Bintang terbesar di galaksi meledak, umat manusia terancam punah
Merdeka.com - Jika matahari sebagai pusat tata surya kita meledak, tentu saja kehidupan bumi akan musnah. Namun apa yang bisa terjadi saat terbesar di galaksi kita, Bima Sakti, meledak? Akankah bumi juga akan hancur?
Ilmuwan dari NASA dan Scientific Amerika melaporkan bila saat ini bintang Eta Carinae tengah memasuki masa supernova alias kolaps dan meledak akibat kehabisan bahan bakarnya. Nah, saking besarnya bintang tersebut, ledakan Eta Carinae diprediksi oleh ilmuwan bisa mengakhiri kehidupan di bumi.
"Bintang itu (Eta Carinae) sudah menemui ajalnya, dan cahayanya yang mampu membawa kematian massal bisa mengarah ke bumi saat ini," ujar Scientific Amerika, Daily Mail (19/12).
-
Apa dampak ledakan bintang dekat Bumi? Radiasi intens dari ledakan semacam ini dapat memengaruhi atmosfer Bumi, meningkatkan radiasi, dan menghancurkan lapisan ozon, terutama jika terjadi dalam radius 30 tahun cahaya dari planet kita.
-
Kapan ledakan bintang mengancam Bumi? Ada pengecualian seperti supernova yang menghasilkan radiasi X-ray intens atau ledakan hypernova yang sangat kuat.
-
Kenapa ledakan bintang jauh tidak berbahaya? Dalam sejarah, supernova di galaksi ini, seperti yang terjadi pada tahun 1054 yang menciptakan Nebula Kepiting, hanya memberikan dampak visual tanpa efek berbahaya bagi kehidupan.
-
Bagaimana bintang menghasilkan cahaya? Bintang berasal dari reaksi fusi nuklir yang menyimpan keindahan dan rahasia di langit malam. Proses perubahan hidrogen menjadi helium dan mengalami proses pembakaran yang membuat bintang bercahaya.
-
Apa itu okultasi bintang? Okultasi adalah peristiwa ketika objek langit, seperti bulan, planet, atau asteroid kecil, melintas di depan bintang yang posisinya sangat jauh.
-
Apa dampak hilangnya lapisan ozon terhadap suhu bumi? Jika ozon menghilang, planet kita akan menjadi 3,5 Kelvin lebih dingin.
Bagaimana tidak, Eta Carinae mempunyai bobot sekitar 90 kali dari bobot matahari kita! Selain itu, Eta Carinae yang kerap disebut 'bintang kematian' oleh para ilmuwan itu berada pada jarak yang cukup 'dekat' dari bumi, yakni 7500 tahun cahaya.
Ledakan dari Eta Carinae dapat melontarkan semburan sinar gamma (GRB) paling kuat yang ada di galaksi Bima Sakti. Semburan sinar gamma tersebut dapat merusak lapisan ozon bumi.
Nah, saat lapisan ozon bumi hilang maka tidak ada lagi tameng yang melindungi manusia dan makhluk hidup lain dari sinar matahari yang dapat memanggang kulit dalam seketika. Belum lagi paparan radiasi yang dapat memicu kanker kulit massal.
Akan tetapi, seorang fisikawan bernama Dr. Alan Duffy mengatakan bila ledakan tersebut hampir mustahil menghancurkan kehidupan di bumi. Sebab, ledakan Eta Carinae diklaim tidak mengarah ke bumi dan jarak bumi ke bintang raksasa itu dianggapnya masih cukup jauh.
Lalu, mana yang benar? Kita tunggu saja kelanjutannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan bintang dalam radius 30 tahun cahaya dapat membahayakan Bumi, menghancurkan lapisan ozon, dan meningkatkan radiasi.
Baca SelengkapnyaAda ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ledakan sinar gamma ini sudah diperingati sejak tahun 2002. Baru kejadian setahun lalu.
Baca SelengkapnyaFenomena Supernova merupakan ledakan suatu bintang yang hampir mati
Baca SelengkapnyaOksigen diprediksi akan lenyap satu miliar tahun lagi.
Baca Selengkapnya"Kotak Hitam" ini adalah kunci petunjuk bagaimana peristiwa mengerikan itu terjadi jutaan tahun silam.
Baca SelengkapnyaPakaian astronot tidak sekadar gaya, tetapi ada alasan khusus memakainya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.
Baca SelengkapnyaSatelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaIni detik-detik bagaimana dinosaurus punah dihantam asteroid.
Baca SelengkapnyaKematian dinosaurus hanyalah satu dari lima peristiwa global yang menyebabkan jutaan spesies musnah. Bagaimana peristiwa-peristiwa ini terjadi?
Baca SelengkapnyaIlmuwan menduga dua planet yang sempat bertabrakan itu adalah Neptunus dan Uranus. Begini analisis ilmuwan.
Baca Selengkapnya