Di Balik kebijakan Google Pengaruhi Hasil Pencarian Berdasar Perilaku Pengguna
Merdeka.com - Sudah bukan rahasia lagi kalau Google membuat data profil yang sangat detil dari para penggunanya termasuk kita. Hal ini dilakukan Google dengan cara mendokumentasikan segala pencarian web kita, likasi, dan segala parameter lainnya yang berbau rekam jejak digital.
Tujuannya tentu soal pemasaran tertarget. Data ini digunakan Google untuk memberi slot iklan pada para merek-merek dengan pasar yang sudah sangat jelas dan cocok dengan keinginan pengiklan.
Namun selain soal pemasaran, ternyata perilaku kita dalam menggunakan berbagai layanan internet juga mempengaruhi hasil pencarian kita. Berdasarkan studi yang dihelat oleh DuckDuckGo yang dikutip Phone Arena, hasil pencarian kita di Google terkustomisasi dan akan berbeda antara satu user dan lainnya.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Bagaimana Google akan melindungi privasi pengguna? Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
-
Apa itu Pencarian Aman pada Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
Bahkan, DuckDuckGo juga menyebut bahwa meski pengguna sedang tak login dan menggunakan mode Incognito, hasil pencarian tetap akan terkustomisasi.
Studi yang berjudul "Measuring the "Filter Bubble: How Google is influencing what you click" ini, dilakukan pada Juni tahun ini dengan tujuan melihat apakah Google melakukan filter informasi di tiap penggunanya menjelang Pemilu Paruh Waktu di AS pada awal November lalu.
Metode studinya adalah dengan melihat hasil pencarian dengan keyword tertentu dari 76 orang, dan hasilnya terdapat 62 hasil pencarian yang didapat. Jadi, hampir tiap orang memiliki hasil pencarian berbeda dalam sebuah kata kunci yang diketik di Google. Bahkan, hasil ini hampir sama meski sudah logout email dan menggunakan mode Incognito.
Google sendiri memang tak menampik adanya pengumpulan data pengguna. Namun raksasa pencarian online tersebut hanya bermaksud untuk melayani pengguna dengan hasil pencarian yang lebih baik dan efektif.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Google menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaFitur Pencarian Aman mendukung pengawasan internet pada anak.
Baca SelengkapnyaGoogle melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.
Baca SelengkapnyaLG Electronics melakukan survei tentang media sosial dan algoritma.
Baca SelengkapnyaAda konten-konten bermuatan negatif yang bisa diakses pengguna di Indonesia, sehingga Kominfo memutuskan diblokir.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terbaru menemukan tiga kecenderungan cara riset atau mencari riset di internet.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaBahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaData terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.
Baca SelengkapnyaAda fitur-fitur yang harus diaktifkan pengguna agar penelusurannya aman dari pornografi dan judi online.
Baca SelengkapnyaAda alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaGoogle akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas boikot? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya