Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dapat kucuran dana dari Ardent Capital, e-commerce ini siap 'tempur'

Dapat kucuran dana dari Ardent Capital, e-commerce ini siap 'tempur' Jual beli online. © Inspiringimpact.org

Merdeka.com - Ardent Capital nampaknya semakin gencar meluncurkan situs e-commerce. Setelah Moxy, mereka mengumumkan telah meluncurkan salah satu e-commerce marketplace pertama di Indonesia yang mengusung konsep Business To Business (B2B), dengan memberikan investasi sebesar USD 2,5 juta kepada Bizzy.co.id.

Bizzy.co.id diklaim menjadi solusi untuk masalah yang dihadapi oleh banyak perusahaan dalam proses pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis. Portal ini menyediakan ribuan produk dari ratusan pedagang dengan lima kategori utama, yaitu Office Supplies, Electronics, Cleaning, Pantry dan Services.

"Secara global, e-commerce B2B telah mendapat perhatian yang besar. Di Korea, 91% dari penjualan melalui ecommerce merupakan transaksi B2B, sedangkan di Indonesia jenis ecommerce ini masih dalam tahap berkembang sehingga memiliki peluang yang sangat luas. Hanya terdapat 11% dari semua usaha bisnis startup di Indonesia yang berfokus di B2B", ujar Adrian Vanzyl, investor sekaligus CEO dari Ardent Capital dalam siaran pers yang diterima Merdeka.com, Senin (06/07).

Masih sedikitnya startup e-commerce yang terjun di bisnis B2B ini lantaran kurangnya inovasi dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis. Hal itu diungkapkan oleh CEO & Co-Founder Bizzy.co.id, Peter Goldsworthy.

Melalui riset pasar, Bizzy.co.id menemukan banyaknya pemasok dan distributor yang mengalami kesulitan dalam mencapai dan melayani secara langsung kepada pelanggan B2B mereka.

"Pemasok berusaha memenuhi kebutuhan bisnis dengan maksimal. Rumitnya proses pembelian sangat tidak efisien dan sering kali bermasalah di proses akhir transaksi," jelas Peter.

Bizzy.co.id membantu kemudahan dalam memenuhi kebutuhan logistik pelanggan bisnis B2B secara online, dan mengintegrasikan pengiriman dari beberapa pemasok yang dikenal dengan sebutan "Crossdocking" melalui mitranya, aCommerce.

Sekadar informasi, Ardent Capital merupakan sebuah perusahaan penanam modal untuk perusahaan teknologi tahap awal di Asia Tenggara. Berfokus pada ecommerce, Ardent mendanai startup di bidang fulfillment, retail, demand generation, payment gateways dan juga startup ecommerce lainnya. Ardent juga terbuka untuk berinvestasi di sektor lain. Saat ini, Ardent fokus di negara Thailand, Indonesia, Hong Kong, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Singapura. (mdk/bbo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Resmi IPO, Perusahaan Ritel Ini Bakal Perbanyak Gerai Lifestyle di Indonesia
Resmi IPO, Perusahaan Ritel Ini Bakal Perbanyak Gerai Lifestyle di Indonesia

Sinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Baca Selengkapnya
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup

Setelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.

Baca Selengkapnya
Analis Ungkap Keuntungan TikTok Investasi Rp23,4 Triliun ke Tokopedia
Analis Ungkap Keuntungan TikTok Investasi Rp23,4 Triliun ke Tokopedia

Tokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.

Baca Selengkapnya
Industri E-Commerce di China Tak Terbendung, 5.144 Paket Dikirim Per Detik
Industri E-Commerce di China Tak Terbendung, 5.144 Paket Dikirim Per Detik

China adalah pasar e-commerce terbesar di dunia yang mencakup sekitar setengah dari penjualan online global.

Baca Selengkapnya
ShopTokopedia Mall Janjikan Peningkatan Penjualan Pelaku Usaha
ShopTokopedia Mall Janjikan Peningkatan Penjualan Pelaku Usaha

Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.

Baca Selengkapnya
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Ritel Ini Bakal Ekspansi Bisnis
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Ritel Ini Bakal Ekspansi Bisnis

PT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Komplain Usai Terima Barang Tak Layak dari Belanja Online atau Offline yang Sesuai Prosedur
Begini Cara Komplain Usai Terima Barang Tak Layak dari Belanja Online atau Offline yang Sesuai Prosedur

Mufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.

Baca Selengkapnya
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce
Buka Akses Pasar, UMKM Diminta Manfaatkan Layanan di E-Commerce

Kementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Pedagang Tanah Abang, Kemendag Tak Setuju E-Commerce Ditutup
Beda dengan Pedagang Tanah Abang, Kemendag Tak Setuju E-Commerce Ditutup

Kemendag terus berupaya meningkatkan kemampuan digital pelaku usaha dalam negeri. Antara lain dengan menganggandeng perguruan tinggi hingga industri e-commerce.

Baca Selengkapnya
Dukung Brand Lokal untuk Go Digital, Begini Langkah yang Dilakukan Lazada dan AHA Commerce
Dukung Brand Lokal untuk Go Digital, Begini Langkah yang Dilakukan Lazada dan AHA Commerce

Lazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Transaksi Belanja Onlilne Capai Rp42,2 Trilliun dalam Sebulan
Data Bank Indonesia: Transaksi Belanja Onlilne Capai Rp42,2 Trilliun dalam Sebulan

Transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.

Baca Selengkapnya