Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisakah otak seseorang 'terlalu penuh' dengan memori?

Bisakah otak seseorang 'terlalu penuh' dengan memori? Ilustrasi berpikir. © upi.com

Merdeka.com - Memori di dalam otak kita tak akan pernah bisa terukur nilainya. Di mana kita selalu ingat bagaimana kita pertama kali masuk sekolah, pertama kali bersahabat maupun pertama kali berpacaran. Bahkan, hal-hal seperti rumus matematika dan ibukota negara yang kita pelajari di Sekolah Dasar, juga seringkali masih kita ingat hingga sekarang.

Padahal, setiap hari manusia membentuk memori baru yang tentu lebih 'fresh.' Dengan pengalaman baru yang 'dijejal' ke otak setiap hari, terkadang terpikir sebuah pertanyaan: "Bisakah otak kita kepenuhan?"

Mungkin kita sering berpikir bahwa otak kita itu layaknya 'hard drive' di mana ia memiliki kapasitas, dan kapasitas tersebut bisa habis. Meski aneh, namun hal tersebut tak sepenuhnya salah.

Dilansir dari Wired, Nelson Cowan, seorang psikolog kognitif dari University of Missouri, menyatakan bahwa dalam jangka pendek, memori akan mengambil sebuah sel dan sel tersebut terpakai. Namun dalam jangka panjang, memori tersebut 'terkode' dalam sebuah pola saraf, yang berupa saraf-saraf yang terkoneksi secara terstruktur. Hebatnya, tak seperti hard drive, otak kita mampu untuk membuat pola saraf ini secara tak terbatas. Jadi secara teoritis, jumlah memori yang tersimpan dalam otak pun juga tak terbatas.

Sebuah memori pun ternyata tak selalu tersimpan dengan baik. Mereka tetap tersimpan, namun ada beberapa memori yang 'bersilang' dengan pola jaringan lain, lalu memori tersebut membentuk pola yang setara dengan memori seekor keledai. Hal ini menunjukkan jika kita tak seberapa bisa mengingat sebuah hal tertentu, bisa jadi otak Anda lah yang memang tidak 'menyimpan' memori tersebut dengan baik.

Namun hal ini cukup berbeda jika seseorang 'memasukkan' memori yang berbeda ke otak, seperti contohnya memori jangka pendek. Hal ini dengan segera dapat membuat otak 'kepenuhan' dengan memori. Untuk mengingat sebuah detil kecil dari informasi, ternyata cukup sulit bagi otak, karena informasi kecil selalu diterima otak setiap detiknya. Hal ini menjelaskan mengapa seseorang sering lupa nama orang yang baru dikenalnya, dan tiba-tiba 'nge-blank' tiap akan menyampaikan sesuatu.

Orang yang mampu mengingat ingatan jangka pendek dengan sempurna pun sangat sedikit di dunia ini. Menurut Cowan, jika seseorang diuji untuk tiba-tiba mengingat beberapa kombinasi warna atau kata, mereka akan mengingat 3 hingga 5 warna atau kata saja. Namun jika seseorang disuruh untuk mengingat kombinasi huruf seperti CIA, FBI, atau berbagai kependekan yang umum, mereka tak akan kesulitan meskipun jumlahnya lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa hal seperti itu sudah terpola di dalam otak kita.

Bagaimanapun otak kita tak bisa berperilaku layaknya 'hard drive,' dan hal ini dibuktikan oleh peneliti dari Department of Psychology, University of California, Los Angeles. Para peneliti menemukan bahwa mana 'lupa' adalah sebuah bentuk otak kita yang selalu menerima hal baru setiap saat.

Lupa terjadi karena informasi yang lama harus berhadapan dengan informasi baru yang mungkin jauh lebih berguna. Dengan adanya 'lupa' itu sendiri, memperlihatkan bahwa sebenarnya memori itu masih ada, namun otak kita kesulitan untuk 'loading' secara seketika.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Kapasitas Otak Manusia yang Menarik Diketahui, Ini Selengkapnya
Fakta Kapasitas Otak Manusia yang Menarik Diketahui, Ini Selengkapnya

Sebagai pusat kendali tubuh, otak mengatur segala sesuatu mulai dari detak jantung hingga pemikiran abstrak.

Baca Selengkapnya
Mengapa Kita Kadang Langsung Melupakan Hal yang Baru Saja Kita Pikirkan?
Mengapa Kita Kadang Langsung Melupakan Hal yang Baru Saja Kita Pikirkan?

Melupakan hal yang baru saja kita pikirkan merupakan salah satu kondisi yang bisa dialami oleh banyak orang karena sejumlah alasan.

Baca Selengkapnya
Bukan Pekerjaan Fisik, Aktivitas Harian ini Disebut Ilmuwan Jadi Faktor Orang Cepat Lelah
Bukan Pekerjaan Fisik, Aktivitas Harian ini Disebut Ilmuwan Jadi Faktor Orang Cepat Lelah

Aktivitas remeh temeh ini berkontribusi terhadap faktor orang cepat lelah.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu kata kerja mental, mulai dari dari pengertian, ciri dan contohnya.

Baca Selengkapnya