Curhat soal pemblokiran Google, hacker retas website Kominfo
Merdeka.com - Minggu grup hacker meretas website Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) akibat permintaan salah satu petinggi ICMI pada pemerintah untuk memblokir Google dan YouTube. Belum reda kasus itu, kini hacker kembali menyerang akibat isu yang sama. Dan korbannya adalah website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Kejadian ini pertama diketahui oleh netizen sekitar dini hari tadi. Korbannya juga bukan bagian website utama Kominfo, tetapi laman Pengaduan Masyarakat-nya (Dumas). Sampai saat ini, laman Dumas Kominfo masih 'down' dan tertulis '404 Not Found'. Kemungkinan pihak Kominfo masih melakukan perbaikan.
"Halaman situs yang Anda cari tidak dapat ditemukan atau telah kadaluwarsa," begitu yang tertulis di laman Dumas Kominfo saat ini.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana Kominfo menangani serangan LockBit? Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan, Kominfo telah melakukan langkah-langkah pemulihan dengan perkembangan sebagai berikut: Pertama, sebagian layanan keimigrasian seperti paspor, visa, izin tinggal, dan perlintasan sudah mulai kembali beroperasi.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Menariknya, sebelum situs ini down, si hacker sempat curhat melakukan 'deface' laman tersebut dan menyampaikan curhatannya soal permintaan pemblokiran Google. Berikut isinya.
root@L0c4lh34rtz ~ $ ./ngaco
google mau di block,
youtube mau di block.
lah kurikulum 2K13 kan butuh google buat cari materi,
nanti gimana dong pak? mau tambah bobrok otak e?
terus youtube mau di block, anak negri banyak yang berbakat kalo kita liat disana.
masa mau di block. nanti kita jadi bahan lelucon negri tetangga loh mas wkwkwkwk.
jgn cuma 1 sisi mikirnya,
internet tidak negativ,
pemakainya lah yang bisa membuatnya negative.
bukan blokir solusinya, tapi perbaiki moral penggunanyaaa. (y)
#hanya mengingatkan pak, saya tidak merusak data" anda aman, file anda aman. saya hanya upload file saja. tidak ada virus hehehe
Apabila Anda mencoba menggogling 'Dumas Kominfo' masih terlihat pesan curhat si hacker di deskripsi lamannya seperti berikut ini. Bagaimana, apakah Anda setuju dengan curhatan si hacker ini?
Situs Kominfo diretas ©2016 Merdeka.com (mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jawaban Kominfo terkait tudingan memblokir Google Doc
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaPimpinan Rapat Komisi I, Meutya Hafid emosi karena Telkom mengumumkan data yang diretas tidak bisa diselamatkan
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaKominfo akan menindak tegas nomor-nomor yang berupaya menipu masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, Kominfo meminta maaf dan akan memperbaiki sistem penanganan konten negatif.
Baca SelengkapnyaMenurut Abraham, bahwa Menkominfo era dulu tak menghapus situs judi online. Justru menghapus situs wordpress
Baca SelengkapnyaPihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.
Baca SelengkapnyaSekjen mengatakan, nantinya video lama secara bertahap akan pindah ke akun baru tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPenyerang server PDN meminta uang tebusan senilai USD8 miliar.
Baca Selengkapnya