Bos Indosat soal Konsolidasi: Fokus Pada Kinerja Keuangan Dulu
Merdeka.com - President Direktur & CEO Indosat Ooredoo, Chris Kanter, mengatakan pihaknya belum memikirkan kembali soal konsolidasi operator seluler yang tengah ramai diperbincangkan kini. Saat ini, Indosat Ooredoo lebih baik fokus terhadap perbaikan perusahaan.
"Kami sendiri harus fokus terlebih dahulu untuk memperbaiki operasional dan menaikan revenue dan EBITDA sebelum mikir konsolidasi," kata Chris usai acara RUPS Tahunan Indosat Ooredoo di kantornya, Jakarta, Kamis (2/5).
Melihat laporan keuangannya, Chris mengakui bahwa pendapatan perseroan secara operasional menurun. Maka dari itu, perbaikan kinerja keuangan adalah fokus utama pihaknya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Siapa yang mengklarifikasi berita soal Pertalite? Klarifikasi Pertamina Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, tidak ada rencana penghentian distribusi BBM jenis Pertalite pada 1 September 2024.
-
Kenapa Indosat Ooredoo memastikan Dicky Prasetya Atmaja bukan karyawan LintasArta? Steve mengatakan oknum yang diduga terkait dengan PDN tidak memiliki hubungan dan atau kontrak kerja dengan LintasArta sejak Agustus 2021.
-
Siapa yang menyatakan tentang BTS XL Axiata di Kepri? 'Total BTS di seluruh Kepri tidak kurang dari 1.750 unit, yang mayoritas merupakan BTS 4G,' ujar Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa.
-
Kenapa Pertamina mengkaji meningkatkan oktan Pertalite? Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
"Jadi penurunan ini karena pengurangan revenue, bukan subscribers-nya lost ya. Makanya, ngomong soal konsolidasi nanti dulu. Kita bagusin dulu saja kinerja keuangan," jelasnya.
Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara sendiri pada banyak kesempatan selalu mengatakan idealnya operator selular di Indonesia paling tidak berjumlah 3-4 perusahaan. Cara untuk melakukan itu adalah konsolidasi.
Dengan jumlah itu, maka dipastikan akan terjadi efisiensi industri dan semakin baiknya layanan kepada pelanggan. Saat ini, jumlah operator tercatat berjumlah lebih dari 5 perusahaan. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaBerikut mesin penghasil pendapatan Indosat selama sembilan bulan di 2023.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan pendapatan Indosat Ooredoo didukung kinerja positif dari semua lini bisnis Perusahaan.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 perusahaan BUMN karya membentuk perusahaan patungan bernama PT Karya Logistik Nusantara (KLN) untuk membangun IKN.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaPendapatan perusahaan mengalami kenaikan dua digit sebesar 11,6% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp41,8 triliun.
Baca SelengkapnyaTarif KRL memang belum pernah mengalami kenaikan lagi sejak 2016.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan, merger BUMN Karya membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun. Rencana ini akan masuk roadmap BUMN 2024-2034.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur Smartfren justru menanyakan balik statement pemerintah soal BTS tak lagi dipakai setelah ada Starlink.
Baca Selengkapnya