CEO Jack Dorsey: Twitter akan tetap 140 karakter!
Merdeka.com - Setelah dalam beberapa bulan terdengar rumor bahwa Twitter akan menghilangkan jumlah 140 karakternya yang ikonik, menjadi 1000 karakter, kini kita bisa memastikan bahwa hal itu tak akan pernah terjadi.
Karena dilansir dari GSM Arena (18/3), sang CEO, Jack Dorsey, yang juga pencetus 140 karakter dari Twitter , menyatakan bahwa batas karakter dalam menulis Tweet akan tetap dipertahankan.
"Batasan ini baik buat kami, dan hal ini membuat Twitter lebih ringkas," ungkap Jack di acara berita pagi NBC Today Show.
-
Apa batasan Twitter yang Elon buat? Dalam tweetnya yang dilansir dari BBC, Minggu (2/7), Elon mengatakan pengguna tak terverifikasi (atau tak berbayar) hanya bisa membaca 600 cuitan perhari dan kemudian ditambah menjadi 800 kicauan.
-
Bagaimana Threads berbeda dari Twitter dalam hal batas karakter? Twitter, untuk waktu yang lama terkenal dengan batas 140 karakternya yang direvisi menjadi 280 dan sekarang dengan Twitter Blue batasan itu tidak terlihat. Namun, di Threads pengguna mendapatkan limit 500 karakter.
-
Bagaimana cara kerja sistem blokir Twitter yang baru? Meskipun demikian, keputusan ini menimbulkan kontroversi karena memberikan kesan bahwa pengguna yang diblokir masih dapat mengganggu orang lain dengan mengintip unggahan atau daftar followers.
-
Bagaimana cara kata ganti mempersingkat kalimat? Kata ganti digunakan untuk mempersingkat kalimat.
-
Apa yang Instagram sesuaikan? Secara umum, kami ingin menampilkan video dengan kualitas tertinggi saat menonton video, Story, Reel, atau foto,' kata Mosseri dikutip dari CNET, Selasa (29/10).
-
Siapa yang diuntungkan dengan perubahan sistem blokir Twitter? Mereka berargumen bahwa bagi akun publik, orang yang diblokir masih dapat melihat konten dengan membuat akun baru, sehingga fitur blokir yang lama dianggap kurang efektif.
Sebelumya, Twitter menyatakan bahwa jejaring sosial 'microblogging' tersebut ingin melebarkan batas jumlah karakter untuk sekali Tweet, menjadi 10.000 karakter. Hal ini akan membuat Twitter menjadi kehilangan 'ikon' mereka, karena akan menyerupai blog.
Menurut pantauan Merdeka.com, banyak sekali netizen di Indonesia meninggalkan Twitter karena terhalang jumlah karakter yang terlalu sedikit. Netizen kini lebih memilih Path, yang menawarkan jumlah karakter tak terbatas jika pengguna ingin mengekspresikan keluh kesahnya di sesial media.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jelas apa alasan rencananya Bos Twitter melakukan rebranding. Tapi kuat dugaan ini jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaElon Musk memutuskan untuk mengganti logo Twitter dengan X.
Baca SelengkapnyaDi saat Elon Musk mengumumkan pembatasan akses Twitter, Mark Zuckberg bersiap rilis pesaingnya.
Baca SelengkapnyaCEO Twitter, Elon Musk memulai gerakannya mengganti merek Twitter menjadi X. Bahkan, dia sudah memulai penggantian logo hingga membeli domain website X.com.
Baca SelengkapnyaSetelah Elon Musk resmi meluncurkan rebranding platform media sosial Twitter dengan logo baru 'X', papan nama Twitter di luar kantor pusat mulai dilepas.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaSekarang logo 'X' itu berdiri kokoh di atap gedung kantor pusat setelah tulisan Twitter dihapus.
Baca SelengkapnyaThreads, aplikasi media sosial baru keluaran Meta.
Baca SelengkapnyaTak hanya cuitan lama tapi gambar hingga link lawas yang diunggah sebelum Desember 2014 sudah dihapus dari platform X.
Baca SelengkapnyaDi tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca Selengkapnya