Bermodal foto biasa, hacker bisa retas sidik jari konglomerat
Merdeka.com - Sebelumnya, para pakar menganggap sistem pengamanan smartphone paling aman adalah pemindai sidik jari. Tetapi hal itu diklaim tidak akan bertahan lama, sebab kini hacker sudah punya cara untuk meretas sidik jari dengan hanya bermodalkan foto biasa.
Di dunia ini, banyak orang kaya alias konglomerat yang mempercayakan kekayaan mereka pada perlengkapan keamanan yang dilengkapi dengan pemindai sidik jari. Tren tersebut juga berkembang dan menyebar ke gadget masa kini seperti smartphone, contohnya iPhone.
Sayangnya, keamanan sistem pemindai sidik jari mulai dipertanyakan setelah kelompok hacker terbesar di Eropa, Chaos Computer Club (CCC), mempresentasikan sebuah cara hacking baru yang dapat menembus pemindai sidik jari tercanggih sekalipun.
-
Apa yang diberikan hacker secara gratis? Ransomware yang mengatasnamakan Brain Cipher ini mengumumkan mengembalikan kunci deskripsi kepada pemerintah Indonesia.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana hacker memberikan kunci deskripsi data? Singkat cerita, lanjut Alfons, pelaku peretas akhirnya memberikan secara cuma-cuma kunci deskripsi itu.
-
Bagaimana hacker mencuri uang? “Para penjahat mendapatkan akses dengan mengeksploitasi jaringan telekomunikasi dan mengkompromikan ID pengguna dan kata sandi yang valid,“ Profil perampok bank pertama kali di dunia tanpa darah sedikitpun.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
Metode hacking baru itu ditemukan oleh ahli keamanan dan biometrik yang juga seorang hacker CCC bernama Jan Krissler. Dalam presentasinya, Krissler menunjukkan dirinya bisa dengan mudah mendapat sidik jari target dengan menggunakan foto jari si target.
Hebatnya, Krissler mampu mendapat sidik jari dari Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Layen dengan metode tersebut. Untuk melancarkan aksinya, Krissler memakai sebuah aplikasi bernama VeriFinger. Aplikasi VeriFinger sendiri dapat dengan mudah ditemukan di dunia maya, Gizmodo (28/12).
Memanfaatkan VeriFinger dan foto jari dari Dr. von der Layen, Krissler sanggup membangun pola sidik jari yang sangat akurat dan hampir mirip 100 persen dengan aslinya.
Walaupun Krissler tidak menunjukkan cara hacking lebih lanjut menggunakan sidik jari buatan itu, tetapi penemuan ini adalah sebuah lubang besar yang dapat dimanfaatkan oleh hacker jahat guna meretas sistem keamanan yang memakai sidik jari sebagai intinya.
Bisa jadi dalam beberapa tahun lagi, bila metode hacking ini terus berkembang maka keberadaan Touch ID di iPhone tidak akan berguna lagi.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diiming-imingi pekerjaan oleh terlapor dan para korban diminta untuk menyerahkan KTP dan foto diri kepada terlapor R.
Baca SelengkapnyaPenipuan properti dengan AI semakin meresahkan. Penipu menggunakan deepfake untuk menyamar sebagai pemilik asli dalam upaya mencuri properti.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDua orang oknum karyawan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaKelompok hacker yang dikenal sebagai FIN7 meluncurkan situs generator foto atau video telanjang palsu bertenaga AI (deepfake).
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku bekerja di PT Nusapro Telemedia Persada sebagai kepala cabang dan operator dengan keuntungan 25,6 juta.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaApabila ada yang menyalahgunakan KTP untuk pinjol, maka telah melanggar ketentuan Pasal 32 ayat (1) tentang Undang-Undang (UU) ITE.
Baca Selengkapnya