Cybersecurity bukan sebatas soal teknologi dan regulasi

Merdeka.com - Persoalan cybersecurity tak hanya sebatas teknologi dan regulasi semata. Namun diperlukannya juga budaya awareness dari masyarakat untuk menghindari kejahatan cyber. Hal itu lantaran hampir seluruh masyarakat terkoneksi dengan cyber world.

"Terkait banyaknya aktivitas masyarakat di dunia cyber, maka cybersecurity menjadi penting karena keberadaan anak, cucu kita sebagian besar terkait dengan cyber life atau cyber world," ujar Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Henri Subiakto.

Dikatakannya, terlebih di seluruh instansi strategis nasional pun tak lepas dari ikatan dengan cyber world. Maka dari itu dia meminta tidak hanya kepada instansi strategis nasional saja, namun seluruh masyarakat untuk turut berupaya memperhatikan cybersecurity.

"Dunia perbankan tidak akan dianggap maju jika tidak menggunakan cyber world. Demikian juga dengan akses kesehatan, pertahanan, dan pertanian. Jadi, hampir semua aktivitas masyarakat menggunakan cyber world atau cyber life," terangnya seperti yang dikutip dari website resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jumat (29/07).

Sementara itu, Kepala Subdit IT & Cyber Crime Bareskrim Polri, Idam Wasiadi, menuturkan cybercrime telah menjadi prioritas penanganan di seluruh dunia. Pasalnya, mayoritas hampir di seluruh negara kesulitan untuk menginvestigasi kasus cybercrime. Kesulitan tersebut disebabkan karena sifat dari cybercrime lebih ke arah anonimus, transnasional, dan terorganisasi. Sifat tersebut yang membuat sulitnya proses investigasi di ranah cyberworid.

"Cyber crime juga attacking national critical infrastructure, memunculkan heavy damage, reputation, public security, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, persoalan ini juga memerlukan kerjasama dengan semua stakeholders, baik dalam maupun luar negeri," tuturnya.