Bill Gates bakal didepak dari Microsoft?
Merdeka.com - Dorongan agar Bill Gates meninggalkan tahtanya di Microsoft menguat. Kini, tiga investor secara resmi meminta Gates untuk mundur dari posisi chairman di perusahaan yang 38 tahun lalu didirikannya.
Seperti yang dilansir oleh Reuters (1/10), diketahui ketiga investor ini memiliki setidaknya 5 persen kepemilikan atas perusahaan. Namun begitu, nampaknya sulit bagi dewan direksi untuk mengabulkan apa yang diminta tersebut.
Alasan yang diminta oleh tiga investor rahasia ini karena Gates dinilai masih terlalu kuat intervensinya terhadap perusahaan. Hal ini ditakutkan akan mengganggu masa transisi dan strategi baru perusahaan.
-
Siapa yang bekerja dengan Bill Gates di awal Microsoft? 'Saya selalu khawatir karena orang-orang yang bekerja dengan saya memiliki usia yang lebih tua dari saya dan mempunyai anak.
-
Bagaimana Bill Gates mengatasi kekhawatirannya? Dari hal tersebut, terlihat bahwa Gates memiliki sikap optimisme dan pesimisme yang digabungkan menjadi satu, dengan cara memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi. Namun, ia tetap memiliki sebuah upaya yang harus dilakukan agar pikiran pesimis tersebut tidak bertahan lama.
-
Siapa yang berkolaborasi dengan Bill Gates? Mengenal Sosok Profesor Indonesia yang Kerja Bareng Bill Gates Ciptakan Nyamuk Wolbachia Sejak 2013, dia sudah bergelut dengan penelitian tentang nyamuk bersama World Mosquito Program Yogyakarta.
-
Apa kebiasaan Bill Gates saat membangun Microsoft? Bill Gates tidak banyak tidur saat membangun Microsoft.
-
Kenapa Bill Gates merasa tidak masuk akal disebut miliarder? 'Jumlah uang itu sangat mencengangkan jika dibandingkan dengan kebutuhan pribadi,' ungkap Gates yang dikutip dari CNBC, Sabtu (5/10). Dia menjelaskan bahwa jumlah kekayaan yang besar tersebut sulit dihabiskan hanya untuk kepentingan pribadi.
-
Kenapa Bill Gates khawatir tentang pandemi berikutnya? Ilmuwan umumnya menganggap pandemi sebagai kejadian yang mungkin terjadi seiring waktu. Penelitian menunjukkan bahwa pandemi menjadi semakin sering karena faktor-faktor seperti perubahan iklim dan pertumbuhan populasi.
Selain itu, dengan mundurnya Steve Ballmer dari posisi CEO juga memaksa Microsoft harus mencari kepala baru. Ditakutkan, CEO baru ini akan terintimidasi atas dominasi Bill Gates dalam perusahaan.
"Hal ini harusnya sudah dilakukan sejak lama. Mengganti pengawas lama dengan beberapa nama segar bisa memberikan oksigen kepada perusahaan sehingga mereka bisa mengevaluasi lagi strateginya," kata perwakilan HighMark Capital Management, Todd Lowenstein.
Sementara itu, penolakan juga hadir dari kalangan luar. "Saya pikir perusahaan bisa kehilangan sosok visioner dalam teknologi (jika mendepak Bill Gates)," kata analis Fort Pitt Capital Group, Kim Caughey Forrest.
Microsoft saat ini memang sedang mencari nahkoda baru untuk mengatur perusahaan. Hal ini menyusul mundurnya Steve Ballmer dari posisi tersebut.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernah berkawan baik, namun persaingan bisnis menjadikan Bill Gates dan Steve Jobs "bermusuhan".
Baca SelengkapnyaSebuah buku baru mengungkap gaya kepemimpinan Bill Gates yang otoriter di Gates Foundation di mana staf merasa terintimidasi oleh perilakunya.
Baca SelengkapnyaBill Gates menyatakan bahwa istilah miliarder terdengar aneh dan tidak logis.
Baca SelengkapnyaSaat membangun Microsoft, Bill Gates sempat khawatir soal gaji yang diberikan kepada karyawannya.
Baca SelengkapnyaIni akan menjadi kasus yang sangat jarang terjadi di mana seorang karyawan menjadi lebih kaya daripada pendiri perusahaannya.
Baca SelengkapnyaPendiri Microsoft ini sempat mengatakan bahwa tidur itu adalah tanda orang pemalas.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca SelengkapnyaBill Gates pendiri Microsoft iri dengan kemampuan Steve Jobs memengaruhi orang.
Baca SelengkapnyaAda alasan di balik pendiri Microsoft mengatakan hal itu.
Baca SelengkapnyaTak menyangka Bill Gates bisa bergoyang asyik yang nampak mengikuti alunan musik.
Baca Selengkapnyapihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaKedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca Selengkapnya