China ancam penjualan iPhone jika Trump realisasikan janji kampanye
Merdeka.com - Pemerintah China akan merespons dengan keras jika Presiden Amerika Serikat yang baru saja terpilih, Donald Trump, benar-benar merealisasikan janjinya untuk melakukan perang perdagangan antara kedua negara itu. Maklum, Trump memang kerap menebar ancaman saat melakukan kampannye.
Saat dalam kampanyenya itu, Trump mengatakan bahwa akan menerapkan tarif 45 persen pada ekspor China ke Amerika Serikat serta berani-beraninya menyebut China sebagai manipulator mata uang.
"Namun nampaknya itu tidak akan benar-benar ditindaklanjuti. Pasalnya, akan sangat naif jika hal itu dilakukan Trump," tulis Editorial Global Times yang dilaporkan The Verge, Senin (14/11).
-
Dimana Trump mengatakan ancamannya? Dalam pidato yang disampaikan di Arizona di hadapan para pendukungnya, Trump menegaskan pentingnya Terusan Panama sebagai aset strategis bagi Amerika Serikat.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Apa ancaman Trump terhadap Panama? Ia menuduh bahwa Panama mengenakan biaya transit yang tidak adil dan mengancam akan mengambil alih kontrol atas terusan tersebut jika tuntutannya tidak dipenuhi.
-
Bagaimana Apple akan memenuhi TKDN? Langkah ini diharapkan dapat memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sehingga iPhone 16 series dapat resmi dipasarkan di Indonesia.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
Dalam laporan itu disebutkan, China juga tidak akan kehilangan akal manakala Trump mengeksekusi ucapannya itu. Penjualan iPhone di sana diancam akan dipukul mundur dan China akan melakukan serangkaian kebijakan lainnya.
"Boeing yang telah dipesan akan digantikan dengan Airbus. Penjualan produk otomotif juga akan ditarik melambat. Tak hanya itu, pembatasan mahasiswa asal China pun akan dilakukan," lanjut tulisan tersebut.
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping pernah berbicara kepada Trump melalui telepon yang pada intinya adalah mempererat kerja sama merupakan langkah yang terbaik bagi China dan Amerika Serikat. Keduanya dikabarkan akan saling bertemu sesegera mungkin.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaProspek kemenangan Trump tidak hanya terbatas pada kaos dan suvenir.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaPengguna utama jalur ini adalah Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya