Dianggap Bug, Facebook Salah Blokir Ratusan Artikel Soal Corona
Merdeka.com - Facebook dilaporkan memblokir pengguna untuk memposting beberapa artikel berita tentang virus corona. Padahal, artikel tersebut datang dari media yang kredibel dan memuat berita benar.
Hal ini, dilaporkan Business Insider, nampaknya adalah bug dalam filter spam Facebook.
Kasus ini pertama kali dilaporkan Selasa (17/3), ketika beberapa pengguna facebook mengeluh di Twitter karena mereka tak dapat memposting artikel berita dari beberapa sumber seperti BuzzFeed, Business Insider, dan The Atlantic.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
Dalam menghadapi pandemi corona, Facebook sendiri telah mengkoordinasikan moderator kontennya untuk bekerja dari rumah. Nampaknya, kesalahan ini muncul dari kecerdasan buatan dan softwarenya yang memoderasi konten dari pengguna dengan memblokir.
Hal ini diungkap oleh Alex Stamos, mantan eksekutif keamanan Facebook, di mana ia berpekulasi bahwa perubahan dari bekerja di kantor, lalu harus bekerja di rumah, membuat beberapa software automasi yang diandalkan.
Ujung-ujungnya, bug melanda karena moderasi konten bukan pekerjaan yang bisa dibawa ke rumah. Hal ini, dikarenakan adanya kebijakan privasi.
"Sepertinya aturan anti-spam di FB sedabf kacau," tulis Alex di Twitter.
"Facebook mempekerjakan moderator konten dari rumah kemarin, yang umumnya tidak bisa WFH, karena komitmen privacsi yang telah dibuat perusahaan, Kita mungkin sedang melihat (hasil kerja dari) pembelajaran mesin," tambahnya.
Facebook sendiri, menyebut bahwa ini hanya bug. Raksasa jejaring sosial ini menolak jika hal ini terjadi karena perubahan kinerja dari moderator.
"Kami sedang memperbaiki ini - ini adalah bug dalam sistem anti-spam, dan tidak terkait dengan perubahan apapun dalam tenaga kerja moderator konten kami," ungkap wakil presiden integritas Facebook, Guy Rosen.
"Kami sedang dalam proses memperbaiki dan mengembalikan semua posting ini," tutupnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jawaban Kominfo terkait tudingan memblokir Google Doc
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaSalah satu trik yang sering digunakan adalah menyamarkan iklan judi dengan kemasan yang tampak menarik atau tidak mencolok.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Kanada ini marah kepada Facebook dan Google karena memblokir berita kebarakan.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca Selengkapnya"Pengkapan Palti Hutabarat memakai pasal tersebut jelas keliru. Saya harus mengoreksi kesalahan polisi ini," kata Henri
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBeredar video kerusakan yang diklaim akibat gempa Tuban, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaIni metode baru dan akan dikoordinasikan dengan operator seluler.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca Selengkapnya