Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di AS, Uber cari 'hacker bayaran' yang mampu retas aplikasi mereka

Di AS, Uber cari 'hacker bayaran' yang mampu retas aplikasi mereka Uber Taxi. © abc.com

Merdeka.com - Aplikasi yang menyediakan jasa transportasi, Uber, memang sedang banyak dibicarakan di Indonesia. Di tengah banyaknya kecaman yang ditujukan ke aplikasi tersebut, di negara asalnya, Amerika Serikat, Uber justru 'mengundang' para hacker.

Dilansir dari Business Insider (22/3), Uber yang baru merilis peta teknis dari sistem komputer dan komunikasinya tersebut, mengundang para hacker untuk meretas sistem mereka. Para hacker akan mendapat uang imbalan jika mereka dapat menemukan kelemahan dari sistem tersebut. Hal semacam ini terkenal dengan sebutan 'hacker bayaran.'

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan besar pun kini bergantung pada pegiat komputer independen untuk memperkuat sistem mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa membuat sistem yang lebih 'terbuka,' justru membuat sistem tersebut menjadi aman, sama seperti pemikiran yang sudah lama dianut oleh pergerakan software open-source.

Software dari Uber ini memberikan detil dari infrastruktur perusahaan. Sehingga dengan diundangnya 'hacker bayaran,' mereka diharap bisa mengidentifikasi apa saja data yang mungkin dapat terekspos secara tidak sengaja, dan menyarankan tipe kekurangan apa saja yang mungkin dapat ditemukan.

HackerOne, pihak yang mengurus program hadiah dari Uber, menyatakan bahwa hal ini jarang dilakukan oleh perusahaan dengan sistem software 'closed-source.'

"Ini adalah tingkat kepercayaan diri yang tidak dapat ditemukan di berbagai perusahaan berbasis sistem closed-source, dan saya sangat berharap yang lain bisa mengikuti," ungkap ALex Rice, kepala divisi teknologi dari HackerOne.

HackerOne adalah satu dari sekian banyak startup yang membantu memperkuat proses keamanan independen, dengan cara mengidentifikasi berbagai kesalahan pemrograman, sebelum hacker kriminal atau 'pengintai' mengetahuinya terlebih dahulu. Mereka memiliki posisi sebagai perantara antara peneliti dan perusahaan, yang memeriksa berbagai 'bug' yang ditemukan.

Hal ini jauh membedakan masa sekarang dengan zaman dahulu, di mana para hacker yang 'mengulik' sebuah software dihantui ketakutan akan tuntutan hukum. Namun sekarang, mereka justru membuat firma atau startup, layaknya HackerOne, untuk membantu perusahaan besar memperbaiki sistem keamanannya. (mdk/idc)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-gara Karyawan Terima Pekerjaan Freelance, Indodax Diserang Malware
Gara-gara Karyawan Terima Pekerjaan Freelance, Indodax Diserang Malware

Karyawan Indodax itu digaji tinggi oleh hacker untuk menjadi freelance. Namun tujuannya memasukan malware ke sistem perusahaan.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Gaji Kurang, Banyak Pekerja IT Mulai Menawarkan Jasa Hacker
Gara-gara Gaji Kurang, Banyak Pekerja IT Mulai Menawarkan Jasa Hacker

Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.

Baca Selengkapnya
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera

Beredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.

Baca Selengkapnya
Ini 8 Perusahaan yang Pernah Diretas Hacker dan Diminta Uang Tebusan Ratusan Miliar
Ini 8 Perusahaan yang Pernah Diretas Hacker dan Diminta Uang Tebusan Ratusan Miliar

Atas serangan itu perusahaan membayar sebanyak USD4,4 juta atau Rp71,9 dalam bentuk bitcoin.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis
Ternyata, Perusahaan Jasa Layanan Keuangan Rekrut Hacker demi Kelangsungan Bisnis

Fatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.

Baca Selengkapnya
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran

Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.

Baca Selengkapnya
Deretan Perusahaan Besar di Dunia, Gajinya Bisa Sampai Miliaran Rupiah
Deretan Perusahaan Besar di Dunia, Gajinya Bisa Sampai Miliaran Rupiah

Perusahaan dengan gaji tinggi juga umumnya merupakan perusahaan besar dan telah berekspansi ke beberapa negara.

Baca Selengkapnya
Segini Hadiah Duit Buat Hacker yang Bisa Temukan Celah Keamanan Google CS
Segini Hadiah Duit Buat Hacker yang Bisa Temukan Celah Keamanan Google CS

Berikut hadiah yang bakal diterima ethical hacker jika menemukan celah kerentanan Google CS.

Baca Selengkapnya
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut

Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Lagi, 8 Bisnis Ini Diprediski Bakal Punah
10 Tahun Lagi, 8 Bisnis Ini Diprediski Bakal Punah

Di tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
FBI Pasang Tampang Hacker Buronan Dunia, Mayoritas Berwajah Asia dan Timur Tengah
FBI Pasang Tampang Hacker Buronan Dunia, Mayoritas Berwajah Asia dan Timur Tengah

Data ini berdasarkan keterangan publik dari Federal Bureau of Investigation (FBI).

Baca Selengkapnya
Hati-Hati Modus Penipuan Baru di Sektor Keuangan, Ada Bentuk Penawaran Kerja paruh waktu
Hati-Hati Modus Penipuan Baru di Sektor Keuangan, Ada Bentuk Penawaran Kerja paruh waktu

OJK akan membuat anti scam center sebagai upaya memutus rantai tindakan penipuan.

Baca Selengkapnya