Butuh Rp 80,3 triliun bagi Microsoft untuk akuisisi Nokia
Merdeka.com - Microsoft baru saja melakukan langkah besar dengan mengambil alih bisnis perangkat mobile dari perusahaan Nokia dengan gelontoran dana sebesar USD 7,2 miliar atau sekitar Rp 80,3 triliun.
Dilansir BBC (3/9), nantinya dengan dana tersebut, Microsoft berhak menguasai seluruh aset bisnis mobile perusahaan asal Finlandia tersebut termasuk dengan 32 ribu karyawan yang berada di bawah payung bisnis tersebut.
Langkah besar yang dilakukan Microsoft ini bertujuan untuk mentransformasi bisnis Microsoft dengan ikut berkecimpung di pasar bisnis perangkat mobile.
-
Apa yang HMD Global lakukan dengan merek Nokia? HMD Global kini lebih memusatkan perhatian pada merek miliknya sendiri, Human Mobile Devices.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnisnya? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Bagaimana Microsoft berinvestasi di Indonesia? Microsoft mengumumkan investasi sebesar USD 1,7 miliar atau selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia. Langkah ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang dan mendukung pengembangan komunitas lokal.
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Apa yang diinvestasikan Microsoft? Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan duit sebesar Rp 27 triliun. Selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia.
-
Dimana Microsoft berinvestasi? Salah satu bagian dari inisiatif tersebut adalah rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.
Seperti dikatakan salah satu pengamat teknologi, Manoj Menon dari Frost & Sullivan yang menyebutkan jika perangkat mobile merupakan pangsa pasar yang potensial, namun di situlah letak kelemahan dari Microsoft.
"Strategi (pembelian Nokia) ini merupakan langkah yang tepat dari Microsoft untuk masuk ke industri perangkat mobile. Tinggal bagaimana Microsoft dapat melakukan eksekusi rencana ini dengan tepat dan benar saja," ungkap Manoj Menon.
Nokia sendiri dinilai sebagai perusahaan yang tepat dikarenakan sudah memiliki pengalaman panjang dan struktur perusahaan yang jelas di bisnis perangkat mobile.
Dengan akuisisi ini juga disebutkan jika pihak Microsoft berhak menggunakan brand Nokia selama 10 tahun mendatang untuk memasarkan perangkat mobile mereka di pasaran.
Steve Ballmer, selaku Chief Executive Microsoft menyebutkan jika pembelian perusahaan Nokia ini merupakan langkah besar bagi kedua perusahaan tersebut.
"Hal ini merupakan langkah win to win bagi karyawan, para petinggi dan konsumer dari kedua perusahaan," ungkap Ballmer dalam press release yang dikeluarkan Microsoft hari ini (3/9). (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menawarkan pembangunan Microsoft Asia-Pacific Research and Development di Bali atau Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, CEO Microsoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menjelaskan bahwa pemerintah juga mengupayakan kedatangan CEO Nvidia agar Indonesia menjadi salah satu rantai pasok teknologi.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian Rp 27 Triliun yang diinvestasikan Microsoft ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaMicrosoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan
Baca Selengkapnyapihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaSektor ini akan menjadi concern Microsoft saat berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Satya Nadella Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaDi dunia hanya ada 3 orang yang masuk jajaran elit global dengan kekayaan Rp 3.000 triliun. Siapa mereka?
Baca Selengkapnya