BlackBerry terancam tak bisa produksi smartphone lagi
Merdeka.com - Bisnis smartphone BlackBerry yang makin melemah memaksa perusahaan asal Waterloo ini untuk melakukan tindakan penyelamatan. Salah satunya adalah dengan menjual aset.
Seperti yang dilansir oleh Bloomberg (21/8), salah satu aset yang kabarnya akan dilepas ini adalah fasilitas produksi perangkat smartphone. Jika aset ini dijual, BMO Capital Markets memperkirakan harga sebesar USD 800 juta.
Ini merupakan angka yang kecil mengingat hardware adalah salah satu produk yang menjadi andalan BlackBerry. Angka ini sendiri masih kalah dari estimasi penjualan aset tak berbenda lain seperti paten dan software yang dimiliki BlackBerry.
-
Bagaimana BlackBerry merajai pasar smartphone? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Kenapa RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry? Namun sejak kehadiran iPhone pada 2007 dan smartphone OS Android 2009, pangsa pasar BB terus tergerus hingga pada 2016, RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Apa yang dilelang selain cek Apple? Tidak hanya cek, beberapa barang peninggalan milik Apple seperti iPhone generasi pertama juga turut masuk dalam daftar lelang, dengan jumlah 15 penawar dan harga tertinggi USD 17.604 atau setara Rp 273 juta.
-
Kenapa iPhone 8, 8 Plus, dan X cocok untuk dijual? Adapun beberapa model iPhone yang masih populer tapi tak dapat update iOS 17, sehingga cocok dijual atau tukar tambah adalah iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X.
BlackBerry memiliki berbagai paten dan software seperti BB OS dan BBM. Jika dijual, angkanya akan berkisar di atas USD 1 miliar.
Dengan menjual bisnis gadget sendiri sebenarnya BlackBerry masih bisa melanjutkan usahanya di bidang layanan BIS. Hal ini mengingat mereka juga berencana melepas aplikasi perpesanan BBM ke iOS dan Android.
Namun, penjualan ini juga akan memberatkan mereka. Dengan dijual, BlackBerry pun tak bisa lagi membuat perangkat keras seperti smartphone dan tablet.
Sampai saat ini sendiri, terlihat sangat sedikit peminat yang serius untuk membeli BlackBerry baik secara keseluruhan maupun sebagian. Tercatat baru International Business Machines Corp. yang mendekati BlackBerry pada 2012 lalu, namun belum ada kesepakatan apa-apa yang terjadi di antara keduanya hingga kini.
Opsi penjualan perusahaan memang menjadi salah satu pilihan BlackBerry untuk menyelamatkan perusahaan. Terlebih, rasanya sangat sulit bagi BlackBerry untuk mencoba mengikuti arus dengan membuat smartphone berbasis Android. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa pengguna iPhone harus gigit jari lantaran, iOS 17 yang bakal dirilis dalam waktu dekat, ternyata tak hadir dalam semua perangkat iPhone.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira Samsung pelopor HP layar lipat. Tapi sesungguhnya bukan.
Baca SelengkapnyaMitsubishi Motors menyerah di pasar Negeri Tirai Bambu, sehingga akan menghentikan pabriknya di Hunan.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia terbuka terhadap segala peluang penciptaan lapangan kerja baru.
Baca SelengkapnyaKini Jerman semakin tertinggal dalam hal daya saing
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaWhatsApp akan berhenti bekerja di perangkat iPhone lama dengan iOS di bawah versi 15.1 mulai Mei 2025, berdampak pada pengguna iPhone 5s, 6, dan 6 Plus.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda-tanda HP Anda perlu diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaSetiap unit Xiaomi SU7 yang diproduksi ternyata memerlukan biaya sebesar US$ 9.200
Baca SelengkapnyaBASF dan Eramet masih buka peluang untuk terlibat dalam industri kendaraan listrik di Indonesia, dengan cara menjual cadangan produknya.
Baca Selengkapnya