Di Vietnam, salah bikin status FB bisa didenda Rp 57 juta
Merdeka.com - Kebebasan berpendapat rupanya masih mahal di Vietnam. Di Facebook misalnya, pengguna jejaring sosial terbesar di dunia tersebut ternyata tak boleh macam-macam berbicara di sini.
Seperti yang dilansir oleh The Verge (28/11), baru saja dilaporkan bahwa Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, mengesahkan UU baru yang mengatur etika mengkritik pemerintah secara online. UU tersebut pun secara eksplisit menyasar para pengkritik yang biasanya muncul di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Bagi mereka yang menggunakan jejaring sosial untuk menyebarkan propaganda melawan negara atau menyebarkan ideologi yang bisa memicu reaksi masyarakat akan didenda VND 100 juta atau sekitar Rp 57 juta. Angka yang sangat besar bagi warga di sana mengingat pendapatan per kapita Vietnam hanya Rp 2,2 juta per bulan.
-
Siapa yang menyuarakan pendapat di media sosial? Sekarang, ibunya dan adiknya yang menyuarakan pendapat di media sosial, sementara Kim tetap tenang.
-
Apa yang dibagikan di Facebook? Beredar sebuah unggahan di Facebook mengenai lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pertamina Marine Solutions.
-
Siapa saja yang bikin status konyol? Bagi Anda yang hobi membagikan status konyol dan lucu, berikut 40 status konyol dan lucu di media sosial yang telah dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
-
Siapa yang melaporkan netizen ke polisi? Abidzar Al Ghifari Laporkan Netizen yang Cemarkan Nama Uje ke Polisi
-
Bagaimana reaksi netizen? Postingan ini bikin kehebohan di kalangan netizen, terutama di antara para penggemar dan rekan artis.
-
Siapa yang sering dikritik netizen? Stefan William sering dikritik netizen gara-gara jarang ketemu anaknya.
Dalam UU ini tidak dijelaskan komentar seperti apa yang bisa memicu pelanggaran hukum di sana. Sehingga, besar kemungkinannya hal ini akan disalahgunakan.
"Kami sangat prihatin dengan keluarnya UU ini yang bisa membatasi hak seseorang untuk membagi pendapatnya lewat jejaring sosial pribadi dan situsnya," kata juru bicara Kedutaan Amerika Serikat di Hanoi.
UU ini sendiri merupakan tindakan lanjutan dari aksi rezim komunis di sana yang memaksa para blogger untuk merasakan dinginnya penjara lantaran memuat tulisan bernada kritik. Tak heran, Vietnam pun sempat diberi indeks kebebasan pers yang buruk oleh Reporters Without Borders. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap kalimatnya sangat cocok untuk menggambarkan isi hati yang sedang tersakiti.
Baca SelengkapnyaUnggahan Pegi di Facebook sangat penting sebagai bukti penguat keberadaannya saat kasus Pembunuhan Vina terjadi.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Kartini, ibu kandung Pegi Setiawan menjenguk dan membawa makanan favorit anaknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Curhat Facebooknya Diserbu 'Warga Vietnam' Tapi Jago Bahasa Indonesia
Baca SelengkapnyaPengakuan Pegi Kasih Kata Kunci Facebook ke Penyidik, Banyak Unggahan Terhapus.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan, AK mengadu ke suaminya setelah mengirimkan video vulgar bersama anaknya ke pemilik akun media sosial Facebook Icha Shakila.
Baca SelengkapnyaUsai dari KPK dan Koprs Bhayangkara, mereka akan menyambangi Mahkamah Agung (MA).
Baca SelengkapnyaWarga merasa muak karena jalan berlubang tersebut tak kunjung diperbaiki.
Baca SelengkapnyaUntuk mendapatkan uang Rp20 juta, harus menyukai atau like video tersebut. Berikut penelusurannya
Baca Selengkapnya