Cara startup unicorn kembangkan skill SDM
Merdeka.com - Perusahaan rintisan digital atau startup saat ini tengah naik daun. Tak heran bila banyak orang yang ingin menjadi bagian dari karyawan sebuah startup. Hal itu juga diperkuat dengan hasil survey dari Jobplanet tahun 2015, di mana para penggunanya memiliki keinginan untuk mengetahui budaya bekerja di startup.
Ketertarikan itu diamini juga oleh Florensia Lumowa, People & Organization Development Traveloka. Kata dia, dua tahun belakangan memang banyak orang yang menginginkan menjadi bagian dari Traveloka. Di perusahaan besutan Ferry Unardi itu, dikenal memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk tumbuh dan berkembang.
“Kita memang akan lebih banyak inves di orang-orangnya,” katanya saat acara Ideafest 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (5/10).
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Meski begitu, bukan berarti dengan banyaknya investasi di sumber daya manusianya (SDM), tidak ada tantangan yang akan dihadapi. Justru tantangannya adalah bagaimana menjamin keberadaan skill masing-masing SDM terus berkembang. Saat ini karyawan Traveloka saja sudah mencapai lebih dari 1.500 orang.
“Kita harus benar-benar punya sistem yang bisa menjangkau. Apalagi sekarang banyak milenial. Kita harus membekali mereka bagaimana nge-lead tim,” ungkap dia.
Tak hanya Traveloka, Tokopedia juga sama. Di Tokopedia sendiri, ada dua hal yang diterapkan bagi karyawannya sebelum bekerja. Menurut Co-Head of Marketplace Tokopedia, Garri Juanda, yang pertama adalah ada Nakama Akademi. Nakama itu merupakan panggilan untuk karyawan Tokopedia.
“Di Nakama Akademi itu menyiapkan dan memberikan pemahaman tentang budaya perusahaan sebelum terjun langsung ke lapangan,” katanya.
Kemudian yang kedua adalah body system. Body system ini semacam mentorship bagi calon karyawan baru Tokopedia.
“Satu orang, satu mentor. Jadi tak hanya kenal sebagai partner kerja, namun juga secara personal. Itu tujuannya,” jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaMeski banyak startup berguguran, peluang perusahaan mencari developer kian bertambah.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan gaji pekerja startup di Indonesia adalah aksi PHK besar-besaran yang melanda sektor teknologi.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar startup unggul versi platform LinkedIn.
Baca SelengkapnyaDTS merupakan pelatihan pengembangan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di tengah era disrupsi teknologi.
Baca SelengkapnyaMencari pekerjaan di luar negeri, menjadi pilihan sebagian orang Indonesia untuk bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca Selengkapnya