Cari barang di e-commerce lewat mobile, bayar pakai desktop
Merdeka.com - Belakangan ini perusahaan-perusahaan e-commerce bermunculan. Membawa pilihan dan layanan yang beragam kepada masyarakat di negeri ini. Pelan tapi pasti, trafik kunjungan masyarakat ke situs e-commerce mulai melambung.
Satu sisi berkah, di sisi lain juga harus menghasilkan keuntungan. Maksudnya, pengunjung situs tak hanya melihat-lihat barang yang dijual, melainkan juga melakukan transaksi.
Istilah itu biasa disebut dengan conversion rate. Conversion rate ini boleh dibilang salah satu tolok ukur kesuksesan e-commerce. Lantas, bagaimana keadaan itu di e-commerce Indonesia? Berdasarkan data iPrice Group terbaru, rata-rata conversion rate di republik ini lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, dan Filipina.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Di mana konten kreator dihubungkan dengan e-commerce? Fitur ini memungkinkan penjual untuk terhubung dengan konten kreator yang memberikan rekomendasi, ulasan, dan bahkan demo produk mereka lewat kreasi konten kreatif dan edukatif.
-
Siapa yang paling untung dari e-commerce? Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
-
Bagaimana bisnis online mendapatkan pelanggan? Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
-
Bagaimana cara mencari target konsumen bisnis online? Kita bisa menganalisa dan perhitungkan jenis pasar seperti apa yang cocok dengan produk kita. Selain itu coba buat target konsumen secara spesifik.Beberapa aspek yang bisa dipertimbangkan adalah gender, tingkat ekonomi, usia, wilayah tempat tinggal, dan sebagainya.
-
Bagaimana Marketplace membantu transaksi? Kemudian, marketplace seringkali menyediakan sistem pembayaran dan pengiriman yang terjamin. Platform ini memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli untuk memastikan pembayaran diterima dan produk dikirim dengan benar.
"Conversion rate di Indonesia 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata di negara Asia Tenggara. Angka itu sama dengan di Singapura," kata Senior Content Marketer iPrice Group, Andrew Prasetya, saat acara diskusi tentang e-commerce Indonesia di Jakarta, Selasa (30/1).
Data itu juga memaparkan perbandingan jauh antara conversion rate yang terjadi di mobile dan desktop. Sebagaimana diketahui, jumlah trafik yang diakses menggunakan mobile saat ini tengah mengalami kenaikan. Pemain e-commerce di negeri ini pun mengakui perubahan itu. Menariknya adalah ternyata jumlah conversion rate yang terjadi antara dua perangkat berbeda.
"Justru masyarakat Indonesia lebih suka melakukan transaksi daring melalui desktop dibanding mobile. Angka conversion rate-nya sekitar 150 persen lebih tinggi desktop daripada di mobile phone," jelasnya.
Hal itu berarti mengindikasi bahwa orang Indonesia masih menyukai transaksi melalui desktop dibandingkan mobile phone. Menurut Andre, itu bisa saja terjadi karena preferensi masyarakat negeri ini.
"Mungkin masyarakat Indonesia lebih senang saat browsing menggunakan mobile. Tetapi giliran bertransaksi mereka lebih menyukai menggunakan desktop," ungkapnya.
Meski begitu, menurut Elisa Suteja, Senior Analyst East Venture, ke depan harapannya masyarakat negeri ini bisa melakukan transaksi menggunakan mobile aplikasi. Diakuinya untuk menuju ke arah itu, memang membutuhkan waktu yang lama. Terlebih, e-commerce Indonesia termasuk masih baru. (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaHasilnya ditemukan bahwa Shopee (62 persen) menjadi pilihan pertama yang direkomendasikan konsumen kepada kerabat, diikuti Tokopedia (46 persen) dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaPengalaman live shopping dapat mempermudah penjual dalam meningkatkan kunjungan bahkan penjualan, sebab masyarakat bisa memperoleh informasi lebih mendalam.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaSebagai pemain di industri kerajinan kayu, live shopping merupakan tren baru bagi Dekornata untuk berjualan dengan cara yang efektif.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca Selengkapnya