Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cari barang di e-commerce lewat mobile, bayar pakai desktop

Cari barang di e-commerce lewat mobile, bayar pakai desktop e-commerce talk 2018. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Belakangan ini perusahaan-perusahaan e-commerce bermunculan. Membawa pilihan dan layanan yang beragam kepada masyarakat di negeri ini. Pelan tapi pasti, trafik kunjungan masyarakat ke situs e-commerce mulai melambung.

Satu sisi berkah, di sisi lain juga harus menghasilkan keuntungan. Maksudnya, pengunjung situs tak hanya melihat-lihat barang yang dijual, melainkan juga melakukan transaksi.

Istilah itu biasa disebut dengan conversion rate. Conversion rate ini boleh dibilang salah satu tolok ukur kesuksesan e-commerce. Lantas, bagaimana keadaan itu di e-commerce Indonesia? Berdasarkan data iPrice Group terbaru, rata-rata conversion rate di republik ini lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Orang lain juga bertanya?

"Conversion rate di Indonesia 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata di negara Asia Tenggara. Angka itu sama dengan di Singapura," kata Senior Content Marketer iPrice Group, Andrew Prasetya, saat acara diskusi tentang e-commerce Indonesia di Jakarta, Selasa (30/1).

Data itu juga memaparkan perbandingan jauh antara conversion rate yang terjadi di mobile dan desktop. Sebagaimana diketahui, jumlah trafik yang diakses menggunakan mobile saat ini tengah mengalami kenaikan. Pemain e-commerce di negeri ini pun mengakui perubahan itu. Menariknya adalah ternyata jumlah conversion rate yang terjadi antara dua perangkat berbeda.

"Justru masyarakat Indonesia lebih suka melakukan transaksi daring melalui desktop dibanding mobile. Angka conversion rate-nya sekitar 150 persen lebih tinggi desktop daripada di mobile phone," jelasnya.

Hal itu berarti mengindikasi bahwa orang Indonesia masih menyukai transaksi melalui desktop dibandingkan mobile phone. Menurut Andre, itu bisa saja terjadi karena preferensi masyarakat negeri ini.

"Mungkin masyarakat Indonesia lebih senang saat browsing menggunakan mobile. Tetapi giliran bertransaksi mereka lebih menyukai menggunakan desktop," ungkapnya.

Meski begitu, menurut Elisa Suteja, Senior Analyst East Venture, ke depan harapannya masyarakat negeri ini bisa melakukan transaksi menggunakan mobile aplikasi. Diakuinya untuk menuju ke arah itu, memang membutuhkan waktu yang lama. Terlebih, e-commerce Indonesia termasuk masih baru. (mdk/ega)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data Bank Indonesia: Transaksi Belanja Onlilne Capai Rp42,2 Trilliun dalam Sebulan
Data Bank Indonesia: Transaksi Belanja Onlilne Capai Rp42,2 Trilliun dalam Sebulan

Transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.

Baca Selengkapnya
Hasil Riset Ungkap 5 Aspek Jadi Kepuasan Konsumen saat Belanja Online, Cek Detailnya
Hasil Riset Ungkap 5 Aspek Jadi Kepuasan Konsumen saat Belanja Online, Cek Detailnya

Hasilnya ditemukan bahwa Shopee (62 persen) menjadi pilihan pertama yang direkomendasikan konsumen kepada kerabat, diikuti Tokopedia (46 persen) dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Riset: 67 Persen Penduduk di Indonesia Lebih Banyak Belanja Offline
Riset: 67 Persen Penduduk di Indonesia Lebih Banyak Belanja Offline

Masih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.

Baca Selengkapnya
Live Shopping Buat Penjualan Online Naik 7 Kali Lipat
Live Shopping Buat Penjualan Online Naik 7 Kali Lipat

Pengalaman live shopping dapat mempermudah penjual dalam meningkatkan kunjungan bahkan penjualan, sebab masyarakat bisa memperoleh informasi lebih mendalam.

Baca Selengkapnya
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce

Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Komplain Usai Terima Barang Tak Layak dari Belanja Online atau Offline yang Sesuai Prosedur
Begini Cara Komplain Usai Terima Barang Tak Layak dari Belanja Online atau Offline yang Sesuai Prosedur

Mufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.

Baca Selengkapnya
Jualan di Shopee Live, Omzet Brand Lokal Dekornata Naik 8 Kali Lipat
Jualan di Shopee Live, Omzet Brand Lokal Dekornata Naik 8 Kali Lipat

Sebagai pemain di industri kerajinan kayu, live shopping merupakan tren baru bagi Dekornata untuk berjualan dengan cara yang efektif.

Baca Selengkapnya
Transaksi Ritel Bisa Tembus USD1,4 Triliun Jika Masuk ke Ekosistem Ini
Transaksi Ritel Bisa Tembus USD1,4 Triliun Jika Masuk ke Ekosistem Ini

Ekosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.

Baca Selengkapnya