BPPT harapkan alat pendeteksi tsunami diperbanyak
Merdeka.com - Kepulauan Mentawai baru saja diguncang gempa dengan kekuatan gempa 8,3 SR. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun ikut menanggapi peristiwa tersebut. Pihaknya menyebut jika gempa di Mentawai mirip dengan gempa di Aceh pada tahun 2012 sehingga tidak berpotensi tsunami.
"Cukup jauh, strike slip fault, potensi tsunami kecil," terang Udrekh dari bagian Perekayasa Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana.
Sementara Kepala Balai Teknologi Survey Kelautan BPPT, M. Ilyas, yang saat ini tengah berada di Aceh menuturkan bahwa BPPT memiliki sistem pemantau gempa yaitu read down station (RDS) yang berperan memantau data-data gempa yang dikirim dari BUOY Tsunami di beberapa perairan di Samudera.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Bagaimana cara kerja alat deteksi gempa dari Jogja? Dikutip dari Indonesia.go.id, alat deteksi gempa itu tersusun dari sejumlah komponen seperti dektektor perubahan level air tanah. Apabila akan terjadi gmepa, akan terjadi fenomena paparan gas radon alam dari tanah yang meningkat secara signifikan.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan alat peringatan tsunami? Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,' kata Agus.
-
Dimana saja EWS tsunami dipasang di Bantul? Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanto, mengatakan bahwa jumlah EWS tsunami yang dimiliki dan terpasang di wilayah Bantul baru 29 unit, dan masih kekurangan sebanyak 45 unit lagi bila ingin mencapai kondisi ideal.
"BUOY Tsunami Early Warning System (TEWS) dilengkapi dengan sensor tekanan yang dipasang di dasar laut (bottom unit). Ketika ada gempa maka sensor tekanan selanjutnya mengirim data ke sistem permukaan BUOY untuk secara realtime dikirim ke Read Down Station (RDS) di BPPT untuk dianalisis apakah ada potensi tsunami atau tidak," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Merdeka.com, Rabu (2/3).
Kedepannya, Ilyas juga berharap pemangku kebijakan di tanah air memerhatikan betapa pentingnya teknologi untuk deteksi dini bencana ini.
"Saya harap BUOY Tsunami dapat dipasang di samudera dan beberapa titik di perairan Indonesia yang rawan gempa," pungkasnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaDiakuinya kapan tepatnya gempa megathrust akan terjadi masih sangat sulit.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaSemua pengeras suara masjid di sepanjang pesisir setempat akan difungsikan sebagai pengganti sirine tsunami.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaHingga tahun ini BPBD belum bisa melakukan pengadaan EWS baru karena harganya mahal
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya gempa besar dan tsunami ini sejatinya hampir merata di sepanjang pesisir selatan pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca Selengkapnya