Deret Fakta Soal Harvest Moon, Purnama Langka Tak Muncul Sampai 2019
Merdeka.com - Di belahan Bumi bagian utara, malam kemarin (13/9) muncul bulan purnama yang bernama Harvest Moon.
Harvest Moon adalah sebuah bulan purnama yang dekat dengan titik balik musim gugur. Ini adalah purnama yang langka karena kita tak lagi bisa melihatnya hingga 30 tahun lagi, tepatnya 2049.
Nah, mari kita bahas beberapa fakta yang meliputi purnama harvest Moon, dikutip Merdeka.com dari berbagai sumber.
-
Kapan bulan purnama terjadi? Sebagaimana kita tahu, bulan purnama hadir setiap pertengahan bulan pada kalender hijiriah.
-
Apa isi bulan? Para ilmuwan membuktikan bahwa bulan bukanlah berisi dari keju ataupun produk susu lainnya. Melainkan bulan ada sebuah bola padat dengan kepadatan yang cukup mirip dengan besi.
-
Kapan blue moon terjadi di tahun ini? Di tahun 2023, fenomena blue moon diperkirakan terjadi di akhir bulan, lebih tepatnya tanggal 20 hingga 31 Agustus.
-
Apa yang tumbuh di Bulan? Ini merupakan pertama kali biji pohon tertentu tumbuh subur di Bulan. Ilmuwan China Takjub saat Uji Coba Tanam Biji Pohon Ini di Bulan, Ternyata Bisa Tumbuh Subur
-
Apa itu Lunar New Year? Lunar New Year adalah perayaan yang dimulai pada bulan baru pertama dalam kalender lunar atau kalender lunisolar. Ini berarti perayaan ini mengikuti fase bulan dan juga waktu dalam tahun matahari. Banyak budaya merayakan peristiwa ini dengan cara yang berbeda dan pada tanggal yang beragam.
-
Apa yang ditemukan di Bulan? Ahli geologi menemukan batuan granit dengan ukuran besar di Bulan.
Asal Usul Nama Harvest Moon
Harvest Moon sendiri diberi nama demikian karena cahaya lebih terang yang dipancarkannya dapat menerangi panen para petani di belahan Bumi bagian utara.
Harvest Moon juga disebut Wine Moon karena bertepatan dengan waktu panen anggur yang kerap dijadikan minuman anggur.
Tak cuma itu, fenomena bulan ini juga disebut sebagai Elk Cell Moon dan juga Full Corn Moon oleh banyak suku asli di dataran Amerika, atau suku Indian. Sementara orang Eropa, menyebutnya Gypsy Moon.
Orang Tiongkok, menjuluki fenomena bulan ini sebagai Chrysantemum Moon karena ilusi perubahan warna bulan yang lebih terang dan oranye ketimbang biasanya.
Bangsa Celtic di Skotlandia pun menandai akhir musim panen dengan kemunculan bulan ini.
Jadi, harvest moon sangat erat kaitannya dengan masa panen di berbagai belahan Bumi.
Micro Moon
Bulan purnama Harvest Moon sendiri memang lebih cerah, di mana Bulan terbit lebih cepat di waktu malam, namun waktunya lebih pendek.
Meski lebih cerah, ukuran penampakannya dari Bumi cenderung lebih kecil, tak seperti ketika gerhana bulan atau bulan purnama biasa.
Namun kejadian Harvest Moon kali ini yang bersifat micro moon atau bulan mini. Hal ini membuat bulan terlihat 14 persen lebih kecil dari biasanya. Cahayanya pun tak seterang supermoon, yakni 30 persen lebih redup dari supermoon.
Hal ini dikarenakan saat harvest moon kali ini, jarak bulan dengan Bumi mencapai jarak terjauhnya, yakni 1.313 kilometer.
Tak Bisa Dilihat Lagi Hingga 2049
Bulan purnama Harvest Moon yang terjadi 13 September ni merupakan momen langka. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya Harvest Moon kembali muncul sejak 13 Januari 2006, atau hampir 14 tahun lalu.
Sementara, fenomena ini tak bisa lagi kita lihat hingga 30 tahun mendatang, tepatnya 13 Agustus 2049.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mitos gerhana bulan hanya bentuk budaya yang berkembang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBlue Moon terjadi pada 30 dan 31 Agustus 2023. Fenomena ini bisa disaksikan secara langsung dengan mata tanpa menggunakan alat apapun.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaFenomena antariksa yang langka akan terjadi dini hari nanti. Bukan hanya bulan purnama "supermoon" tapi Super Blue Moon.
Baca SelengkapnyaDesa tersebut berlokasi di Ohoibadar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Baca SelengkapnyaAnggrek ini hanya hidup dan tumbuh di daerah tertentu dan kini sudah menjadi flora endemik Sumatra Utara.
Baca Selengkapnya