Bobol Privasi Pengguna, WhatsApp Seret Vendor Spyware ke Meja Hijau
Merdeka.com - WhatsApp menggugat salah satu vendor spyware NSO Group ke meja hijau. Hal ini dilakukan karena WhatsApp menganggap NSO Group terlibat dalam aktivitas peretasan pengguna layanan chat yang sebenarnya telah dilengkapi dengan enkripsi itu.
Dalam sebuah artikel yang diunggah di The Washington Post, Head of WhatsApp Will Cathcart mengatakan, perusahaannya memiliki bukti NSO terlibat langsung dalam serangan ke pengguna.
"Sekarang kami berupaya meminta pertanggungjawaban NSO berdasarkan undang-undang negara bagian dan federal AS, termasuk US Computer Fraud and Abuse Act," kata Cathcart dalam tulisan, sebagaimana dikutip dari The Verge via Tekno Liputan6.com.
-
Bagaimana cara mengenali WhatsApp disadap? Mengenali tanda-tanda bahwa akun WhatsApp Anda mungkin disadap sangat penting untuk menjaga privasi digital. Meskipun sulit untuk mendeteksi, terdapat beberapa petunjuk yang dapat membantu Anda mengetahui apakah akun Anda sedang diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
-
Bagaimana cara WhatsApp disadap? Penyadapan pada aplikasi WhatsApp bisa terjadi melalui sejumlah cara, antara lain: Peretasan akun WhatsApp, Penggunaan aplikasi spyware, Eksploitasi kerentanan sistem, Social engineering, Akses fisik ke perangkat target.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Apa saja ciri-ciri WhatsApp disadap? Salah satu tanda yang paling jelas bahwa WhatsApp Anda mungkin disadap adalah munculnya aktivitas yang tidak Anda lakukan. Anda mungkin menemukan pesan-pesan yang tidak pernah Anda kirim dalam daftar percakapan, atau melihat status pesan yang sudah terbaca meskipun Anda belum membukanya. Lebih mengkhawatirkan, jika Anda mulai menerima kode verifikasi WhatsApp yang tidak Anda minta, ini bisa menjadi indikasi bahwa seseorang berusaha mengambil alih akun Anda. Juga, jika tiba-tiba ada percakapan dengan nomor-nomor yang tidak dikenal dalam daftar chat Anda, ini bisa menjadi sinyal bahwa akun Anda sedang digunakan oleh orang lain.
-
Apa tanda-tanda WhatsApp disadap? Berikut adalah 15 tanda yang menunjukkan bahwa akun WhatsApp Anda mungkin telah disadap: Baterai cepat habis: Jika baterai smartphone Anda mendadak habis lebih cepat dari biasanya, hal ini bisa menjadi pertanda adanya aplikasi penyadap yang beroperasi di latar belakang. Penggunaan data meningkat: Kenaikan penggunaan data yang signifikan tanpa alasan yang jelas dapat mengindikasikan adanya aktivitas penyadapan yang mengirimkan data ke pihak ketiga. Smartphone menjadi lambat: Penurunan performa smartphone secara tiba-tiba mungkin disebabkan oleh aplikasi penyadap yang membebani sistem perangkat Anda. Suara aneh saat panggilan: Jika Anda mendengar suara dengung, klik, atau gangguan lainnya selama panggilan di WhatsApp, ini bisa menjadi sinyal bahwa percakapan Anda sedang dipantau. Notifikasi aneh: Munculnya notifikasi yang tidak biasa atau tidak dikenal dapat menjadi indikasi bahwa ada aplikasi penyadap yang terinstal di perangkat Anda. Aktivitas mencurigakan: Jika Anda menemukan pesan yang tidak pernah Anda kirimkan atau aktivitas lain yang tidak Anda lakukan di akun WhatsApp, ini bisa menandakan bahwa akun Anda telah diakses oleh orang lain. Perangkat terasa panas: Smartphone yang lebih panas dari biasanya, terutama saat tidak digunakan, bisa mengindikasikan adanya aplikasi yang berjalan di latar belakang, termasuk aplikasi penyadap. WhatsApp Web aktif: Jika Anda menerima notifikasi bahwa WhatsApp Web sedang aktif padahal Anda tidak menggunakannya, ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengakses akun Anda dari perangkat lain. Perubahan pengaturan: Jika Anda menemukan perubahan pada pengaturan WhatsApp yang tidak Anda lakukan sendiri, ini bisa menandakan bahwa seseorang telah mengakses dan mengubah akun Anda. Pesan terbaca otomatis: Jika pesan Anda selalu ditandai sebagai 'telah dibaca' padahal Anda belum membuka aplikasi, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada pihak lain yang mengakses