Cara keren Telkomsel membentuk literasi internet Indonesia
Merdeka.com - Merdeka.com - Data ini sungguh memprihatinkan, 90% siswa sekolah dasar kelas 4-6 di Jabodetabek diketahui pernah terpapar pornografi. Sebagian besar tidak sengaja melalui media game online 13 persen, internet 13 persen, dan handphone 5 persen. Ini hasil survei Yayasan Kita dan Buah Hati terhadap 2.064 responden siswa kelas 4-6 pada tahun lalu.
Kondisi di lapangan lebih ngeri lagi. Yayasan Kita yang peduli masalah pengasuhan anak (parenting) banyak menemui kasus 'serius' di klinik psikologinya. Contoh, ada anak yang kecanduan/adiksi pornografi, adiksi games, bahkan di usia yang sangat dini, di bawah lima tahun alias balita!
"Terkait pornografi, ada beberapa yang sudah sampai tahap acting out, yakni melakukan apa yang mereka lihat. Ada beberapa remaja yang sudah tidak mau pergi ke sekolah akibat adiksi games," ungkap Nia Soewardi, General Manager Yayasan Kita dan Buah Hati kepada Merdeka.com, baru-baru ini.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
-
Siapa yang mendapat paket internet murah? XL Axiata memberikan apresiasi kepada para Ibu dan menawarkan beragam paket Ramadan mulai dari Rp 3 Ribu sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang terlibat di kerja sama Telkomsel dan Google? 'Kolaborasi dengan Google untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kehadiran layanan RCS dengan RBM merupakan langkah yang sejalan dan menjadi wujud komitmen kami untuk menyediakan solusi khusus melalui teknologi terkini kepada para pelanggan bisnis di Indonesia,' kata Wong Soon Nam, Direktur Planning & Transformation Telkomsel saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/1).
-
Apa yang di bangun Telkom? Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Singtel mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru yang menghubungkan Singapura dan Batam, Indonesia, yang berada dalam Konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk.
-
Apa yang Telkom wujudkan untuk karyawan? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mewujudkan komitmen senantiasa mendukung dan menghargai peran karyawan di luar tanggung jawab mereka selain bekerja. Salah satunya adalah menghadirkan fasilitas daycare terpadu pertama yang tersertifikasi Taman Asuh Ceria Anak (TARA) Ramah Anak, yaitu sertifikasi kategori tertinggi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI).
Kondisi memprihatinkan di kalangan anak-anak ini tak lepas dari kemudahan mereka mengakses internet. Entah lewat smartphone, komputer, atau laptop. Entah di rumah, di sekolah, atau di lingkungan sekitar. Per Januari 2016, ada 300 juta lebih nomor telepon seluler yang aktif. Sebanyak 88 juta aktif berinternet. Artinya sekitar 30% dari populasi Indonesia, dengan rata-rata konsumsi 4,5 jam per hari.
Indonesia memang 'melek' internet di satu sisi, tapi buta literasi internet di sisi lain. Inilah ciri masyarakat digital Indonesia sekarang.
"Tentang perkembangan saat ini, kami khawatir ada sebagian anak dan remaja yang bisa kebablasan memanfaatkan internet untuk hal-hal yang tidak patut dan cenderung mengganggu perkembangannya. Tentu masih ada sebagian yang menggunakan internet untuk hal-hal yang patut dan bermanfaat. Perilaku ini yang harus terus didorong," ujar Nia prihatin.
Keprihatinan senada juga dialami oleh PT Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Sebagai operator yang menyediakan akses internet lewat teknologi seluler/mobile, operator nomor satu dengan 157,4 juta pengguna, ini terpanggil untuk aktif melakukan aksi nyata untuk masyarakat internet di tanah air.
Rifki Syahbani, Manager CSR Environment & Ecosystem Telkomsel, mengakui saat ini broadband (internet cepat) di Indonesia semakin luas, yang didorong harga jual gadget yang semakin murah. Ditambah fenomena big data di masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan media sosial. Bayangkan, pengguna Facebook dan Twitter Indonesia masuk kelompok lima besar di dunia.
Fenomena big data ini membawa gerbong problem di dalamnya. Mulai dari kecanduan internet, cyber bullying, dan perilaku online yang ekspresif seperti kasus Awkarin, selebriti media sosial Indonesia. Ringkasnya, ada perubahan demografi digital yang luar biasa, jika tidak dibangun kesadaran bersama, bisa berbahaya.
"Kalau tidak bergerak, fenomena ini bisa mengerikan. Semula kami bikin kampanye, tapi belum masif. Sekarang masif lewat kampanye Internet BAIK," ujar Rifki.
Apa itu kampanye Internet BAIK?
Internet BAIK maksudnya penggunaan internet yang Bertanggung jawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif (BAIK). Kampanye cyber wellness ini menyasar segmen anak-anak (murid sekolah Dasar kelas 4-6) dan remaja (murid Sekolah Menengah Pertama) sebagai entry level pengguna internet. Kemudian menyasar orang tua murid dan guru yang berperan sebagai pengawas dan pendamping.
Kampanye Internet BAIK ini berlangsung selama 4 hari, yang diisi dengan kegiatan sosialisasi, workshop, seminar, pelatihan kepada siswa SD-SMP, orang tua, dan guru. Agar tidak membosankan, di kelas edukasi, siswa dan orang tua tidak hanya mendapat ilmu boleh dan tidak boleh dilakukan (Do and Don't) dengan internet. Tapi, belajar bikin konten, aplikasi, dan lain-lain.
