Di negara ini, ponsel lawas Nokia jadi pilihan utama bandar narkoba
Merdeka.com - Saat vendor-vendor smartphone berlomba-lomba menghadirkan gadget canggih, para bandar narkoba justru mencari alat komunikasi yang lebih primitif. Salah satu yang menjadi idola adalah ponsel Nokia 8210.
Seperti yang dilansir oleh Phone Arena (30/01), Inggris menjadi salah satu negara yang memiliki banyak bandar narkoba yang memfavoritkan ponsel lawas Nokia 8210. Menurut mereka, Nokia 8210 adalah ponsel yang sempurna untuk bisnis barang haram.
"Aku memiliki tiga ponsel Nokia 8210 dan sering mendapat informasi bila ponsel tersebut bisa dipercaya, tidak seperti iPhone atau smartphone baru lain. Smartphone dan iPhone dapat dipakai oleh polisi untuk menemukan mu," ujar bandar narkoba dengan nama samaran 'K2'.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan bahaya? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopi. Ketika anak terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, otot-otot mata menjadi tegang dan dapat menyebabkan kelelahan visual.
-
Kenapa kecanduan handphone merusak kualitas hidup? Terlalu banyak melihat layar handphone untuk hal nggak penting bisa bikin kamu sulit untuk menjalani kehidupan, dan susah fokus pada apa yang sedang dikerjakan.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
Nokia 8210 memang tidak mempunyai GPS, sehingga tidak akan bisa dilacak via satelit. Sehingga pergerakan para bandar narkoba itu lebih aman.
Selain itu, tidak adanya fitur Wi-Fi dan Bluetooth membuat polisi sulit meneliti aktivitas yang dilakukan si pemilik di Nokia 8210. Di sisi lain, meskipun hanya bermodalkan teknologi infra merah, bandar narkoba dapat dengan mudah mengirimkan informasi pada 'pelanggan'.
"Polisi sekarang bisa menggunakan Wi-Fi dan Bluetooth untuk mengorek informasi dari smartphone," aku K2.
Tidak mengherankan bila akhirnya banyak bandar narkoba di Inggris setia menggenggam Nokia 8210. Ukuran yang mungil dan daya tahan baterai lama ikut menambah nilai plus dari Nokia 8210 di mata para bandar tadi.
"Setiap bandar narkoba yang aku kenal pasti menggunakan ponsel lama, dan Nokia 8210 adalah yang diidamkan oleh setiap bandar. Saat pertama kali muncul, aku tidak sanggup membeli Nokia 8210, namun kini aku mempunyai empat ponsel itu," kata K2.
Walaupun Nokia 8210 sekarang menjadi incaran para bandar narkoba, ponsel itu sendiri sangat sulit dijumpai di pasaran. Sejak dijual tahun 1999, Nokia 8210 memang laris manis di pasaran. Dan bila ada toko gadget yang ketahuan menjualnya, pasti langsung diserbu pembeli.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaModus Baru Peredaran Narkoba di Indonesia, Kembali ke Era 2000-an
Baca SelengkapnyaMemberikan dampak buruk bagi pencari kerja yang tinggal
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaNarkoba dianggap sebagian orang dapat menenangkan pikiran. Namun nyatanya jika dikonsumsi jangka panjang memiliki efek yang sangat membahayakan.
Baca SelengkapnyaAlat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca Selengkapnya