Cerita sukses Tik Tok melejit hingga jutaan kali download
Merdeka.com - Pengguna media sosial Indonesia saat ini dapat dipastikan sudah tidak asing lagi dengan layanan Tik Tok. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir, layanan Tik Tok sedang menjadi perhatian banyak pihak.
Perhatian yang diberikan pun beragam. Ada pihak yang mencela layanan itu karena dianggap tak mendidik, sedangkan pihak lain menyebut layanan ini merupakan ruang bagi para penggunanya untuk berkreasi.
Terlepas dari dua pandangan tersebut, perjalanan Tik Tok harus diakui tak menemui banyak kendala. Pertama kali diperkenalkan pada 2016, aplikasi ini dengan cepat menarik banyak pengguna.
-
Kapan TikTok pertama kali diluncurkan? Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Apa yang membuat TikTok populer? Salah satu alasan mengapa TikTok begitu populer adalah karena penggunanya lebih suka menonton video orang lain daripada mengunggah video mereka sendiri.
-
Bagaimana TikTok menjadi populer di seluruh dunia? Meskipun berasal dari Cina, TikTok telah berhasil menjadi fenomena global, dengan popularitas yang melampaui batas-batas negara.
-
Bagaimana nama TikTok bisa menarik perhatian? Nama TikTok Indonesia lucu dapat menunjang profilmu agar menarik perhatian. Dengan menggunakan nama yang gampang diingat, dipadupadankan dengan aktivitas tinggi di platform TikTok akan membuat profilmu dikunjungi banyak orang.
-
Bagaimana TikTok menarik perhatian konsumen? Alhasil, organisasi berita di AS tengah bersaing dengan TikTok dan platform media sosial lainnya untuk mendapatkan perhatian konsumen dan pengiklan.
-
Bagaimana pengguna TikTok lebih aktif? Meskipun jumlah pengguna TikTok lebih sedikit dibandingkan Instagram, pengguna TikTok cenderung lebih aktif di platform tersebut. Mereka menghabiskan rata-rata 95 menit per hari di TikTok, dibandingkan dengan 62 menit di Instagram.
Tik Tok sendiri merupakan aplikasi pengembang asal Tiongkok yang bernama ByteDance. Perusahaan ini didirikan oleh Zhang Yiming yang juga pendiri layanan Toutiao, aplikasi berita untuk pengguna di Tiongkok.
Sejak berdiri, Yiming mengatakan Tik Tok memang digunakan untuk generasi muda. Karenanya, ia mengaku tak pernah membuat sendiri rekaman video dengan aplikasi tersebut.
"Sejak lama, saya hanya menonton video Tik Tok, tanpa membuatnya sendiri, karena aplikasi ini memang ditujukan untuk orang muda," tuturnya seperti dikutip dari Tech Node via Liputan6.com, Rabu (4/7).
Kendati demikian, ia mengaku kini sudah mulai membuat video bersama dengan karyawan lain di perusahaan. Ia menuturkan ada kompetisi untuk menjaring banyak like dari video yang diunggah.
Yiming mengatakan, keputusan perusahaan mengembangkan aplikasi media sosial tak lepas dari industri saat ini. Menurut sarjana software engineering itu perusahaan harus selalu mengikuti perubahan.
"Dalam industri konten, teks dan gambar telah berkembang menjadi video, dan konten kini banyak berasal dari pengguna. Perubahan kami lakukan untuk menjawab kebutuhan pengguna saat ini," tuturnya.
Keputusan Yiming untuk terjun ke konten video ternyata tepat. Layanan ini dengan cepat berhasil merajai sejumlah toko aplikasi.
Berdasarkan laporan Sensor Tower, Tik Tok berhasil mencatatkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh di App Store. Dilansir Business Insider, aplikasi ini diprediksi sudah diunduh 45,8 juta kali di kuartal pertama 2018.
Kesuksesan ini cukup mengagetkan, mengingat aplikasi itu dikembangkan dalam tempo yang cukup singkat. Laporan menyebut Tik Tok dikembangkan oleh delapan orang dari ByteDance dalam waktu hanya 200 hari.
Yiming sendiri kini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Tiongkok. Forbes melaporkan pada 2013, pria tersebut berhasil masuk dalam daftar 30 orang terkaya dengan umur di bawah 30 tahun.
Kini, di usia 34 tahun, Yiming diproyeksikan makin sukses, mengingat perusahaan yang dibangunnya terus tumbuh. Namun, bukan berarti perjalanan pria lulusan Universitas Nankai ini mulus.
Terbaru, ia sempat mengalami konflik dengan pengusaha kenamaan lain asal Tiongkok, Pony Ma Huateng selaku CEO Tencent. Raksasa internet Tiongkok itu dan ByteDance memiliki masalah soal plagiarisme.
Adapun persoalan itu menyangkut aplikasi Tik Tok yang disebut telah meniru platform video milik Tencent Weishi. Akibatnya, tautan ke Tik Tok melalui aplikasi WeChat dan QQ kini diblokir.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum tentang 8 fakta menarik tentang TikTok yang wajib Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaInstagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari segi pendapatan, TikTok berpotensi menyalip Meta.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Tiktok pun kini mulai menggantikan keberadaan Google sebagai situs pencarian informasi di ruang maya.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaBahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaSemula TikTok berhasil mengalahkan media sosial Meta. Namun, belakangan tren terhadap penggunaan TikTok mulai menurun.
Baca SelengkapnyaSekitar 40 persen Gen Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 lebih suka menemukan informasi di platform selain Google.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca Selengkapnyaebagai influencer TikTok yang populer, Anda bisa menarik perhatian merek untuk bekerja sama dalam kampanye sponsor atau endorsement produk mereka.
Baca Selengkapnya