Bukalapak siapkan pusat riset di Kota Kembang
Merdeka.com - Bukalapak di tahun ini memiliki rencana besar. Yakni membangun pusat Research and Development (R&D). Nantinya R&D itu akan berdiri di Bandung. Namun persis lokasinya, belum diketahui.
Menurut Founder & CEO Bukalapak, Achmad Zaky, pusat R&D itu bakal melakukan riset habis-habisan mengenai teknologi ke depan yang memungkinkan terciptanya inovasi untuk Bukalapak. Seperti riset mengenai Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, drone, dan lain sebagainya.
“Pertengahan tahun 2018 ini dimulai,” katanya.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Di mana penelitian dilakukan? Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen.
-
Dimana penelitian ini dilakukan? Ilmuwan ESA sedang bekerja untuk menilai tekstil baru yang cocok buat pakaian antariksa baru yang tidak sama pada misi Apollo.
Dijelaskan Zaky, R&D itu nantinya akan memiliki luas 4.000 meter persegi dan dapat menampung lebih dari 200 engineering lokal. Sayangnya, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu enggan memperkirakan nilai investasi membangun pusat R&D tersebut.
“Nilai R&D-nya pasti cukup signifikan. Sebagai gambaran saja, target kita 30 atau bahkan 50 persen engineering activity akan ada di Bandung,” jelasnya.
Pemilihan Kota Kembang sebagai pusat R&D Bukalapak, sudah barang tentu memiliki alasan yang kuat. Kata Zaky, jumlah perguruan tinggi yang berlatarbelakang teknologi di sana lebih banyak ketimbang di kota-kota lain. Misalnya Jakarta atau Yogyakarta.
“Bandung itu istilahnya kota pelajar engineering. Kalau Yogyakarta itu kota pelajar secara umum. Jadi, ngomong teknologi ya di Bandung. Kampus teknologi juga banyak di sana. Mungkin Jakarta kalah,” terangnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusantara Sustainability Hub akan menjadi Pusat Riset dan Inovasi di IKN
Baca SelengkapnyaUntuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
Baca SelengkapnyaBudi yang mengenakan batik berwarna cokelat pun turun dari mobil Toyota Alphard berwarna hitam dengan nomor polisi RI 36.
Baca SelengkapnyaKomisi V DPR menggelar rapat bersama jajaran BMKG dan Basarnas, Kamis (14/3).
Baca SelengkapnyaKawasan IKN kelak akan menjadi rumah bagi inkubator inovasi Nusantara.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan mengembangkan industri kreatif di Bandung harus bisa diadaptasi hingga tingkat nasional
Baca Selengkapnya"Nilai sewanya Rp328 miliar per tahun. Jadi, juga tidak murah," kata Basuki.
Baca SelengkapnyaSarinah akan memiliki pusat perbelanjaan yang dikelola secara mandiri di PIK 2.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan Gedung BTN yang lain, desain gedung baru BTN bertemakan 'Housing and Beyond'.
Baca SelengkapnyaPembangunan Pusat Data Nasional ke-2 direncanakan akan dimulai pada 2025.
Baca Selengkapnyapemerintah membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Batam, hingga di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaDengan beroperasi secara penuh, pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi
Baca Selengkapnya