Cuek bahaya internet, wanita lebih rentan jadi korban penjahat cyber
Merdeka.com - Bukan hanya di dunia nyata saja, wanita ternyata juga terbukti menjadi sasaran empuk penjahat di dunia maya. Ironisnya, hal ini diawali dari sikap ketidakpedulian.
Ya, berdasarkan penelitian Kaspersky La dan B2B International, wanita kurang peduli terhadap ancaman yang ada di jagat maya. Imbasnya, sikap cuek itu menimbulkan konsekuensi yang berbahaya bagi wanita. Mereka rentan terhadap serangan hacker hingga virus berbahaya.
Hasil penelitian itu menunjukkan bila hanya ada 19 persen wanita yang percaya dirinya bakal jadi korban penjahat cyber. Di sisi lain, ada 25 persen pria yang sadar akan ancaman cyber itu.
-
Siapa yang terdampak kecanduan internet? 'Temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan perkembangan yang berpotensi negatif yang dapat memengaruhi kehidupan remaja. Misalnya, mereka mungkin kesulitan mempertahankan hubungan dan aktivitas sosial, berbohong tentang aktivitas online, serta mengalami pola makan yang tidak teratur dan gangguan tidur,' tambah Chang.
-
Siapa hacker cantik yang dikenal sebagai 'Peri Peretas'? Adeanna CookeDia adalah mantan model Playboy, Cooke terkenal dengan keterampilan peretasan etisnya dan merupakan peretas yang terlatih. Suatu hari, Cooke menemukan situs web tidak resmi yang memuat foto-foto telanjang dirinya, yang diposting secara ilegal oleh pasangan lamanya untuk menghasilkan uang.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Siapa saja yang terdampak judi online? Bahkan baru-baru ini Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana mengungkapkan praktik judi online kini sudah merambah ke para legislatif pusat dan daerah, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga Sekretaris Jenderal.
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Siapa yang rentan kecanduan judi online? Dilansir dari Health Direct, seseorang yang kecanduan judi tidak bisa mengontol keinginannya untuk bertaruh bahkan ketika mereka selalu kalah. Mereka bahkan tidak segan untuk mempertaruhkan hal berharga yang dimiliki.
Hal ini diperparah dengan sedikitnya informasi yang diketahui oleh wanita terkait bahaya di dunia maya. Sebagai contoh, 27 persen pria dan 38 persen wanita tidak tahu apa itu ransomware; 23 persen pria dan 34 persen wanita sedikit mengetahui tentang malware ponsel; 21 persen pria dan 34 persen wanita memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai apa itu eksploitasi.
Uniknya, terlepas dari potensi bahaya internet itu, jumlah wanita yang menjadi korban kejahatan internet masih lebih sedikit dari pada pria. Tahun lalu, sekitar 35 persen pria responden penelitian Kaspersky Lab mengaku menghadapi insiden virus dan 22 persen mengalami kerugian finansial akibat hal itu.
Sementara itu, hanya ada 27 persen wanita yang mengaku menjadi korban serangan virus dan 19 persen yang kehilangan uang.
Menurut Kaspersky, fenomena ini disebabkan oleh tingginya tingkat rasa khawatir wanita terhadap penipuan online, khususnya soal keuangan. Wanita terbukti lebih peduli pada transaksi keuangan dibanding aktivitas online lain.
Tidak mengherankan bila pada tahun 2014 serangan cyber yang menargetkan data keuangan pengguna banyak dihadapi oleh kalangan pria dengan 47 persen, sedangkan wanita hanya 39 persen.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaPerempuan memiliki peran penting di era penyiaran digital saat ini.
Baca SelengkapnyaKecanggihan teknologi satu sisi memudahkan masyarakat, sisi lainnya dari kemudahan itu justru menciptakan celah kejahatan.
Baca SelengkapnyaMemiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie menyinggung kasus Briptu FN, Polwan membakar sang suami, Briptu RDW
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaBerikut efek dari judi online dan cara menghindarinya menurut TNI AD.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca Selengkapnya