ByteDance Tolak Tawaran Microsoft Untuk Akuisisi TikTok
Merdeka.com - Microsoft melaporkan bahwa pihaknya tidak jadi mengakuisisi TikTok setelah tawarannya ditolak oleh pemilik TikTok yakni ByteDance. Setelah pembicaraan berminggu-minggu, upaya akuisisi ini akhirnya gagal.
Melansir The Verge, Microsoft mengeluarkan pernyataan terbarunya soal ini.
"ByteDance memberi tahu kami bahwa mereka tidak akan menjual operasional TikTok AS ke Microsoft," tulis Microsoft dalam sebuah pernyataannya.
-
Siapa yang menolak permohonan TikTok? Menurut laporan dari Engadget pada Senin (9/12), tiga orang hakim telah menolak permohonan dari ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk membatalkan peraturan yang dapat mengakibatkan larangan operasional TikTok di Amerika Serikat.
-
Bagaimana TikTok merespon permintaan itu? 'Menutup kantor TikTok di Kanada dan kehilangan ratusan pekerjaan bukanlah solusi yang adil,' ungkap juru bicara perusahaan.
-
Bagaimana ByteDance merespon tindakan karyawan magang tersebut? Selain memecat karyawan magang tersebut pada bulan Agustus, ByteDance mengatakan mereka telah memberi tahu universitas tempat pemagang itu belajar dan badan industri tentang insiden tersebut.
-
Siapa yang menggugat TikTok? Tujuh keluarga di Prancis telah mengajukan gugatan terhadap TikTok, raksasa media sosial, dengan tuduhan bahwa platform ini telah mengekspos anak-anak remaja kepada konten berbahaya.
-
Apa itu TikTok? Keberadaan TikTok khususnya di Amerika Serikat kembali menghadapi ancaman serius dan berada dalam situasi yang sangat genting.
-
Siapa yang mendukung blokir TikTok di Amerika Serikat? Mayoritas orang tua di AS mendukung langkah ini sebagai upaya untuk melindungi anak-anak mereka dari pengaruh negatif serta ancaman yang ada di dunia maya.
"Kami yakni proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional. Untuk melakukan ini, kami akan membuat perubahan signifikan untuk memastikan layanan memenuhi standar tertinggi untuk keamanan, privasi, keamanan online, dan memerangi disinformasi, dan kami akan menjelaskan prinsip-prinsip ini dalam pernyataan bulan Agustus kami," tambahnya.
Microsoft awalnya mengonfirmasi bulan lalu bahwa pihaknya mengejar kesempatan untuk membeli operasional TikTok di AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Laporan juga menyebut bahwa Microsoft sebenarnya berminat mengakuisisi semua operasional global TikTok.
Tawaran Microsoft yang gagal ini membuka pintu untuk pembeli potensial lainnya, yakni Oracle yang juga mengejar kepemilikan operasional TikTok. Dilaporkan bahwa angka yang ditawarkan Oracle lebih tinggi dari Microsoft dan mungkin masih sedang dipertimbangkan oleh ByteDance.
Penuh Lika-Liku
Penjualan operasional TikTok di AS penuh dengan masalah yang mengintai. Mulai dari Presiden Trump yang memberi batas waktu hingga 15 September (yang akhirnya diperpanjang jadi 12 November) sebelum platform tersebut diblokir, serta potensi Tiongkok yang memblokir penjualan atau menjualnya tanpa algoritma utama karena aturan baru.
Oracle sendiri nampaknya tidak akan mempunyai kontrol langsung terhadap TikTok jikalau memang berhasil mengakuisisi. Hal ini dikarenakan Oracle merupakan penyedia layanan Cloud, bukan perusahaan induk yang punya ladang besar seperti Microsoft.
Sampai saat ini, "drama" masih belum berakhir, dan nampaknya lika-liku masih akan makin rumit dalam beberapa hari atau minggu mendatang.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TikTok diperkirakan akan segera dilarang di Amerika Serikat setelah upaya penjualannya kepada perusahaan lokal gagal.
Baca SelengkapnyaByteDance memecat karyawan magang karena dicurigai 'mengganggu' pelatihan mesin AI-nya.
Baca SelengkapnyaNasib TikTok saat ini tergantung pada keputusan Mahkamah Agung AS, meskipun tidak ada kepastian bahwa pengadilan akan menerima kasus ini untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan perubahan strategi perusahaan, yang tidak lagi ingin bersaing dengan layanan streaming pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ini bahkan menolak kehadiran TikTok di wilayahnya. TikTok dianggap mengancam kedaulatan.
Baca SelengkapnyaMulai 19 Januari 2025, TikTok berpotensi diblokir di Amerika Serikat karena alasan keamanan nasional. Apa konsekuensinya bagi para penggunanya?
Baca SelengkapnyaPengurangan tersebut setara dengan sekitar 9 persen dari karyawan dalam bisnis e-commerce ByteDance.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, Pemprov DKI belum menerima laporan resmi terkait pemecatan karyawan Tokopedia.
Baca SelengkapnyaDi Asia Tenggara, TikTok juga berencana bekerja sama dengan operator mapan untuk layanan lokal on-demand seperti pesan-antar makanan.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaZhang memulai bisnis ByteDance pada tahun 2012 dari sebuah apartemen kecil di Beijing.
Baca Selengkapnya