Deretan Upaya Perusahaan Teknologi Tiongkok Lawan Virus Corona
Merdeka.com - Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia, kini sedang berjuang melawan wabah virus Corona. Ini adalah virus mematikan yang mirip dengan epidemi SARS yang juga ramai di 2002 silam.
Total kematian dari wabah ini, melansir laporan BBC, sampai berita ini diturunkan, telah mencapai 170 orang. Virusnya pun telah menyebar ke 16 negara.
Di satu sisi, Tiongkok adalah salah satu negara dengan teknologi termaju di dunia, dan dipenuhi oleh pabrik dan perusahaan teknologi kelas dunia. Mereka tak tinggal diam, dan mengucurkan bantannya untuk mengatasi wabah ini.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
-
Kenapa Pertempuran Wuhan jadi penting? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan dimulai? Pertempuran Wuhan yang dikenal oleh orang Tiongkok sebagai Pertahanan Wuhan dan oleh orang Jepang sebagai Perebutan Wuhan, adalah sebuah pertempuran berskala besar dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Siapa yang mendesak peningkatan daya teknologi di China? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang China lakukan untuk mengatasi keterlambatan teknologi? Selanjutnya, penggunaan mata uang Dollar sebagai alat pembayaran Internasional menurut China hal tersebut digunakan AS untuk persenjataan mata uang agar posisi ekonomi terbesar dan pertama tetap dipegang oleh AS.
Perusahaan seperti Xiaomi, Meizu, WeChat, Douyin (TikTok versi Tiongkok), Baidu, dan banyak lainnya, turun langsung untuk berperang lawan virus ini.
Berikut deretan upaya berbagai perusahaan teknologi melawan virus corona, melansir Gizmochina.
Xiaomi
Xiaomi mengirimkan masker N95, masker medis, dan termometer yang kesemuanya bernilai 300 ribu Yuan atau setara Rp 588 Juta, ke kantor pusat pengendalian dan pencegahan epidemi di Wuhan.
Kloter pertama telah tiba pada 25 Januari lalu, dan Xiaomi jadi salah satu pihak pemantau status epidemi dari virus ini.
Meizu
vendor smartphone Meizu juga telah maju untuk memberi sumbangan berupa uang sebesar 300 ribu Yuan, nilai yang sama dengan Xiaomi, untuk memerangi virus Corona di Wuhan.
Huawei
Kontribusi Huawei tidak diungkap, namun vendor teknologi terbesar Tiongkok ini menunda konverensi developernya tahun ini, yakni HDC Cloud. Acara ini harusnya diadakan 11 - 12 Februari, namun diundur hingga 27 - 28 Maret.
Acara ini pun sebenarnya dilangsungkan di Shenzen, yang jaraknya lebih dari 1.000 kilometer dari Wuhan. Jadi, penyebaran virus tak akan terjadi.
Situs E-Commerce
Deretan situs e-commerce Tiongkok seperti Jd.com, Taobao, dan Suning, semuanya telah mengumumka bahwa mereka telah membekukan harga barang-barang medis penting seperti masker dan disinfektan, sehingga dapat langsung dibeli dengan harga sangat terjangkau.
Jd.com sendiri mengumumkan bahwa pihaknya akan menyumbang 1 juta masker dan 60.000 unit pasokan medis ke Wuhan, dengan sistem kloter.
Douyin (TikTok)
Douyin memiliki laman khusus yang menginformasikan pengguna tentang virus corona dan juga statusnya saat ini.
Selain itu, terdapat 'Jiayou video effect', salah satu pilihan video di TikTok, untuk digunakan pengguna sebagai dukungan kepada pasien dicurigai, staf medis, dan dokter yang bekerja keras di Wuhan.
Aplikasi perpesanan terpopuler di Tiongkok yakni WeChat, memasang fitur baru berupa peta bernama Fever Clinic, yang menunjukkan tempat untuk memeriksa diri terkait Corona di 14 kota di Tiongkok.
Di kota besar seperti Shanghai dan Chengdu, ada 100 lebih klinik yang bisa didatangi untuk memeriksakan diri terkait Corona.
Baidu
Salah satu perusahaan teknologi terbesar Tiongkok Baidu juga memiliki laman khusus soal anti-pneumonia di aplikasinya. Laman tersebut lengkap dengan informasi tentang corona yang selalu diperbarui secara real-time.
Aplikasi Baidu Maps juga dilengkapi dengan Fever Clinics, yang menunjukkan klinik untuk memeriksakan diri terhadap Corona, mirip dengan milik WeChat.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Budi, China mampu menekan polusi udara dalam waktu relatif cepat.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaBio Farma Group menggunakan Medtrack dalam proses distribusi vaksin Covid-19 sampai dengan saat ini di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaChina melarang para pejabat di lembaga pemerintah pusat menggunakan iPhone.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan bahwa Apple tidak menduduki peringkat sebagai perusahaan paling inovatif di dunia.
Baca Selengkapnya