Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Telegram tetap ogah buka data pengguna

Bos Telegram tetap ogah buka data pengguna CEO Telegram datangi Kemenkominfo. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, menegaskan bila pihaknya telah bersikukuh untuk tidak memberikan dan membuka data para penggunannya. Kepada siapapun itu, termasuk pemerintah Indonesia sendiri. Menurutnya, Telegram merupakan layanan private chat yang harus memiliki kebijakan yang tegas.

“Jadi solusi kami sederhana, seperti yang Anda ketahui tentang Telegram adalah ruang chat pribadi. Sebagai alat pribadi kami memiliki kebijakan yang ketat, kami tidak memberikan data pribadi kepada pihak ketiga atau pemerintah. Kami tegas untuk hal ini,” jelas Durov saat acara konferensi pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (1/8).

Dilanjutkan Durov, Telegram merupakan 100 persen layanan privasi. Hal ini yang menjadikan landasan adanya kebijakan tersebut. Pun termasuk dengan pemerintah Indonesia bila ingin meminta dan membuka data, Durov menolaknya.

“Kami tidak akan membuat pengecualian khusus untuk negara manapun bahkan untuk negara seindah Indonesia. Tapi saya juga mengerti, komunikasi privasi dinyatakan dalam konstitusi Indonesia,” kata dia.

Saat ini, ujar Durov, terdapat 20 ribu pengguna mendaftar setiap hari, secara global sekitar 600 ribu pengguna baru Telegram.

“Jadi Indonesia itu penting tapi kita juga dukung privacy secara global,” ungkap dia.

Dirjen APTIKA Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, juga mengatakan bahwa dalam pembicaraan antara pemerintah dengan Telegram, tidak membahas soal membuka data penggunanya. Pembahasan itu lebih kepada propaganda di channel-channel Telegram.

“Kalau pembicaraan privat itu tidak bisa, karena sesuai dengan Undang-Undang Telekomunikasi negara harus melindungi privasi, apapun isinya,” kata pria yang akrab disapa Semmy ini.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Paris
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Paris

Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di Bandara Bourget, Paris, saat bepergian dengan jet pribadi. Penangkapan dilakukan terkait surat perintah di Prancis.

Baca Selengkapnya
Elon Musk sebut Harusnya Mark Zuckerberg yang Ditangkap Bukan Pavel Durov
Elon Musk sebut Harusnya Mark Zuckerberg yang Ditangkap Bukan Pavel Durov

Elon Musk justru pemerintah Prancis menangkap Mark Zuckerberg bukan Pavel Durov.

Baca Selengkapnya
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Otoritas Prancis Ternyata Orang Terkaya ke-121 di Dunia
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Otoritas Prancis Ternyata Orang Terkaya ke-121 di Dunia

Durov dituduh melakukan kejahatan terorganisasi, perdagangan narkoba, penipuan, perundungan siber, dan promosi terorisme.

Baca Selengkapnya
Ukraina Larang Keras Pakai Telegram
Ukraina Larang Keras Pakai Telegram

Otoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ogah Jawab Pertanyaan Kapan Pemilik Akun Fufufafa Diumumkan
Menkominfo Budi Arie Ogah Jawab Pertanyaan Kapan Pemilik Akun Fufufafa Diumumkan

Menkominfo Budi Arie Setiadi kini enggan menjawab pertanyaan seputar akun Fufufafa

Baca Selengkapnya
Menkominfo Ancam Tutup Telegram Jika Tak Respons Surat Peringatan Ketiga
Menkominfo Ancam Tutup Telegram Jika Tak Respons Surat Peringatan Ketiga

Budi mengatakan, sudah banyak bukti jika Telegram kerap mengizinkan konten judi online dalam aplikasinya.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Ancam Tutup jika Telegram Tidak Kooperatif Ikut Berantas Judi Online
Menkominfo Ancam Tutup jika Telegram Tidak Kooperatif Ikut Berantas Judi Online

Platform digital Telegram tidak kooperatif dalam penanganan judi online.

Baca Selengkapnya
Anies-Ganjar Kompak Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, Ini Aturan UU yang Bersifat Rahasia Negara
Anies-Ganjar Kompak Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, Ini Aturan UU yang Bersifat Rahasia Negara

Dalam debat ketiga Pilpres 2024, Prabowo sempat enggan membuka data pertahanan. Apakah ini alasannya?

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Tegaskan Data Pertahanan Rahasia Negara: Data Nasabah dan Pasien Saja Rahasia
TKN Prabowo-Gibran Tegaskan Data Pertahanan Rahasia Negara: Data Nasabah dan Pasien Saja Rahasia

TKN Prabowo-Gibran mengatakan bahwa data pertahanan adalah bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya
Kominfo Buka Suara Tanggapi Heboh Data NPWP Jokowi, Kaesang & Gibran Bocor
Kominfo Buka Suara Tanggapi Heboh Data NPWP Jokowi, Kaesang & Gibran Bocor

Ia mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar

Baca Selengkapnya
Menkominfo Bakal Blokir Pinjol AdaKami, Tapi Ini Syaratnya
Menkominfo Bakal Blokir Pinjol AdaKami, Tapi Ini Syaratnya

Ada syarat yang harus diminta Menkominfo jika pinjol AdaKami diblokir.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Akun Fufufafa
Gerindra: Prabowo Tak Ambil Pusing Soal Akun Fufufafa

Prabowo tak pernah ambil pusing soal isu ataupun polemik yang terjadi di media sosial.

Baca Selengkapnya