Cegah hoax, Kemkominfo berencana terapkan sertifikasi digital
Merdeka.com - Maraknya akun palsu di media sosial yang cenderung bertujuan menyebar hoax, membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melempar wacana satu akun untuk satu orang. Langkah ini bertujuan agar tak ada lagi akun palsu yang juga menyebarkan hoax.
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Semuel Abrijani Pangerapan saat konferensi pers hasil pertemuan dengan Twitter di kantor Kemkominfo, Jakarta, Senin (20/2).
"Kita ingin media sosial itu satu orang, satu akun. Nantinya, setiap orang akan memiliki sertifikat ID Digital atau Certificates Authority (CA)," jelasnya.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
Kendati begitu, cara tersebut terlebih dahulu harus membenahi isu CA agar jelas aturannya dan juga dimungkinkan bila hal itu sudah diterapkan secara luas. Dengan adanya CA tersebut, maka bisa dipastikan tidak ada lagi akun palsu yang berujuan menyebar hoax.
"Ini kalau semua verified account dan ada sertifikasi digital kan jelas," katanya.
Dikatakannya juga, untuk mendapatkan CA ini tak mudah. Pengajuan dan identitas diri mutlak diperlukan. Setelah sesuai dengan persyaratan, maka CA itu bisa diterbitkan. Terlepas dari rencana CA itu, Kemkominfo sendiri telah bekerja sama dengan berbagai pemain Over The Top (OTT) untuk memitigasi informasi-informasi hoax yang beredar di platform mereka.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaTim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaSunardi juga menyampaikan beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh pencari kerja agar terhindar dari penipuan.
Baca SelengkapnyaMenkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca Selengkapnya