Deretan kecanggihan Wakanda yang telah ada di dunia nyata

Merdeka.com - Black Panther bukanlah film superhero biasa. Ini adalah film di mana berbagai teknologi canggih dari negeri fiksional Wakanda dipertontonkan sebagai representasi negara di Afrika yang kaya sumber daya alam.

Berkat melimpahnya sumber daya alam, yang dalam film ini disebut vibranium, Wakanda bisa membuat berbagai teknologi canggih seperti pesawat siluman, teknologi penyembuhan luar biasa, serta teknologi lain yang masih belum ada di dunia nyata.

Namun gambaran yang ada di film tentu merupakan potret yang ada di dunia nyata. Meski di film ini kondisi di Wakanda sangat futuristik, kita di dunia nyata juga sudah punya teknologi yang punya akar yang tak jauh dari apa yang bisa kita lihat di Wakanda.

Berikut ulasannya.

Levitasi magnetik

Di Wakanda, terdapat moda transportasi berupa kereta yang beroperasi tanpa rel. Alih-alih, menggunakan levitasi magnetik. Di Wakanda, hal ini nampak keren, namun di dunia nyata, meski belum beroperasi, juga tak kalah kerennya.

Perusahaan milik Elon Musk Boring Company, bersama Virgin, adalah yang ingin mengembangkan kereta semacam ini. Disebut kereta peluru, ini adalah Hyperloop One. Hyperloop adalah kereta berbentuk pod yang memanfaatkan motor listrik linier untuk melajukan pod tersebut dengan cara levitasi magnetik di tabung bertekanan rendah. Hyperloop digadang-gadang mampu mencapai kecepatan 1080 kilometer per jam tanpa turbulensi.

Teknologi ini masih pada tahap pengembangan, dan sedang membangun sistem di AS, Kanada, Finlandia, Swedia, Belanda, serta Uni Emirat Arab. Diharapkan, teknologi yang mungkin jadi teknologi paling dekat dengan Wakanda ini akan hadir paling cepat di 2021.

Kendali jarak jauh

Salah satu kecanggihan yang ada di Wakanda adalah kendali jarak jauh di Wakanda, yang mampu mengendalikan mobil secara otonom dari jarah jauh. Hal ini secara realistis masih sangat jauh dari dunia nyata, mengingat internet kecepatan tinggi saja belum bisa mengatasi latensi dalam pengendalian jarak jauh. Namun, drone militer sudah melakukan hal ini.

Saat ini, personel militer memang menggunakan drone yang dikontrol melalui semacam kemudi dan juga monitor, untuk mengendalikan drone senjata ke arah musuh. Sang pilot jarah jauh ini menavigasikan drone dari apa yang bisa mereka lihat dari kamera.

Versi lebih sederhana lagi, drone yang digunakan untuk balapan, kini telah didukung VR sehingga teknologi ini bisa lebih imersif.

Graphene, vibranium dunia nyata

Vibranium adalah material fiksional yang disebut merupakan material terkuat di jagat raya. Berkat kekuatan dari vibranium tersebut, Wakanda bangkit jadi negara dengan kemajuan teknologi yang luar biasa.

Di dunia nyata, ada material kuat semacam ini. Disebut graphene, ini adalah material terkuat yang pernah ada di Bumi. Graphene punya ukuran jutaan kali lebih tipis dari manusia, namun punya kekuatan 300 kali baja. Tak cuma itu, graphene 1.000 kali lebih konduktif, atau lebih efektif mengalirkan panas ketimbang silikon.

Saat ini, Graphene diproyeksikan untuk jadi pengganti indium selenide, yang merupakan logam mahal yang dipergunakan dalam sel surya. Hal ini akan hadir dalam waktu dekat. Namun dalam pengembangannya, graphene akan jadi layaknya vibranium, yang membuat sesuatu jadi lebih kuat namun lebih ringan: Seperti smartphone, komponen rumah mulai dari rangka, jendela, hingga barang elektronik, atau bahkan pakaian.

Permasalahan graphene pun sama seperti vibranium di luar Wakanda: graphene sangat sulit diolah dan sangat sedikit pasokannya.

Hologram

Wakanda menggunakan hologram untuk banyak hal di film Black Panther. Mulai dari layar di Lab, di kendaraan, bahkan sebagai pengganti moda komunikasi. Di dunia nyata, hal ini sudah ada namun masih cukup sederhada.

Seperti layar interaktif berbasis proyektor 2D, yang kini sudah jadi pelengkap rumah cerdas. Kita bisa membuat proyeksi di tembok, dan tembok tersebut bisa berfungsi seperti layar sentuh.

Jika bicara soal hologram 3D, kita sepertinya masih jauh. Namun di para pegiat teknologi, hal ini sudah mulai dikembangkan. Seperti eksperimen Microsoft di proyek 'holoportation' yang membuat kita bisa melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan seseorang yang jauh, namun dibuat ada dalam fisik yang sebenarnya, dalam bentuk model 3D. Tentu teknologi ini masih membutuhkan kacamata HoloLens untuk menggunakannya. (mdk/idc)