Di masa depan, Google akan usung teknologi speaker dari vibrasi layar smartphone
Merdeka.com - Google secara diam-diam telah mengakuisisi sebuah startup Inggris bernama Redux. Startup ini mengembangkan teknologi revolusioner berupa getaran yang bisa menjadikan layar smartphone atau tablet menjadi sebuah speaker.
Dilansir dari Bloomberg, pengakuisisian ini terjadi seara tertutup. Jadi tidak disebutkan kapan atau berapa nilai akuisisi yang digelontorkan oleh Google. Menurut sumber lain yakni Crunchbase, akuisisi ini terjadi pada Agustus tahun lalu.
Redux sendiri merupakan startup yang punya cukup spesifik teknologi yang dikembangkan, namun belum pernah digunakan di perangkat dari produsen besar. Berbagai teknologinya selain layar yang bisa menjadi speaker adalah haptic feedback di layar, slider, serta dial.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Siapa yang membuat smartphone Google Pixel? Google yang memiliki OS Android pun akhirnya memproduksi smartphone sendiri dengan merek: Pixel.
-
Siapa yang mengembangkan Google Glass? Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang terkenal dengan produk kacamata pintar pertamanya yang dikenal sebagai Google Glass.
-
Bagaimana cara membuat nada dering WhatsApp dengan suara Google? Proses pembuatan nada dering ini sangat cepat dan hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit. Sound of Text menawarkan berbagai pilihan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dengan kualitas suara yang sangat jernih.
-
Bagaimana Google dibentuk? Mereka, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Stanford University, menciptakan mesin pencari inovatif ini pada tahun 1998.
-
Kapan Google mengakuisisi Android? Sistem operasi (OS) Android populer untuk smartphone sejak diakuisisi Google pada 2005.
The Verge yang pernah mencoba teknologi ini pada gelaran MWC 2017 lalu, menyebut bahwa kualitas suara dari layar bergetar tersebut bagus. Selain itu teknologi feedback haptic yang ditawarkan sangat menyerupai sentuhan tombol.
Bagi Google, pengakuisisian ini memang cukup penting. Google akan bergerak maju dengan menawarkan berbagai perangkat hardware yang akan didukung sistem dari Google yang sudah papan atas. Terlebih lagi dalam aspek smartphone, hilangnya speaker asli dan diubahnya menjadi speaker layar, tentu akan bisa menaikkan prioritas aspek lain, seperti baterai yang lebih besar atau kamera dengan sensor lebih lebar.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaInstagram memperkenalkan John Cena sebagai pengisi suara chatbot AI-nya.
Baca SelengkapnyaLantas, apa saja yang bisa dinikmati di mobile dengan Galaxy AI ini?
Baca SelengkapnyaMicrosoft diam-diam punya konsep HP layar lipat 360 derajat. Apakah inovasi itu akan dirilis?
Baca SelengkapnyaSamsung dikabarkan sedang mempersiapkan ponsel tri-fold yang dapat dilipat dua kali. Produk ini diharapkan rilis tahun depan, bersaing dengan Huawei Mate XT.
Baca SelengkapnyaBersama pabrikan otomotig global, GM dan Hyundai, LG merintis mobilitas masa depan.
Baca SelengkapnyaLG memperkenalkan visi baru sekaligus tema yang diusung dalam partisipasinya di gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah HP layar lipatnya sukses di pasaran, Samsung berencana mengembangkan Tablet layar lipat.
Baca SelengkapnyaBerikut inovasi yang bakal diperkenalkan LG di CES 2024.
Baca SelengkapnyaSamsung telah mendapatkan paten untuk desain ponsel layar lipat tiga.
Baca SelengkapnyaBisa dibilang tak ada perusahaan yang bisa memanfaatkan potensi AI seperti Galaxy.
Baca SelengkapnyaMeta mengungkap kacamata AR baru bernama Orion yang dikendalikan oleh otak. Teknologi ini berpotensi menggantikan smartphone dan TV.
Baca Selengkapnya