percakapan Anda. Kontak baru yang tidak dikenal: Munculnya kontak baru yang tidak Anda tambahkan sendiri bisa menjadi tanda bahwa akun WhatsApp Anda telah diakses oleh orang lain. Permintaan kode verifikasi yang tidak diminta: Jika Anda menerima kode verifikasi WhatsApp tanpa permintaan, ini bisa menjadi usaha seseorang untuk mengakses akun Anda. Aktivitas WhatsApp di perangkat lain: Jika Anda melihat riwayat percakapan atau aktivitas di perangkat lain yang tidak Anda gunakan, ini jelas menunjukkan bahwa akun Anda telah diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Perubahan status online/offline yang tidak wajar: Jika status online/offline Anda berubah-ubah secara tidak wajar, ini bisa mengindikasikan bahwa ada pihak lain yang menggunakan akun Anda. Pemberitahuan keamanan dari WhatsApp: WhatsApp biasanya mengirimkan pemberitahuan jika mendeteksi aktivitas mencurigakan di akun Anda. Jika Anda menerima pemberitahuan semacam ini, segera periksa keamanan akun Anda.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
Masih menurut Cathcart, server terhubung dan layanan-layanan WhatsApp digunakan dalam serangan NSO Group.
"Ada bukti terkait akun WhatsApp yang dipakai dalam serangan vendor software itu. Meskipun serangan mereka sangat canggih," katanya.
Cathcart mengatakan, upaya pihak NSO untuk menutupi jejak tidak sepenuhnya berhasil. Pasalnya, menurut WhatsApp, ada sekitar 1.400 perangkat yang terinfeksi kode berbahaya tersebut.
Dibawa ke Meja Hijau
Dalam pernyataan yang terkait, pihak Citizen Lab mengatakan, mereka bekerja sama dengan WhatsApp sejak serangan terjadi. Kerja sama ini dilakukan untuk mengetahui siapa kemungkinan pelaku di balik serangan.
WhatsApp kemudian meminta pengadilan untuk mencegah NSO Group melakukan serangan yang sama di masa depan.
"WhatsApp akan terus melakukan apapun yang kami bisa, secara perlindungan internal maupun lewat jalur hukum. Hal ini dilakukan untuk melindungi privasi dan keamanan seluruh pengguna kami," kata Cathcart.
Sementara itu, dalam pernyataan, NSO Group masih membahas tudingan ini. "Dalam hal ini, sekuat mungkin kami membantah tuduhan dan akan melawan mereka dengan keras," kata pihak NSO Group.
Perusahaan kemudian mengatakan, akan mengambil tindakan jika salah satu produknya dipakai untuk tujuan lain, selain memerangi kejahatan atau terorisme.
Awal Mula Permasalahan
Sebelumnya, pada Mei 2019, celah kerentanan di WhatsApp terungkap. Hal ini karena hacker bisa memasukkan spyware ke smartphone melalui sebuah panggilan video di WhatsApp, bahkan jika si penerima panggilan tidak menjawab teleponnya.
Saat itu, organisasi Citizen Lab yang menemukan kerentanan ini mengatakan, serangan tersebut dipakai untuk menyasar pada jurnalis dan aktivis HAM.
Software yang dipakai dalam serangan bernama Pegasus. Spyware ini dikembangkan oleh perusahaan bermarkas di Israel, NSO Group.
Software besutan NSO Group sendiri memang kabarnya banyak dipakai oleh negara-negara di seluruh dunia.
Ketika celah kerentanan di WhatsApp terungkap, NSO Group mengklaim mereka tidak terlibat dalam penggunaan langsung software ini dan hanya menyediakannya untuk klien.
Sumber: Tekno Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
viral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg mengungkap bahwa meski pesan WhatsApp terenkripsi, akses fisik ke perangkat memungkinkan lembaga tertentu membaca isi pesan secara langsung.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa cara penyadapan WhatsApp yang sering dibahas, beserta penjelasan dan risikonya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah alasan mengapa WhatsApp terkena spam dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengetahui dia chat dengan siapa saja di WhatsApp.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah mudah yang wajib dilakukan saat HP kena hack.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku sudah menganalisis data NPWP yang diduga bocor.
Baca SelengkapnyaWhatsApp selalu berusaha untuk meningkatkan keamanan bagi para penggunanya.
Baca Selengkapnya