Bisakah 'doping teknologi' diterapkan dalam dunia olahraga?
Merdeka.com - Di dunia olahraga, banyak sekali kasus doping yang terjadi. Meski terkadang berbahaya dan tentu melanggar sportivitas, doping sering digunakan para atlet untuk meningkatkan performanya. Pelanggaran ini pun sering terjadi dari tingkat regional hingga Olimpiade.
Doping sendiri sangat sering terdengar kasusnya di dunia balap sepeda. Pasalnya, doping adalah cara paling mudah untuk meningkatkan performa. Namun seseorang mempunyai sebuah ide gila muncul, yakni bagaimana jika yang diberi doping adalah sepeda. Bisakah teknologi membantu performa seorang atlet untuk lebih kompetitif? Dalam artian, teknologi menjadi doping untuk mendongkrak performa.
Sebenarnya hal ini adalah sebuah kesimpulan dari pernyataan yang dikeluarkan oleh sebuah badan bernama The Union Cycliste International (UCI). Ini adalah sebuah badan yang berusaha untuk memastikan bahwa para atlet sepeda tidak terkontaminasi oleh doping. UCI menduga ada sebuah kecurangan teknologi yang dilakukan terhadap sepeda para atlet.
-
Apa yang dimaksud dengan doping dalam dunia olahraga? Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mendefinisikan doping sebagai penggunaan zat atau metode terlarang yang mampu meningkatkan performa atlet secara tidak wajar.
-
Mengapa teknologi memberikan dampak positif? Perkembangan teknologi memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan manusia, baik di bidang informasi, komunikasi, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun politik.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Mengapa teknologi stadion canggih penting? Seperti dilansir dari Austadium, Selasa (4/7), kecanggihan teknologi benar-benar ingin memberikan pengalaman bagi para penontonnya.
-
Bagaimana kopi mempengaruhi performa olahraga? Mengonsumsi kopi sebelum berolahraga dapat meningkatkan performa fisik dengan memberikan dorongan energi tambahan, yang memungkinkan kamu untuk mengangkat beban lebih berat atau berlari lebih cepat.
-
Bagaimana caranya meraih prestasi? Kedisiplinan dan kerja keras adalah kunci untuk mendapatkannya.
Hal ini terdengar janggal, karena bagaimanapun sepeda tidak akan pernah bisa diupgrade untuk jadi secepat motor atau mobil. Bagaimana bisa terjadi kecurangan teknologi?
"Sudah bukan rahasia lagi, terdapat motor yang ditemukan," ungkap presiden dari UCI, Brian Cookson, seperti dilansir dari Cnet (1/2). "Kami percaya bahwa hal tersebut adalah bentuk doping teknologi."
Pasca melakukan investigasi pada kejuaraan Women's Under 23 Cyclo-cross World 2016, beberapa sepeda ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut. Penahanan ini sebagai tindak lanjut dari peserta yang melanggar regulasi dari UCI, tentang penipuan teknologi.
Sebuah motor memang diduga ditemukan dalam frame sepeda. Meski tak terdengar sebagai doping bagi sebagian orang, ini tetaplah sebuah doping yang membuat teknologi bisa menggeser bahan-bahan kimiawi untuk mendukung performa atlet.
Pesepeda yang diduga melakukan kecurangan ini adalah Femke Van den Driessche, seorang pesepeda asal Belgia yang masih berusia 19 tahun. Femke menyatakan bahwa dia tak tahu menahu atas kejadian tersebut. Meski demikian, hal ini juga bukan kali pertama terjadi. UCI pun bahkan telah membuat sanksi tegas jika hal ini terjadi. Sanksi yang akan diberikan berupa penangguhan kompetisi dan denda berupa uang yang tidak sedikit.
Meski tidak ada hubungannya dengan doping yang sering kita persepsikan, doping teknologi tentu tidak bisa diaplikasikan dalam dunia olahraga. Seperti yang kita tahu, selama ini teknologi dipakai dalam dunia olahraga dalam ranah apapun, kecuali performa atlet. Performa atlet harusnya tetap ditentukan oleh kemampuan, bukan teknologi.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa IPTEK, kehidupan manusia akan penuh dengan berbagai masalah dan kondisi yang tidak teratur.
Baca SelengkapnyaKondisi mental dan otak seorang atlet memiliki perbedaan besar dengan orang biasa.
Baca SelengkapnyaSejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaDengan persiapan yang matang dan fokus menyiapkan mental, Kemenpora optimis bahwa atlet Indonesia akan mampu meraih prestasi gemilang di Olimpiade.
Baca SelengkapnyaDukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer
Baca SelengkapnyaTerdapat 10 cabang olahraga yang populer dan sering dikompetisikan.
Baca SelengkapnyaNigara meyakini BUMN pun siap mendukung cabang olahraga (cabor) lain.
Baca SelengkapnyaOffside adalah situasi di mana posisi penyerang berada di belakang pemain bertahan lawan saat umpan diberikan umpan oleh rekan satu tim.
Baca SelengkapnyaPekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 menjadi momentum penting bagi pengembangan olahraga para e-sport di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLPDUK telah menunjukkan kinerja yang positif. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
Baca SelengkapnyaDaffa Nabiel dan Andika Rama akan mewakili Indonesia di ajang Asia Pasific Motorsport Championship 2023 di Sepang, Malaysia, 28 September-1 Oktober.
Baca SelengkapnyaDukungan dirasakan Dito ini membantu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk bisa terus menampung aspirasi setiap khalayak.
Baca Selengkapnya