BlackBerry di ambang kebangkrutan, Heins minta semua bersabar
Merdeka.com - Diterpa badai terus menerus tentu saja membuat siapa saja yang ada di dalam BlackBerry merasa gerah dan tak kuat. Namun, CEO BlackBerry, menyatakan sebaliknya.
Seperti yang dilansir oleh Cnet (28/6), berita mengenai kerugian besar yang dialami BlackBerry dalam kuartal pertama tahun ini tak ditanggapi dengan negatif oleh Heins. Pria blasteran Jerman-Kanada ini pun menyatakan keoptimisannya terhadap masa depan perusahaannya di masa mendatang.
Hal ini yang disampaikannya dalam pertemuan fiskal quartal pertama BlackBerry kemarin. Di hadapan para undangan, Heins mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukannya dan anak buah untuk mengerek kembali BlackBerry dari keterpurukan.
-
Bagaimana BlackBerry merajai pasar smartphone? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Kenapa RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry? Namun sejak kehadiran iPhone pada 2007 dan smartphone OS Android 2009, pangsa pasar BB terus tergerus hingga pada 2016, RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry.
-
Bagaimana Apple mengatasi kegagalan iPhone pertama? Berkaca dari pil pahit tersebut, Steve Jobs meluncurkan aplikasi App Store dan sejumlah fitur menarik yang tidak dimiliki pesaingnya.
-
Kenapa iPhone pertama tidak diterima pasar? Produk iPhone pertama yang dirilis pada 2007 silam tidak disambut baik oleh pasar.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Apa penyebab iPhone bukan ponsel tercanggih? Apple hanya memberikan SoC terkuat tersebut pada iPhone seri Pro. Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
"Saat ini tak mudah, ada banyak pekerjaan yang mesti dilakukan," kata Heins kemarin.
Namun, Heins mengaku tak takut dengan hasil keuangan mereka di kuartal pertama. Disebutkannya secara tersirat, BlackBerry di tahun ini sudah lebih baik dari tahun lalu.
"Namun, perlu diingat, sudahkah kita melihat seperti apa BlackBerry yang sesungguhnya?" tanya Thorsten Heins.
Heins pun kemudian meminta semua pihak untuk bersabar. Hal ini dikarenakan BlackBerry yang belum terbiasa menangani masalah ini.
"Ini pengalaman baru (dengan BB10), jadi perlu waktu (untuk menyesuaikan), (kami memang) perlu beberapa investasi," lanjutnya.
Di akhir pembicaraannya, Heins pun mengatakan bahwa ini masih bukan saat yang tepat untuk menilai pekerjaan yang telah dilakukan BlackBerry. Masih banyak waktu yang bisa dilakukan oleh BlackBerry untuk memperbaiki keadaan.
"Kami sedang melakukannya, jadi masih terlalu dini untuk dikomentari. Kadang Anda pernah berada dalam posisi terdesak, dan itulah yang sedang terjadi pada kami," tutupnya. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaArya menyampaikan, keenam BUMN tersebut masih ada yang dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di pengadilan.
Baca SelengkapnyaNasabah PT Bank Central Asia (BCA) mengeluh tak bisa mengakses BCA Mobile.
Baca SelengkapnyaBSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca SelengkapnyaMengingat, hari ini bertepatan dengan tanggal gajian para karyawan swasta.
Baca SelengkapnyaM-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024).
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira Samsung pelopor HP layar lipat. Tapi sesungguhnya bukan.
Baca SelengkapnyaLampu indikator M-banking terus berwarna biru, yang seharusnya lampu tersebut berwarna hijau.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) diduga mengalami serangan ransomware. Menyikapi kabar ini, BRI menegaskan data dan dana nasabah aman.
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca Selengkapnya