Buat usaha patungan, XL dan Indosat perluas jaringan
Merdeka.com - Indosat Ooredoo dan XL Axiata, baru saja membentuk usaha patungan (Joint Venture) jasa konsultasi untuk jaringan. Usaha barengan itu bernama PT One Indonesia Synergy. Informasi itu terkuat dari laporan Bursa Efek Indonesia (BEI) di mana XL Axiata melaporkan terkait joint venture itu kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam laporan tertulis tersebut, menyebutkan bahwa tujuan dari membentuk usaha patungan akan fokus pada perencanaan bersama dengan tujuan untuk mengeksplorasi setiap inisiatif kerjasama jaringan yang layak di masa mendatang. Lebih gamblang, CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan bahwa usaha patungan bersama Indosat Ooredoo itu tidak serta merta hanya pada kerjasama 4G saja.
"Itu joint venture yang dibuat dengan fokus pada perencanaan bersama dengan tujuan untuk mengeksplorasi setiap initiative kerjasama jaringan yang layak di masa mendatang, termasuk tapi tidak terbatas pada 4G. Kerjasama jaringan misalnya bisa berupa network sharing," terangnya kepada Merdeka.com melalui aplikasi perpesanan, Rabu (11/05).
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Kenapa XL Axiata ingin merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Bagaimana Menkominfo berpendapat tentang merger XL dan Smartfren? 'Saya sudah bilang, ‘kami mendukung. Soal yang lain-lain, komersialnya, silakan kalian omongin sendiri,' Ia mengungkapkan bahwa Kominfo tidak akan ikut campur mengenai urusan bisnis ke bisnis (B2B) dalam upaya merger tersebut.
-
Siapa yang menyatakan dukungan terhadap merger XL dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Apa yang sedang diusahakan XL Axiata dan Smartfren? Proses penggabungan antara dua operator seluler, XL Axiata dan Smartfren, semakin mendekati realisasi.
Dian pun menampik kabar jika aksi korporasi XL Axiata dengan Indosat Ooredoo membentuk usaha patungan dipandang sebagai salah satu langkah strategis untuk melakukan merger. Kata Dian, kabar itu semata-mata hanya isu belaka, tak ada rencana kedua belah pihak mengarah ke merger.
"Itu cuma issue, saat ini belum ada rencana merger," ujar Dian.
Maklum, menghangatnya isu tersebut dilatarbelakangi pula pernyataan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, yang getol mengharapkan industri telekomunikasi makin efisien. Pasalnya, menurut dia, saat ini industri telekomunikasi setiap tahunnya menyumbang defisit transaksi perdagangan sekitar USD 5-6 miliar.
"Saat ini kan kita ada 7 operator telekomunikasi, nah kita bagaimana caranya bisa meningkatkan infrastruktur sharing di mereka. Kalau perlu ada merger lagi, kita fasilitasi. Karena apa, kalau banyak operator itu kecenderungannya membangun infrastruktur sendiri-sendiri. Katakanlah sekarang USD 5-6 miliar, separuhnya menggunakan valas. Lari beli alat ke luar negeri. Nah, itu yang harus kita kurangi karena membuat defisit transaksi perdagangan kita," ungkapnya pada suatu kesempatan.
Terlepas dari itu, joint venture antara XL Axiata dengan Indosat Ooredoo masing-masing memiliki saham yang imbang, 50:50 atau masing masing mengantongi 1.251 lembar saham. Modal dasar pembentukan anak usaha ini Rp 10 miliar, modal ditempatkan Rp 2,5 miliar dan modal disetor Rp 2,5 miliar. Sumber pendanaan berasal dari kas masing-masing XL Axiata dan Indosat.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan CIMB Niaga menjalin kerja sama strategis untuk mensinergikan layanan perbankan dan telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaImplementasi IoT dalam skala besar sering dianggap kompleks untuk dikelola, tidak hanya karena banyaknya jenis perangkat dan kompleksitas teknologinya.
Baca SelengkapnyaFMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca SelengkapnyaTransaksi ini menegaskan komitmen bersama dalam memberdayakan Indonesia melalui kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaIndosat Ooredoo Hutchison (IOH) tak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan provider satelit Low Earth Orbit (LEO), termasuk Starlink.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMorowali menjadi kota/kabupaten ke 3 di Sulawesi Tengah yang telah terjangkau layanan konvergensi ini.
Baca Selengkapnya