Cincin 'Allah' muncul di Swedia, bukti bangsa Viking pemeluk Islam?
Merdeka.com - Salah satu bangsa pelaut kuno yang paling terkenal dari Eropa, Viking, ternyata mempunyai keterkaitan dengan dunia Islam. Lewat penemuan cincin berusia 1.000 tahun, kini bangsa Viking disebut sebagai pemeluk Islam. Benarkah demikian?
Cincin kuno 1.000 tahun itu ditemukan di sebuah makam wanita Viking kuno yang terdapat di Swedia. Menariknya, batu kaca berwarna merah muda yang menjadi 'mata' dari cincin itu bertuliskan huruf Arab kuno yang mempunyai arti 'untuk Allah'.
Fakta di mana bangsa Skandinavia di era Viking telah lama menempa kaca ikut menguatkan teori bila sebagian bangsa pelaut itu adalah pemeluk Islam.
-
Dimana Viking menemukan cincin Allah? Para ahli menemukan sebuah cincin bertuliskan Allah di sebuah makam kuno Bangsa Viking yang diperkirakan dari Abad ke-9.
-
Siapa yang menemukan artefak Viking? Arkeolog Norwegia dari proyek 'Secrets of the Ice' menemukan mata panah zaman Viking saat melakukan survei di Pegunungan Jotunheimen.
-
Dimana penemuan gelang Viking ini ditemukan? Børvik mengungkap, ia masih bisa melihat setidaknya empat gelang perak lainnya yang tersembunyi lebih dalam di tanah. Dan ternyata, masih ada harta karun arkeologi lain yang menunggu untuk ditemukan di area tersebut.
-
Dimana artefak Viking ditemukan? 'Kami sedang melakukan survei di situs es di Pegunungan Jotunheimen, ketika kami melihat ujung sebuah anak panah mencuat dari balik bebatuan,' jelas tim Secrets of the Ice dalam unggahannya di media sosial, seperti dilansir Heritage Daily.
-
Siapa yang menemukan sisir Viking? Arkeolog menemukan sisir Viking di Inggris dalam penggalian baru-baru ini.
-
Siapa yang menemukan gelang Viking? Seorang ahli pendeteksi logam, Jørgen Strande, mendapat temuan luar biasa di ladang petani di Kabupaten Innlandet, Norwegia.
Akan tetapi ilmuwan dari Universitas Stockholm mempunyai pemikiran lain. Mereka mengungkapkan bila bangsa Viking mungkin bukan pemeluk Islam, namun berdagang dengan bangsa dari peradaban Islam, seperi Mesir.
Sejak 3.400 tahun silam, bangsa Viking memang diketahui sudah melakukan perdagangan benda-benda berbahan kaca dengan pedagang Mesir dan Mesopotamia (sekarang Irak).
"Cincin itu mungkin adalah bukti fisik dari hubungan antara era Viking dengan dunia Islam," tulis ilmuwan Universitas Stockholm dalam jurnal penelitian mereka, Daily Mail (16/03).
Sebagai satu-satunya cincin bertuliskan huruf Arab yang ditemukan di situs purbakala bangsa Viking, membuat cincin itu menjadi salah satu jendela sejarah paling penting di dunia.
Sejatinya cincin itu sudah ditemukan sejak abad 18, tetapi baru belakangan ini penelitian lebih detail tentang cincin itu dikuak ke publik. Apabila misteri di balik cincin 'Allah' itu tersibak, sejarah bangsa Viking bisa saja berubah.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pendaki bernama Goran Olsen tidak sengaja menemukan pedang Viking di Norwegia.
Baca SelengkapnyaSimak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.
Baca SelengkapnyaPenemuan "kepala naga" kecil ini mendebarkan para arkeolog.
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking menaklukkan dan menjelajahi empat benua.
Baca SelengkapnyaSisir ini mengandung kisah yang luar biasa dan unik.
Baca SelengkapnyaProses masuknya Islam ke Indonesia didasarkan pada tiga teori. Terdapat pula tokoh-tokoh penting dalam proses penyebarannya.
Baca SelengkapnyaArkeolog Norwegia belum lama ini menemukan harta karun bangsa Viking di sebuah tanah pertanian.
Baca SelengkapnyaAda semangat perjuangan dan keislaman masyarakat Cirebon di balik bendera Macan Ali.
Baca SelengkapnyaPenemuan kuburan ini cukup aneh karena bangsa Viking biasanya membakar jenazah, bukan dikubur.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan kampung Sunda Kristen di Lembang, Bandung. Ternyata menyimpan banyak sejarah.
Baca SelengkapnyaBocah delapan tahun asal Swedia menemukan artefak zaman Viking ketika sedang berlibur di pantai dengan keluarganya.
Baca SelengkapnyaSaat menemukan harta karun tersebut, Gustav Bruunsgaard sedang menjelajahi lahan pertanian di dekat Elsted, sebuah kota di utara Aarhus.
Baca Selengkapnya