Chipset baru iPhone 7 mampu 'pecundangi' semua prosesor yang ada?

Merdeka.com - Tak cuma sah sebagai chipset Apple dengan performa terbaik dari chipset sebelum-sebelumnya, A10 chip yang jadi otak dari iPhone 7 dan iPhone 7 Plus digadang-gadang jadi chipset terbaik di dunia saat ini. Bahkan tak cuma jadi prosesor terbaik yang tertanam di smartphone, hal ini juga berlaku di smartphone saja, namun juga untuk CPU komputer.

Karena dilansir dari The Verge, tak hanya performa A10 bisa mengalahkan chipset Apple sebelumnya dan berbagai chipset Android antara lain trio Samsung Galaxy S7, S7 Edge dan Note 7, Huawei P9, dan One Plus 3, A10 juga mampu pecundangi Mac Pro keluaran Apple.

Benchmark A10 melawan berbagai chipset Android ©2016 Merdeka.com

Benchmark A10 melawan laptop MacPro ©2016 Merdeka.com

Hal ini pun sontak jadi ancaman besar bagi penguasa di dunia prosesor, Intel. Intel yang juga menjadi otak dari Mac Pro, patut waspada dengan kekuatan dari iPhone. Mengapa? Karena seluruh dunia secara cepat mulai berpindah menuju 'mobile computing.' Komputer desktop maupun laptop sudah mulai ditinggalkan dengan cepat, bahkan jauh lebih cepat ketimbang media cetak dulu ditinggalkan ke arah digital.

Bahkan, berdasarkan data, saat ini penjualan smartphone 5 kali lebih banyak ketimbang penjualan PC. Menurut IDC 2015, data penjualan smartphone melawan PC adalah 1,43 miliar smartphone versus hanya 276 juta PC. Lebih mengerikan lagi, Apple menjual iPhone lebih banyak pada kuartal pertama tahun lalu, yakni 74,8 juta iPhone, ketimbang jumlah seluruh industri PC menjual produknya pada kuartal pertama tahun lalu, yakni 71,9 juta PC.

Hal ini jadi makin jadi ancaman bagi para raksasa prosesor, karena performa single core dari iPhone 7 bisa mengalahkan performa dari Mac Pro yang dimotori Intel Xeon E5-2697. Selain itu, chipset prosesor yang kini masih berbasis x86, tentu akan 'ngeri' dengan lompatan performa A9 ke A10 dari Apple.

Dengan ini, banyak yang berpikir bahwa seharusnya A10 dan seterusnya ditanamkan di laptop. Sehingga nantinya iOS akan jadi sistem operasi yang universal pada iPhone maupun MacBook. Meski terlihat gila, nyatanya sebuah prosesor smartphone sudah sangat mumpuni untuk menangani workload dari PC. Sementara prosesor jadi lebih kuat dan canggih, teknologi membuat kita butuh daya lebih sedikit dan pekerjaan kita sehari-hari makin mobile.

Jika Intel dan beberapa produsen prosesor lain tidak ambil langkah inovatif, bukan tidak mungkin segmen untuk iOS berkuasa di kalangan 'mainstream' jadi makin besar, dan prosesor Intel tentu hanya bisa mencakup kalangan profesional saja.

(mdk/idc)