China juga akan 'bajak' Google Glass
Merdeka.com - Untuk urusan meniru, China memang nomor satu. Baru-baru saja, sebuah mesin pencari asal negeri tirai bambu tersebut juga berencana akan membuat Google Glass.
Seperti yang dilansir oleh Cnet (2/4), mesin pencari top berbahasa mandarin, Baidu, kabarnya tertarik dengan teknologi kacamata pintar dari Google. Oleh karenanya, perusahaan yang berbasis di Beijing ini akan menciptakan produk serupa.
Sebuah sumber yang tidak mau disebutkan namanya juga mengungkapkan bahwa Google Glass tiruan ala Baidu ini akan dinamai Baidu Eye. Sumber tersebut pun berani menyamakan kedua produk ini karena memang beberapa fiturnya sama.
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
Menurut sumber tersebut, Baidu Eye kabarnya akan memiliki sebuah layar LCD, pengenal gambar yang dikendalikan melalui suara, dan inti penginderaan. Semua fitur ini memang bisa ditemukan di Google Glass.
Selain itu, kesamaan lainnya juga terletak pada penggunaan os open source di perangkat ini.
Sumber lain, Sina dan QQ, mengatakan bahwa baidu saat ini sedang bekerja sama dengan Qualcomm untuk mengembangkan gadget ini. Kabarnya keduanya sedang berusaha agar wearable gadget ini bisa bertahan hingga 12 jam dalam sekali pemakaian.
Sayangnya, ketika dimintai keterangan, pihak Qualcomm masih enggan menjawab."Kami belum membuat pengumuman akan hal ini, jadi saya tidak punya bahan apapun untuk dibagikan," kata juru bicara Qualcomm kepada Cnet.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China mulai jengah sekaligus khawatir terhadap ribuan satelit Starlink di atas wilayah negaranya.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaDemi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
Baca SelengkapnyaChina telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah China mengesahkan aturan pembatasan bahan mentah pembuatan chip ke AS dan Eropa. Perang teknologi semakin memanas.
Baca SelengkapnyaChina pemimpin paten teknologi AI di dunia. AS ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaChina tak mau kalah dengan satelit Starlink milik Elon Musk. Mereka kini sedang merencanakan sesuatu.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaInvestasi tersebut akan membangun industri kaca di Rempang, Batam, dan akan menjadi pabrik kedua terbesar di dunia setelah China.
Baca SelengkapnyaKabarnya bukan iPad tetapi iPhone yang bakal Apple rilis sebagai perangkat layar lipatnya. Tapi ini masih misterius.
Baca SelengkapnyaBerikut perusahaan-perusahaan di dunia yang paling banyak punya paten AI.
Baca Selengkapnya