Cuaca di tahun 2016 diprediksi lebih panas dari tahun 2015
Merdeka.com - Tahun 2015 ini, kita sudah merasakan bagaimana panasnya cuaca selama berbulan-bulan. Namun jika Anda berpikir bahwa tahun depan mungkin tidak sepanas tahun ini, hal itu tidak benar.
Menurut badan pemantau cuaca PBB pada tanggal 25 November kemarin, ternyata cuaca akan lebih panas pada tahun 2016 nanti. Perubahan iklim bisa naik hingga 6C atau bahkan lebih.
"2015 adalah tahun sejarah. Kita memecahkan rekor kerusakan parah yang diakibatkan karena rumah kaca. CO2, metana, bitrous oksida, dan beberapa gas lainnya telah rusak. Ini alasan mengapa tahun 2015 menjadi tahun terpanas," ujar Michel Jarraud, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
-
Kapan suhu panas di Jakarta terjadi? Suhu Panas Jakarta Hari Ini Capai Maksimum, Ternyata Disebabkan Fenomena Ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sejumlah wilayah di Indonesia seperti Aceh hingga DKI Jakarta, dilanda suhu panas maksimum harian mencapai 35 derajat Celsius, pada Senin (24/6).
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa penyebab panas di Jakarta? Secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan karena gerak semu matahari dengan jarak terdekat di equator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG.
-
Dimana suhu terpanas di Jakarta? Hasil analisa tim ahli meteorologi BMKG, Senin (24/6) siang, suhu terpanas di wilayah Tangerang Selatan, Banten (Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah II BMKG) setinggi 35,2 derajat Celsius dan Aceh Besar, Aceh (Stamet Kelas I Sultan Iskandar Muda).
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Kapan cuaca ekstrem berpotensi melanda Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Michel Jarrau juga mengatakan bahwa tahun depan akan semakin panas karena dampak dari El Nino. El Nino sendiri adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik.
Dampak El Nino ini juga akan terasa selama 4, 5, atau 6 bulan yang akan datang, sehingga mempengaruhi suhu tahun depan. El Nino ini menjadi penyebab kenaikan 16 hingga 20 persen rata-rata kenaikan suhu. Suhu yang panas ini akan berakibat cuaca semakin terik, kekeringan, dan juga banjir di seluruh dunia.
"Perkiraan awal, berdasarkan data dari Januari sampai Oktober menunjukkan suhu permukaan untuk tahun 2015 rata-rata sekitar 0.73C dari tahun 1961-1990 dengan rata-rata 14C, serta sekitar 1C atas periode pra-industri 1880-1899," Ujar WMO.
Sumber: ibtimes.co.uk
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi, di depan kepala daerah, blak-blakan ramalan mengenai kondisi dunia 5 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaKondisi suhu panas sudah mulai melanda Sumatera Utara, Aceh, Jawa Timur, dan Bali
Baca SelengkapnyaSuhu panas Jakarta hari ini mencapai 35 derajat celsius.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia seperti Thailand dan Filipina mengalami suhu panas ekstrem
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau mulai memasuki Indonesia pada Mei hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan peringatan dini ini seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkap penyebab hampir semua wilayah di Indonesia dilanda suhu panas hari ini.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan, ada sejumlah penyebab yang memicu cuaca ekstrem selama periode persebut.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu ini jadi yang tertinggi sejak Sistema Alerta Rio mulai melakukan pengukuran pada tahun 2014 lalu.
Baca Selengkapnya