Cuma Jepang yang peduli kebersihan luar angkasa
Merdeka.com - Mungkin Anda sudah tahu bahwa di luar angkasa saat ini sudah banyak sampah-sampah yang beterbangan tanpa arah. Sebagian besar dari sampah tersebut berasal dari puing-puing dari misi ruang angkasa sebelumnya.
Seiring dengan keadaan tersebut, baru-baru ini Jepang diketahui ingin membuat perubahan dengan membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sana. Melalui JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), pihaknya akan membuat sampah-sampah itu hilang dengan berbekal magnet, seperti yang dilansir Ubergizmo (17/1).
Bekerjasama dengan Universitas Kagawa, JAXA akan membuat perangkat satelit yang memiliki kawat sepanjang 300meter dan mengandung medan magnet. Sehingga sampah-sampah ruang angkasa tersebut akan tertarik dan menempel.
-
Apa yang digunakan untuk membersihkan sampah luar angkasa? Penggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
-
Kenapa penting membersihkan sampah luar angkasa? Kerjasama yang dilakukan oleh TransAstra dan NASA ini selain untuk mengurangi penumpukan sampah di ruang angkasa, hal ini juga dapat mempermudah pergerakan satelit dan pesawat ruang angkasa yang datang.
-
Bagaimana cara TransAstra membersihkan sampah luar angkasa? TransAstra menyetujui kontrak untuk membuat tas pengangkut sampah luar angkasa untuk menangkap puing-puing dan sampah yang mengorbit.
-
Dimana letak sampah luar angkasa? Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas sampah luar angkasa? NASA mengatakan benda itu adalah bagian dari perangkat keras seberat 2.630 kg (5.800 pon) yang dibuang oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah stasiun tersebut memasang baterai lithium-ion baru.
-
Dimana sampah luar angkasa berada? Melansir dari situs BGR, Minggu, (2/9), menurut Badan Antariksa Eropa, Bumi ini dikelilingi oleh 26.500 keping puing dengan lebar 4 inci.
Selanjutnya, mereka ingin mengembangkan dengan lebih besar lagi, yaitu dengan media sepanjang 1km dan memiliki lebar 30cm bahan magnet. Dengan begitu, akan lebih banyak sampah yang menempel. Langkah berikutnya, sampah tersebut akan dilepaskan di atsmosfer bumi, sehingga diharapkan akan terbakar.
Namun ini masih dalam perencanaan saja. Lantas kapan realisasinya? Jepang menjawab bahwa itu akan mulai dilakukan pada tahun 2019 mendatang.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaTimnas Jepang U-17 Beri kesan positif ke Indonesia usai gugur dari Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia. Begini isinya.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaJepang menerapkan larangan bagi warganya untuk membuang minyak jelantah sembarangan. Solusinya, mereka memanfaatkan bubuk khusus yang dapat memadatkan minyak.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaHal itu karena sampah di Jakarta tidak hanya bisa di tampung di Bantar Gebang. Meski begitu, Pramono meminta agar rencana tersebut tidak merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaMeski di satu sisi langit tampak gelap, di sisi lain langit tampak biru dengan cahaya senja yang mewarnai langit kala itu.
Baca SelengkapnyaAksi timnas Jepang usai kalah di Piala Dunia U-17 ini viral, tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaBukan tidak mungkin, laser di masa mendatang akan dieksplorasi untuk mengatasi masalah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaNASA meluncurkan kompetisi LunaRecycle Challenge untuk mencari solusi daur ulang sampah selama eksplorasi Bulan dan Mars.
Baca Selengkapnya