Di 2034, manusia jadi pengangguran akibat dominasi robot
Merdeka.com - Hampir setengah lapangan pekerjaan yang tersedia di dunia akan hilang berkat kemajuan teknologi. Robot diperkirakan akan mengambil alih lapangan pekerjaan tersebut sehingga nantinya tidak lagi dikerjakan manual oleh manusia.
Seperti yang dilansir oleh Huffington Post (17/1), setidaknya hal ini akan terjadi pada 20 tahun mendatang atau minimal tahun 2034 menurut analisis dari The Economist. Pada tahun tersebut, mau tak mau seluruh negara di dunia harus siap menghadapi perubahan sosial tersebut.
Meski begitu, dengan terpangkasnya lapangan pekerjaan yang ada, bukan berarti akan lebih banyak pengangguran yang sekarat. Malah, taraf hidup mereka yang hidup pada tahun itu akan membaik.
-
Kapan teknologi akan menggantikan pekerjaan? Menukil laporan World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025.
-
Siapa yang mengoperasikan robot? Siswa MAN 2 Lebak Banten mengoperasikan teknologi Smart Farmer pada acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
Hal ini pernah dicontohkan saat revolusi industri di abad ke-19 atau revolusi pangan di abad ke-20. Saat itu, beberapa pekerjaan hilang namun banyak pekerjaan baru dengan keahlian khusus makin terbuka lebar.
"Bagi pekerja yang ingin bertahan harus memiliki keterampilan sosial dan kreativitas," sebut salah satu studi dari Oxford Martin School.
Namun yang perlu diperhatikan saat ini sebenarnya, tanpa ada campur tangan robot pun jumlah pengangguran sudah besar. Maka, meskipun nantinya akan terbuka lapangan kerja baru, sebenarnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan baru itu pun akan makin sulit.
Hingga kini sendiri, beberapa robot memang sudah nampak menggantikan kinerja manusia. Mobil misalnya, beberapa perusahaan mobil besar berhasil membuat mobil yang bisa menyetir sendiri sehingga supir nantinya tidak diperlukan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaKemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaPekerja paruh waktu menilai bekerja dengan AI dapat mengurangi stres.
Baca SelengkapnyaMeski mengubah iklim pekerjaan, AI tidak berarti menjadi malapetaka dan kesuraman bagi semua pekerja.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca Selengkapnya