Daripada ributkan interkoneksi, lebih baik khawatirkan OTT

Merdeka.com - Analis ICT Ibrahim Kholilul Rohman mengatakan, sudah seharusnya industri telekomunikasi saat ini berpikir bagaimana mengantisipasi mengguritanya layanan Over The Top (OTT) seperti Google, Facebook, Yahoo, dan lain sebagainya. Bukan justru mempeributkan urusan tarif interkoneksi. Hal ini tentu saja berbeda dengan sikap yang dilakukan oleh industri telekomunikasi di Eropa di mana mereka concern terhadap isu layanan OTT.
"Sementara, di Indonesia ini masih ribut-ribut soal interkoneksi. Sekarang udah zamannya OTT. Operator harusnya think beyond telco. Mereka harusnya lebih concern mengantisipasi isu soal OTT dan bagaimana memanfaatkan kondisi ini untuk mendorong ekonomi digital," jelasnya saat acara media briefing dengan sejumlah awak media di Jakarta, Senin (15/08).
Meski demikian, dia tak menampik jika saat ini Europe Commission (EC) juga masih mengkaji terkait aturan untuk OTT.
"Masih jadi perdebatan juga di sana dengan Google dan Yahoo soal aturan untuk mereka," terang pria berkacamata yang saat ini menetap di Spanyol.
Kira-kira setahun lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara pernah mengatakan tengah mengkaji kemungkinan adanya aturan baru yang sedang menjadi bahan diskusi oleh EC di Eropa terkait OTT Internasional. Dijelaskannya, EC sedang melihat kemungkinannya OTT internasional subjek kepada lisensi. Seperti halnya operator telekomunikasi.
"Saya sendiri sedang mengikuti terus. Kalau misalnya di sana diberlakukan seperti itu, maka di Indonesia juga harus melakukan yang sama," katanya.
Menurutnya, jika Eropa resmi menerapkan aturan tersebut pada tahun 2016, maka Indonesia secepatnya akan mengikuti langkah mereka.
"Kalau Eropa 2016 menerapkan, kita akan ikut. Secepatnya gak perlu tahun 2017. Saya juga akan siapkan kerangka peraturannya. Bahwa itu nanti aturannya berbentuk Peraturan Menteri (Permen) atau apa belum tahu. Tapi begitu mereka terapkan kita ikuti," ujarnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya