Cerita Rektor ITS Mahasiswanya Kalah Lomba Robot Gara-gara Tak Pakai 5G
Merdeka.com - Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Mochamad Ashari bercerita pengalaman mahasiswanya saat mengikuti lomba robotik di Korea. Saat itu, mau tidak mau, kampus yang dinahkodainya itu harus menerima kekalahan pada ajang robotik di sana.
Musababnya adalah jaringan internet yang dipersiapkan masih menggunakan 4G, bukan 5G. Sementara kompetitor dalam lomba itu rata-rata sudah mempersiapkan robotnya menggunakan jaringan internet 5G.
"Salah satu contohnya kita kalah di Korea. Karena robot-robot yang lain sudah menggunakan 5G," jelasnya usai acara ujicoba trial 5G milik Tri Indonesia di kampus ITS, Surabaya, Kamis (5/9).
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
IPTEK apa sebenarnya? Secara umum, pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
-
Robot siapa yang tertawa canggung? Dibuat untuk membuat percakapan terasa lebih manusiawi, Erica dilatih untuk tertawa pada waktu yang tepat dalam interaksi sosial. Meski dia dapat merespons tawa orang lain, Erica masih kesulitan tertawa sendiri, yang sering menimbulkan momen-momen lucu dan canggung selama pengujian.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
"Sementara kami menggunakan 4G. 4G itu ada delay. Sederhananya begini, jadi robot kita suruh nendang, dia lama nendangnya. Makanya, kita punya kepentingan untuk bisa menerapkan 5G," tambahnya.
Selain itu juga, lanjutnya, adanya 5G bagi dunia pendidikan khususnya untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, dapat dilakukan dan bermanfaat. Misalnya saja dengan menggunakan teknologi hologram. Teknologi ini akan maksimal bila menggunakan 5G. Tanpa delay.
"Nantinya kita bisa lihat kuliah dengan dosen virtual," terang dia.
Penerapan kuliah online ini sebetulnya sudah ada. Targetnya menyasar ke daerah-daerah di pedalaman. Namun jika menggunakan 5G, teknologi hologram akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar di ruang kuliah.
"Asal, di daerah remote itu juga support jaringan 5G," jelasnya.
Sebelumnya, operator Tri Indonesia meluncurkan ujicoba 5G di Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Kamis (5/9). Menariknya, dalam kesempatan ini, Rektor ITS Mochamad Ashari tampil menyampaikan sambutannya melalui hologram.
Dia mengatakan, sebuah keniscayaan bahwa kerja sama dunia pendidikan dengan industri akan menciptakan terobosan baru. Terutama bagi pembelajaran mahasiswa.
"Kerja sama IT dengan dunia pendidikan sebuah keniscayaan. Sebab akan lebih implementatif dan familiar bagi mahasiswa," ujarnya.
Setelah menyampaikan sambutannya, Rektor ITS kemudian muncul secara nyata di depan publik. Publik pun terperangah dengan teknologi itu.
Begitu juga ketika sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara yang menyampaikannya melalui hologram.
Menteri yang akrab disapa Chief RA itu menjelaskan bahwa teknologi hologram seperti yang digunakan saat ini akan menjadi killer application di masa mendatang.
Dia menyontohkan, hologram ini bisa menjadi alat untuk kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden di tahun 2024. Dengan menggunakan teknologi itu, tak perlu lagi kampanye harus hadir secara nyata depan publik.
"Hologram killer aplication nantinya di tahun 2024. Ke depan, bisa digunakan oleh capres dan wapres di tahun itu dengan menggunakan hologram," jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah postingan muncul di laman LinkedIn tentang daftar kelulusan calon mahasiswa ITB tahun 1981.
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut terjadi pada 5 Januari 2023 lalu saat kabel fiber optik milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk yang menjuntai ke jalan menjerat lehernya.
Baca SelengkapnyaSejumlah alumni ITS mengungkap kepribadian Bambang Pramujati.
Baca SelengkapnyaInilah yang membuat China berhasil di atas negara-negara yang sudah maju dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSpektronics, prototype mobil canggih yang bisa jalan karena reaksi tekanan udara ini menjuarai ajang bergengsi di Amerika Serikat. Karya anak bangsa mendunia.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaSosok Amadeo Yesa yang sebut ‘nilai hanyalah angka’ tengah menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaSesampainya di rumah, adiknya yang baru duduk di kelas 4 SD bahkan memberikan bucket jajan yang dibuat dengan mengumpulkan uang jajannya sendiri.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Indonesia dari berbagai Perguruan Tinggi di tanah air meraih prestasi gemilang di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaTengah menjalani koas, sosoknya mendapat perintah dosen via telepon. Padahal, dia baru saja tiba di Pos 2 Gunung Rinjani.
Baca SelengkapnyaAturan tersebut memberikan wewenang pada pemerintah daerah (Pemda) untuk menambah proses seleksi PPPK di wilayahnya masing-masing.
Baca Selengkapnya