Chip SIM Card lokal sudah bisa diproduksi, tapi...
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), menyarankan kepada operator seluler untuk menggunakan SIM Card buatan lokal. Tujuannya, agar lebih aman dari tindakan penyadapan.
Tentu saja, saran pemerintah itu ditanggapi oleh pegiat industri telekomunikasi. Misalnya CEO Indosat, Alexander Rusli. Pihaknya menyambut baik saran dari pemerintah itu, namun menurutnya yang perlu diperhatikan adalah chip dari SIM Card tersebut, apakah sudah bisa diproduksi di Indonesia.
"Permasalahannya itu kan chipnya. Chip di lokal itu belum ada, yang ada itu manufaktur kartu, itu juga masih dari luar negeri juga," ungkapnya beberapa waktu yang lalu.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Siapa yang mendapat paket internet murah? XL Axiata memberikan apresiasi kepada para Ibu dan menawarkan beragam paket Ramadan mulai dari Rp 3 Ribu sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
-
Kode telepon apa yang dimiliki Indonesia? Indonesia sendiri memiliki kode IDD dengan angka +62.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Dimana stasiun tertinggi di Indonesia? Predikat stasiun tertinggi di Indonesia dipegang oleh Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung, sepakat?
Namun, berbeda hal dengan pendapat Founder dan CEO Xirka Silicon Technology, Sylvia Sumarlin. Menurutnya, Indonesia sudah bisa buat chip sendiri dari tangan anak-anak bangsa. Masalahnya, kata dia, harga yang ditawarkan operator terlalu rendah sehingga sulit dari sisi bisnisnya.
"Indonesia itu sudah bisa bikin. Tapi, operator yang kasih harga terlalu rendah. Di luar negeri itu, harga SIM Card bisa mencapai 5-6 kali lipat lebih tinggi dari harga yang ditawarkan di Indonesia. Bahkan, ada yang sampai 10 kali lipat. Tapi, di Indonesia ditenderkan harganya ditekan rendah sama principal mereka," paparnya di Jakarta, (26/3).
Menurutnya, hal itu jelas merugikan pihaknya jika operator seluler memberikan harga lebih rendah. "Sekarang begini, mereka (operator seluler) bikin miliaran unit SIM Card di luar negeri, sementara di Indonesia hanya bikin ratusan juta unit. Sementara untuk harganya, mereka inginkan harga sesuai dengan produksi miliaran unit itu," jelasnya.
Oleh sebab itu, perusahaan besutannya ini menjual SIM Card nya di luar negeri demi tercukupinya biaya operasional. "Mau diapain juga, kalau operator seluler masih bersikeras dengan harga itu, tidak akan bisa tercapai keinginan menggunakan SIM Card lokal," tandasnya.
Soal kualitas dan keamanan, mantan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2006-2009 ini berani menjamin tak kalah hebat dari luar negeri dan lebih aman.
"Sama kualitasnya. Kalau kualitas kita jelek, gak mungkin dipakai di negara lain. Dan sudah pasti secure," tutupnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaPolri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
Baca SelengkapnyaEks Mendag bongkar biaya produksi satu unit iPhone yang ternyata sangat murah.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, Indonesia sendiri dalam hal ini adalah swasta pada dasarnya telah memiliki industri ponsel sendiri.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menganggap Starlink justru lebih cocok di wilayah rural.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca Selengkapnya