Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis video streaming tak akan langkahi film perdana bioskop

Bisnis video streaming tak akan langkahi film perdana bioskop Video streaming. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Perkembangan teknologi seperti dua mata pisau. Satu sisi menguntungkan, satu sisi lainnya bisa membahayakan, terutama bagi sebuah industri yang telah mapan. Sebagai contoh, aplikasi video streaming atau video on demand (VoD).

Pihak awam membayangkan dengan hadirnya layanan over the top (OTT) semacam itu bisa membuat industri bioskop terancam. Namun, anggapan itu ditepis oleh Country Head HOOQ Indonesia, Guntur Siboro.

Kata dia, industri bioskop akan tetap pada posisinya sebagai tempat tayangan film-film perdana. Bahkan keberadaannya untuk tetap menayangkan film-film perdana saling didukung. Artinya, memang ada aturan yang melekat secara global tentang aturan main di industri tersebut.

"Sejak satu film tayang perdana di bioskop, rata-rata butuh waktu 18 bulan untuk bisa ditonton di platform lain seperti secara streaming. Namun, jika menjadi sponsor satu film, tidak harus menunggu hingga 18 bulan, tapi cukup 4 minggu, setelah premiere di bioskop," jelasnya saat ditemui santai Tim KapanLagi Network (KLN) belum lama ini di Jakarta.

"Tapi, untuk konten serial TV tidak ada aturan, bahkan bisa eksklusif. Artinya, jika hari ini tayang perdana di Amerika Serikat, di hari yang sama juga bisa ditonton di Indonesia," tambahnya.

Guntur juga mengatakan, dari sisi industri perfilman pun masih ingin bioskop dijadikan sebagai tempat orang-orang menonton film perdana. Di satu sisi, banyak manfaat yang sebetulnya diperoleh bagi pemain VoD jika satu film tayang terlebih dulu di bioskop, yakni sebagai promosi.

"Industri film ini diatur, supaya masih banyak yang menonton film di bioskop. Jika tidak diatur, bioskop juga tidak mau membeli konten film. Jadi layanan VoD tidak mengancam industri bioskop, karena ada standar dunia. Namun, tantangannya di Indonesia adalah saat tayang di bioskop, produk DVD ilegal ikutan beredar di pasar dengan kualitas semakin baik," terang dia.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: CEO Vidio Sutanto Hartono Beri Kuliah Umum Soal Perkembangan Industri Digital Terkini di Binus University
FOTO: CEO Vidio Sutanto Hartono Beri Kuliah Umum Soal Perkembangan Industri Digital Terkini di Binus University

Dalam paparannya, Managing Director Emtek, CEO SCM & Vidio Sutanto Hartono membahas soal perkembangan digital saat ini, termasuk Vidio.

Baca Selengkapnya
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun

Prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia yang tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal dan umum.

Baca Selengkapnya
Bisnis Bioskop di Korea Selatan Terancam Bangkrut, Ternyata Ini Penyebabnya
Bisnis Bioskop di Korea Selatan Terancam Bangkrut, Ternyata Ini Penyebabnya

Prospek bioskop dalam jangka panjang tetap suram meskipun ada lebih banyak film yang dibuat untuk layar khusus.

Baca Selengkapnya
Vidio Punya Jumlah Pelanggan Berbayar Terbanyak
Vidio Punya Jumlah Pelanggan Berbayar Terbanyak

Strategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.

Baca Selengkapnya
Bos SCM Optimis Penonton TV Tetap Tumbuh di Tengah Gempuran Media Digital
Bos SCM Optimis Penonton TV Tetap Tumbuh di Tengah Gempuran Media Digital

Transformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi.

Baca Selengkapnya
Vidio Merebut Kembali Posisi Sebagai OTT dengan Jumlah Subscriber Terbanyak di Indonesia
Vidio Merebut Kembali Posisi Sebagai OTT dengan Jumlah Subscriber Terbanyak di Indonesia

Vidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional

Baca Selengkapnya
Strategi Vidio Jadi Platform OTT Nomor Satu di Indonesia, Kalahkan Netflix dan Disney+
Strategi Vidio Jadi Platform OTT Nomor Satu di Indonesia, Kalahkan Netflix dan Disney+

Konsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.

Baca Selengkapnya
Vidio Ekspansi ke Pasar Malaysia, Sajikan Serial Lokal Asli Indonesia dengan Subtitle Melayu dan Mandarin yang Dibuat AI
Vidio Ekspansi ke Pasar Malaysia, Sajikan Serial Lokal Asli Indonesia dengan Subtitle Melayu dan Mandarin yang Dibuat AI

Vidio memperluas jangkauannya ke pasar internasional melalui kemitraan strategis dengan Unifi TV di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Kunci Keberhasilan Vidio Berhasil Kuasai Pangsa Pasar VOD
Kunci Keberhasilan Vidio Berhasil Kuasai Pangsa Pasar VOD

Vidio disebut menguasai 21 persen pangsa pasar penonton VOD di Indonesia selama 2023.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Cinema XXI Tembus Rp2,4 Triliun di Semester I-2023
Pendapatan Cinema XXI Tembus Rp2,4 Triliun di Semester I-2023

Pendapatan utama berasal dari bioskop yang memberikan kontribusi sekitar 60,2 persen.

Baca Selengkapnya
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar

Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Apresiasi Ekspansi Vidio Go Internasional ke Malaysia
Menparekraf Apresiasi Ekspansi Vidio Go Internasional ke Malaysia

Vidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Baca Selengkapnya