Chmod755 hack situs DKPP hanya untuk iseng
Merdeka.com - Akhirnya terungkap juga apa alasan hacker Chmod755 menyerang situs milik Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dalam sebuah penyelidikan, diketahui serangan tersebut dilakukan hanya sebatas iseng saja.
Seperti yang dilansir oleh Antara (8/1), hal ini disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, dalam sebuah konferensi pers. Dikatakan, tersangka hanya iseng dan ingin eksis di internet.
"Tersangka mengaku motivasinya hanya iseng dan ingin menunjukkan eksitensinya di dunia maya," katanya.
-
Siapa hacker cantik yang dikenal sebagai 'Peri Peretas'? Adeanna CookeDia adalah mantan model Playboy, Cooke terkenal dengan keterampilan peretasan etisnya dan merupakan peretas yang terlatih. Suatu hari, Cooke menemukan situs web tidak resmi yang memuat foto-foto telanjang dirinya, yang diposting secara ilegal oleh pasangan lamanya untuk menghasilkan uang.
-
Bagaimana peretas mendapatkan data DPT? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Apa tujuan penjahat siber dengan selfie KTP? 'Penjahat siber telah lama menjual serangkaian foto dan video orang yang memegang lembaran kertas putih seukuran dompet standar di situs darkweb untuk memalsukan foto dan melewati prosedur standar KYC. Apabila mereka mendapatkan foto selfie asli dengan paspor, itu jadi tambang emas,' ungkap Kaspersky.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Mengapa data DPT ditawarkan oleh peretas? Jimbo menawarkan data yang berhasil dia dapatkan seharga USD 74.000 atau setara Rp 1,2 miliar.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
Hal ini terlihat dari apa yang disampaikanya dalam jejaring sosial milik Harison alias Chmod755. Tidak ada satu pun alasan serangan dilakukan karena motif penting.
"Dia akan bicara 'ini lho aku sudah bisa terobos, 169 situs begitu sudah dia ngomong di sosial media, dia juga memberikan 'guidance' (arahan) kepada orang-orang yang bertanya," imbuhnya.
Sebelumnya, Harison alias Chmod755 yang dituduh telah ditangkap karena telah meretas situs Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di www.dkpp.go.id, diduga menjadi korban salah tangkap polisi.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, Harison diduga hanya sebagai penjaga warnet Delta Net Jalan Mayor Ruslan III, Lahat, Sumatera Selatan.
"Pengakuan polisi yang mengatakan ada sejumlah daftar situs yang telah diretas Harison dicantumkan dalam laman pribadi Chmod755 ini, tidak ditemukan. Malah yang ditemukan adalah tulisan Harison menulis sesuatu tentang pengertian hacker itu sendiri di salah satu halaman blognya," ungkapnya kepada merdeka.com, Jumat (10/1).
Baca juga: Polisi salah tangkap hacker Harison Chmod755? KPU-POLRI bekerja sama tangkal serangan hacker saat Pemilu 2014 Ini sosok Harison Chmod755, si peretas situs DKPP Google, Yahoo!, dan Twitter Tajikistan diserang hacker Retas situs DKPP, Harison ditangkap polisi di sebuah warnet (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaKPU RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta BIN terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menghubungi Google Indonesia dan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPelaku dapat mengakses situs resmi BKN setelah mendapatkan username dan password dalam sebuah forum darkweb.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca Selengkapnyamodus yang dilakukan adalah dengan cara mengisi top up kartu multi trip (KMT) PT KAI
Baca Selengkapnya