Di jejaring sosial, elektabilitas Jokowi-JK merosot
Merdeka.com - Dibandingkan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla , pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa lebih tinggi tingkat elektabilitasnya di jejaring sosial.
Hal tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Katapedia Indonesia. Dalam hasil survei tersebut, terungkap bahwa grafik elektabilitas pasangan Jokowi - JK justru melorot dengan perkiraan karena kampanye hitam yang gencar berhembus sekarang ini di jejaring sosial.
"Pada pekan pertama usai mendaftar di KPU, elektabilitas Jokowi - JK sebesar 61,31 persen, jauh lebih unggul dari pasangan Prabowo Hatta yang hanya 38,69 perseb. Namun setelah memasuki pekan kedua, elektabilitas Prabowo - Hatta meningkat meningkat menjadi 48,24 persen. Sementara elektabilitas Jokowi - JK menurun menjadi 51,76 persen," ujar Direktur Katapedia Indonesia, Andhika Dwi P, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (05/06).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Kenapa kampanye Pilkada 2024 penting? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
-
Bagaimana cara pelaksanaan kampanye Pilkada 2024? Dalam pelaksanaan kampanye, KPU telah mengatur alat peraga apa saja yang boleh digunakan. Berikut berbagai alat peraga kampanye Pilkada 2024, perlu diketahui: 1. Bahan Kampanye: Semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya dari peserta Pemilu, simbol atau tanda gambar peserta Pemilu, yang dipasang untuk keperluan kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih peserta Pemilu tertentu.
Setelah resmi mendaftar di kantor KPU, Prabowo mendapatkan banyak publikasi buruk di Twitter. Hal itu terlihat dari banyaknya cuitan negatif tentang isu uang, pelanggaran HAM dan isu buruk lainnya.
Pada pekan kedua, Prabowo mulai mendapatkan isu positif seperti dukungan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, perhatian pada kekayaan nasional, dan perjuangan untuk rakyat.
Kampanye yang diusung Prabowo - Hatta mengangkat hashtag #PilihankuSatu #PrabowoKitaSemua, #SelamatkanIndonesia.
Sementara dari kubu Jokowi , sesaat usai pendaftaran pasangan itu mendapatkan respon positif di Twitter mengenai isu rupiah menguat, kebangkitan nasional, pembangunan tol laut, hingga kesederhanaan Jokowi . Namun memasuki pekan kedua, elektabilitas menurun meski didukung oleh Dahlan Iskan. Hal itu karena isu negatif seperti pencitraan blusukan, perang bintang, takut koalisi besar, dan nomor urut dua.
Kampanye yang diusung kubu Jokowi-JK adalah #LaguJokowiJK, #JokowiAdalahKita, #SayaPilihJokowi, #MenolakLupa dan #TNIProJokowi.
"Nilai efektivitas kampanye lebih tinggi Prabowo - Hatta." Katapedia juga memantau persepsi yang muncul di sosial media. Kata-kata yang muncul dalam persepsi seseorang terhadap pasangan Prabowo Hatta adalah PilihanKuSatu, dukung, Demokrat, Golkar, PKS, Gerindra.
Sedangkan kata-kata yang muncul dalam persepsi seseorang terhadap pasangan Jokowi - JKadalah program, aksi, misi, visi, Dahlan Iskan, dan Slank.
"Berdasarkan data di atas, tim media Prabowo - Hatta lebih baik dalam mengelola berita dibandingkan tim Jokowi - JK,"terang dia.
Elektabilitas pasangan Prabowo - Hatta mempunyai peluang besar mengalahkan elektabilitas Jokowi - JK.
"Kedua pasangan masih belum memiliki narasi kuat untuk menginspirasi pengguna sosial, sehingga mengandalkan pasukan cyber." Katapedia memperkirakan pertarungan Pilpres masih sangat kuat dan belum ada pemenang telak pada Pilpres mendatang.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Jokowi - Jusuf Kalla yang didukung oleh lima partai yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai yaitu Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam survei LSI Denny JA mengungkap empat alasan mengapa elektabilitas Ganjar melorot di Jateng.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.
Baca Selengkapnya