Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Data pengguna Facebook di Indonesia bocor

Data pengguna Facebook di Indonesia bocor Facebook. ©2013 VR-Zone.com

Merdeka.com - Skandal penyalahgunaan data yang dilakukan Facebook masih menjadi bahan perbincangan. Sebab, sebanyak puluhan juta data penggunanya disalahgunakan dalam kasus Cambridge Analytica (CA). Kejadian yang terjadi oleh media sosial terbesar sejagad ini, menorehkan pertanyaan mengenai keamanan data penggunanya.

Belakangan baru ketahuan, ternyata data yang disalahgunakan itu terjadi di hampir seluruh pengguna Facebook di dunia. Berdasarkan siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa terdapat 87 juta data yang dimungkinkan disalahgunakan oleh CA.

Dari 87 juta data yang kebobolan, sebagian besar adalah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau sekitar 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, ada beberapa negara termasuk Indonesia.

data pengguna facebook di indonesia bocor

Data pengguna Facebook di Indonesia bocor ©2018

Indonesia masuk urutan ketiga data yang disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen dari 87 juta. Di atas Indonesia, ada Filipina yang kemungkinan besar penyalahgunaan data pengguna dari negeri itu sekitar 1,4 persen. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, dan Australia.

Maka itu, untuk lebih mengamankan data penggunanya, pihak Facebook akan melakukan perubahan-perubahan di beberapa bulan mendatang. Untuk saat ini, pihaknya telah melakukan beberapa perubahan, terutama dari sisi Application Programming Interface (API), di antaranya untuk layanan Event, Group, Pages, Facebook Login, Instagram, Search and Account Recovery, Panggilan telepon dan pengiriman pesan, Data provider and partner categories, serta pengaturan aplikasi.

"Kami tahu memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami akan terus memberitahukan Anda saat kami melakukan lebih banyak perubahan," tulis Mike Schroepfer, Chief Technology Officer Facebook.

Sebagaimana diketahui, di awal terkait kejadian ini pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg diam seribu bahasa. Namun setelah bungkam beberapa hari, Zuck, begitu sapaan karibnya, secara resmi meminta maaf kepada seluruh pengguna Facebook dan masyarakat.

Tak hanya lewat unggahan di Facebook, ia juga mengeluarkan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat melalui iklan di satu halaman beberapa koran ternama di Amerika Serikat.

Mengutip Ubergizmo, Selasa (27/3/2018), pada iklan tersebut, Zuckerberg meminta maaf kepada seluruh pengguna dan masyarakat serta memberikan klarifikasi tentang posisi perusahaan dalam masalah ini.

"Anda mungkin mendengar tentang aplikasi kuis dari peneliti di universitas yang membocorkan puluhan juta data pengguna di tahun 2014. Saya meminta maaf karena kami tidak melakukan lebih banyak hal saat itu," kata Zuckerberg dalam permintaan maaf Facebook tersebut.

Perusahaan, kata Zuckerberg, kini mengambil langkah untuk memastikan bahwa kebocoran data seperti ini tidak akan terulang kembali. Zuckerberg melanjutkan, Facebook telah menghentikan aplikasi-aplikasi semacam ini dari memperoleh akses ke banyak informasi pengguna. Bahkan, perusahaan membatasi data yang diberikan kepada aplikasi saat pengguna sign in ke aplikasi menggunakan akun Facebook.

Perusahaan, kata Zuckerberg, juga melakukan investigasi pada setiap aplikasi yang mendapatkan akses ke sejumlah data signifikan sebelum masalah ini diperbaiki.

(mdk/ega)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Negara dengan Pengguna Internet Terbanyak di Dunia
Daftar Negara dengan Pengguna Internet Terbanyak di Dunia

Berikut daftar negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya
Data Visa 9 Juta Turis Datang ke Indonesia Diduga Bocor, Kominfo Angkat Suara
Data Visa 9 Juta Turis Datang ke Indonesia Diduga Bocor, Kominfo Angkat Suara

Peretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dugaan 34 juta Data Paspor Bocor, Kominfo Belum Bisa Simpulkan Apa-apa
Dugaan 34 juta Data Paspor Bocor, Kominfo Belum Bisa Simpulkan Apa-apa

Kementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker

Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya
9 Juta Data Visa WNA Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkominfo
9 Juta Data Visa WNA Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkominfo

Kemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
34 Juta Data Paspor Orang Indonesia Diduga Bocor dan Dijual seharga Rp 150 Juta
34 Juta Data Paspor Orang Indonesia Diduga Bocor dan Dijual seharga Rp 150 Juta

Kominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya

Baca Selengkapnya
Ini 10 Negara dengan Hacker Paling Berbahaya di Dunia
Ini 10 Negara dengan Hacker Paling Berbahaya di Dunia

Banyak situs web yang berhasil diretas oleh hacker meski sudah diberi keamanan paling canggih.

Baca Selengkapnya