Dengan teknik ini, era hacker diklaim akan berakhir
Merdeka.com - Salah satu ancaman di era teknologi dan internet saat ini adalah serangan hacker. Namun, sebentar lagi sepertinya semua itu dapat teratasi dan era hacker pun akan meredup.
Kelompok ilmuwan komputer telah menghabiskan waktu mereka selama bertahun-tahun untuk dapat membuat satu cara agar sistem mereka kebal terhadap serangan peretas. Dan, akhirnya mereka mengklaim berhasil.
Dengan menggunakan sebuah teknik baru yang dinamakan "Obfuscating," Professor Amit Sahai dan para rekan-rekannya, menjelaskan bahwa mereka dapat melakukan aktivitas normal tanpa takut akan serangan hacker karena teknik itu dapat mengacaukan dan mengelabui para peretas.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Bagaimana hacker melakukan serangan phishing? Pelaku ancaman akan mengirim pesan phishing berisi kode QR; meminta penerima pesan untuk memindai kode tersebut, dan mengarahkan mereka ke laman palsu yang bisa menyerap identitas atau data yang bersifat privasi dan rahasia.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
Teknik Obfuscating, seperti dikutip dari Daily Mail (04/02), menggabungkan berbagai elemen dalam satu software pengkodingan yang mana hanya orang yang menjalankan program ini saja yang dapat mengaksesnya, sementara orang lain hanya akan menemukan elemen-elemen membingungkan saja.
Memang saat ini teknik satu ini belum sepenuhnya sempurna, namun akan diupayakan dapat berhasil 100 persen dalam jangka waktu dekat ini.
Secara garis besar, Obfuscating beroperasi dengan menghasilkan kode-kode khusus yang sangat rumit untuk diatur dan dianalisis oleh orang lain.
Merunut dari arti kata Obfuscating sendiri yang berarti berawan, maka teknik satu ini sangat membingungkan dan ambigu, sehingga orang yang tidak masuk dalam daftar pembicaraan akan kesulitan menerka apa yang sedang dibicarakan.
Para peneliti menggunakan teknik ini karena terinpirasi dari teknik sejenis yang pernah ada di tahun 1970-an silam. Walaupun Sahai mengatakan bahwa apa yang mereka kembangkan belum maksimal, namun sejauh ini, Obfuscating sudah diuji coba dan sangat efisien untuk menangkal serangan hacker.
Sahai berharap apabila nantinya Obfuscating dapat berhasil, maka dapat diterapkan dan dipakai oleh pihak militer sampai dengan pebisnis. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:
Baca SelengkapnyaMereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Baca SelengkapnyaMudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaQuishing adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk menguras rekening korban melalui perangkap QR Code dan phishing.
Baca SelengkapnyaPenipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .
Baca SelengkapnyaPenipuan properti dengan AI semakin meresahkan. Penipu menggunakan deepfake untuk menyamar sebagai pemilik asli dalam upaya mencuri properti.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaModus kejahatan siber ini bisa menguras saldo rekening korban.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara KPK Tessa Mahardika mengungkap modus baru koruptor yang terus berevolusi semakin licik merampok uang rakya
Baca SelengkapnyaKasus penculikan online terdengar aneh, tapi ini nyata. Tebusannya uang miliaran rupiah.
Baca Selengkapnya