'China salip AS soal e-commerce gara-gara punya road map'
Merdeka.com - Direktur E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Azhar Hasyim menceritakan betapa hebatnya e-commerce China yang mampu tumbuh secara signifikan. Padahal dibandingkan dengan China, Amerika Serikat lebih dulu dalam menerapkan perdagangan online. Namun pada kenyataannya, Amerika Serikat mampu disalip jauh oleh China.
"China bisa menyalip Amerika Serikat disebabkan karena memiliki road map e-commerce sehingga mereka bisa tumbuh seperti saat ini," ujarnya saat diskusi yang bertajuk 'How government can actually help to incubate startup?' pada acara Ideafest 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (23/09).
Oleh sebab itu, dikatakannya, pemerintah pun telah memiliki road map e-commerce yang nantinya segera dapat dilakukan. Dalam road map tersebut, mengatur terkait tujuh hal. Tujuh hal itu di antaranya logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan sumber daya manusia, serta cyber security. Rencananya, road map e-commerce itu akan disahkan menjadi Peraturan Presiden (PerPres).
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Bagaimana China mencapai dominasi teknologi? “Mereka membangun keunggulan yang terkadang menakjubkan dalam penelitian dan berdampak tinggi di sebagian besar domain teknologi kritis dan yang sedang berkembang,“
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Kapan China dominasi teknologi? Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/7), China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
-
Bagaimana Shopee unggul dalam e-commerce? 'Melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih oleh pelaku usaha untuk berjualan khususnya dengan keunggulan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,' tambah Helena.
"Di sisi lain, dari pemerintah sendiri menargetkan jika pada tahun 2020 nilai transaksi belanja online di Indonesia mampu menembus angka USD 130 miliar. Oleh sebab itu, diperlukan adanya road map ini," jelasnya.
Sementara itu, menurut mantan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa, pertumbuhan online retail saat ini kurang lebih telah menembus angka rata-rata 3-4 persen. Data itu dia dapatkan dari hasil survey yang dilakukan oleh idEA baru-baru ini. Padahal, saat empat tahun lalu angkanya masih di bawah satu persen. Bos OLX Indonesia ini pun membandingkan dengan China yang di mana untuk menembus angka 7 persen butuh waktu 10 tahun.
"China untuk tembus 7 persen pertumbuhan online retail, mereka butuh waktu 10 tahun. Kalau kita 3-4 persen cuma butuh waktu empat tahun, berarti untuk menembus angka 7 persen itu bisa lebih cepat daripada China," ujar dia.
Dikatakannya, pemicunya adalah penetrasi internet dan smartphone yang sudah mulai meningkat.
"Orang-orang Indonesia idealnya online sih. Koneksi internet kita juga cenderung sudah lumayan cepat. Kalau dibandingkan China dulu berbeda ya. Jadi lebih ke arah penetrasi internet dan smartphone yang membuat ini lebih cepat," paparnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China adalah pasar e-commerce terbesar di dunia yang mencakup sekitar setengah dari penjualan online global.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaChina menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaSetelah Inggris, kini TikTok meluncurkan bisnis e-commerce di Amerika Serikat (AS) untuk menjual barang-barang buatan China.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaTemu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR RI Amin AK menyampaikan pandangannya terkait ancaman terhadap pelaku UMKM di e-commerce.
Baca Selengkapnya