Diajarkan pula tata krama di media sosial, seperti harus respek dengan orang lain, tidak mengejar popularitas/pujian, serta menjunjung tinggi etika dan kepatutan. Serta tips-tips menarik seperti pembatasan waktu menggunakan internet, cerdas menggunakan smartphone, dan aplikasi produktif.
"Kami memilih membuat Internet BAIK. Jadi sebelum bicara smart city, smart country, kita bikin orangnya smart dulu. Prinsipnya, kami ingin siswa dan orang tua tidak hanya tahu gunakan internet, tapi paham mengunakannya," ujar Rifki.
Acara telkomsel syakur©2016 Merdeka.comInternet BAIK dilakukan di 12 kota. Kick off sudah dilakukan di Yogyakarta, 2 Agustus lalu, dan akan berakhir di Desember tahun ini. Kampanye akan menjangkau kota Tenggarong, Nunukan, Tasikmalaya, Kupang, dan Medan. Kemudian Pekanbaru, Palembang, Banyuwangi, Manokwari, Bantaeng, dan Bekasi.
Agar kampanye ini efektif dan optimal, Telkomsel menggandeng beberapa mitranya, seperti ICT Watch, Yayasan Kita dan Buah Hati, serta pengembang aplikasi parential guide, Kakatu. Bersama para mitranya, Telkomsel berharap terbentuk komunitas sosial dan mendorong lahirnya ada gerakan sosial di setiap kota sehingga kampanye internet BAIK ini semakin kuat di masyarakat.
"Buat Telkomsel, kampanye ini bagian dari upaya menjaga reputasi Telkomsel. Bagian dari program Telkomsel bikin keren Indonesia. Sebagai operator nomor satu dan paling Indonesia, kami ingin memberikan value yang bermanfaat ke pelanggan kami, masyarakat Indonesia. Telkomsel tidak sekadar cari keuntungan," pungkasnya.
Sementara Bunda Nia dari Yayasan Kita mengakui kampanye Internet BAIK sangat perlu, mengingat perilaku berinternet bisa ke dua arah: baik dan buruk. Faktanya saat ini banyak orang tua belum sepenuhnya paham dan bisa mengikuti kecepatan perkembangan di dunia maya, sementara anak-anak lebih cepat tahu dan menguasai hal terbaru di internet. Padahal anak-anak belum matang otaknya dalam mempertimbangkan baik-buruk, benar- salah, boleh-tidak, sehingga sebenarnya mereka perlu didampingi orang tua untuk menentukan mana pilihan yang aman bagi mereka di internet.
"Jadi kampanye ini perlu untuk membantu orang tua dan guru paham soal hal-hal buruk dan baik di internet, sehingga mereka bisa membimbing anak-anaknya agar melakukan hal baik di internet," ujar Bunda Nia.
Konsumsi internet yang tinggi tanpa literasi yang bijak, juga menjadi perhatian Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). Rupanya asosiasi internet service provider (ISP) ini sedang menyelesaikan pembangunan Layanan Hub Pengelolaan Konten, yang akan berfungsi menyeleksi konten internet. Tujuannya, konten Internet yang akan dinikmati masyarakat Indonesia adalah konten internet yang Bersih, Selektif, dan Aman atau disingkat BERSAMA.
Menurut Henri Kasyfi, Sekjen APJII, Hub internet BERSAMA ini memungkinkan konsumen memilih konten-konten aman saat berinternet ria. “Masyarakat akan dapat menikmati layanan ini melalui penyelenggara jasa internetnya masing-masing yang sudah menjadi anggota APJII,” ucap Henri.
Kurikulum Internet
Kampanye Internet BAIK ini bukan hanya bertujuan siswa SD-SMP, orang tua, dan guru tahu mana yang boleh dan tidak di internet ( Do & Don't). Harapan besarnya, anak-anak Indonesia seimbang mengonsumsi internet. Antara konsumsi gadget dan beraktivitas sosial/bermain. Antara berlaku sebagai consumer dan producer/developer.
"Tapi goal besarnya adalah mendorong pembuatan kurikulum internet di pendidikan usia dasar di Indonesia, seperti negara maju Singapura dan Korea. Contoh, Singapura punya kurikulum pendidikan internet di sekolah-sekolah dasar. Mereka menyadari perlu dibatasi paparan penggunaan gadget, dan mengembalikan manusia sebagai makhluk sosial," ujarnya.
Acara telkomsel syakur©2016 Merdeka.comUntuk itu, kampanye Internet BAIK ini akan terus diperkuat di masa datang, dengan memperluas cakupan kota, memperbanyak duta, dan menambah mitra strategis baik di pemerintahan maupun swasta. Kolaborasinya menjadi nasional, meski berawal dari Telkomsel.
"Internet BAIK milik semua orang, bukan milik Telkomsel, sehingga menjadi bagian di keluarga Indonesia, di masyaraakt kita, dan di sistem pendidikan nasional," pungkasnya. (mdk/feb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telkom berhasil memenangkan tiga kategori sekaligus.
Baca SelengkapnyaSiaran ini memanfaatkan teknologi pembagian jaringan (network slicing) khusus yang memanfaatkan infrastruktur 5G Standalone (SA) terkini.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 27 September, Indonesia memperingati Hari Bhakti Postel.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaSetelah proses 'serah terima' IndiHome ke Telkomsel selesai, masih ada pekerjaan besar yang menanti termasuk memberikan benefit bagi pelanggan lama.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca SelengkapnyaPANDI berkomitmen bekerja sama dengan pengelola domain internet negara di Asia Pasifik di APTLD 84 Seoul, Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaTelkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaDesa Dompol jadi lokasi pusat peluncuran bantuan akses internet Fixed Broadband (FBB) 2024 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Baca Selengkapnya